Hari-hari gue berjalan seperti biasanya. Akhir-akhir ini gue pergi sekolah bareng sama Kak Faro terus. Sebenarnya gue agak segan sihh karena dia harus bolak-balik. Tapi kata dia Nggk papa kok.
Gue sekarang udah dekat sama keluarga nya dia. Gue udah pernah hangout sama Kayla juga. Dan Kak Faro juga udah kenalan sama Mama Papa gue. Alhamdulillah Mama Papa nggk ngelarang gue dekat sama Kak Faro.Seperti sekarang, gue dan adek-adek nya Kak Faro barencana holiday ke pantai.
"Assalamuakaikum tante." Sapa Faro sambil salim ke mama.
"Walaikumsalam. Mau jemput Sasa yaa?” Tanya mama.
"Iyaa tante." Jawab Faro.
"Sasa nya masih diatas tuh. Kamu samperin aja suruh cepat." Kata Mama.
"Boleh tan?" Tanya Faro.
"Boleh. Yaudah sana samperin Sasa." Suruh Mama.
Faro jalan ke atas menuju kamarnya Naesa. Sampai disana ternyata pintu kamar itu tidak di tutup. Faro berdiri di depan pintu memperhatikan Naesa yang masih sibuk dengan Make up nya. Sepertinya dia belum menyadari keberadaan Faro.
"Udah Cantik Kok Saa." Puji Faro.
Naesa kaget karena tiba-tiba ada Alfaro di Kamarnya. Membuat lipstik yang Naesa Pakai belepotan ke Pipinya.
"Yaa ampun Kak bikin kaget ajaa deh ah. Liat nih belepotan kaan." Marah Naesa.
Faro cuma nyengir aja. Nggk merasa bersalah sedikit pun.
"Maa Sasa sama Kak Faro pamit dulu yaa." Pamit gue.
"Faro sama Sasa pergi dulu ya tan." Pamit Kak Faro.
"Iyaaa hati-hati di jalan nyaa." Kata mama.
"Iyaa ma. Assalamualaikum." Pamit kita berdua.
"Walaikumsalam." Jawab mama.
"Raka sama Kayla gimana kak?” Tanya gue.
"Masih di rumah." Jawab Kak Faro.
"Berarti sekarang kita ke rumah kamu?" Tanya gue.
"Iyaaa. Sekalian papi mau ketemu kamu.” Kata Kak Faro.
"Apaa??!!!" Kaget gue.
"Papi mau ketemu kamu." Ulang Kak Faro.
"Tapi Kak. Aku nggk berani." Jawab gue.
"Santuyy ajaa Papi asik kok." Jawab dia.
Gue mulai deg deg an niih.
Sekarang gue lagi berada di meja makan sama keluarga Kak Faro. Di samping gue ada Kak Faro. Di depan gue ada Raka sama Kayla. Dan ada papi nya Kak Faro yang mimpin sarapan ini. Sumpaah gue deg deg an banget. Dari tadi gue megangin tangan Kak Faro mulu. Eeitss tapi di bawah meja yaaa. Mana berani gue didepan papinya dia :v
"Kenapa kamu mau sama Faro Saa?" Tanya papi.
"Nggk tau om. Habisnya Kak Faro tiap hari ngikutin Sasa terus. Dan maksa antar jemput Sasa." Jawab gue.
Kak Faro ngeliatin gue dengan tatapan horornya.
"Hahaha. Dia itu emang pemaksa orangnya. Jadi kamu harus terbiasa." Kata papi.
"Iyaa om." Jawab gue.
"Kalau dia aneh aneh tarik aja kuping nya sampe putus." Canda papi.
"Hahaha siaap om" Jawab gue.
"Serah deehh." Jawab Kak Faro.
Ternyata Papi itu orang nya asik. Beda sama yang gue kira. Awalnya gue ngira papinya dia itu orang nya dingin dan ngeri. Tapi ternyata orang nya humoris.

KAMU SEDANG MEMBACA
SA FA ✔ (END)
Novela JuvenilBIASAKAN FOLLOW DULU SEBELUM MEMBACA!!! . . . . . . . "Saa." - Alfaro Dirgantara. "Iyaa Kak?" - Naesa Ardiana Putri. "Aku sayang sama kamu Saa. Dan aku yakin kamu seseorang yang dikirim untuk aku. Boleh nggk aku ada di hati kamu?" - Alfaro Dirgantar...