PART 19

422 18 2
                                    

"Udaah lh Saa lo jangan ngelamum mulu. Bahaya looh. Lo lagi nyetir." Suara Ara mengagetkan gue.

Kita sekarang lagi di perjalanan menuju sekolah. Dan Araa bareng gue. Karena Kak Aldy udah lulus dan lagi sibuk urusin kuliah nya.

"Iyaaa Raa." Jawab gue.

"Biar gue aja deh yang nyetir. Nggk aman nihh kalau sama loo. Di depan sana lo berhenti deeh." Suruh Araa.

Benar kata Araa. Nggk aman kalau gue yang  nyetir. Akhirnya gue berhenti di depan dan change posisi sama Araa.

Entah kenapa setiap melihat tempat yang pernah gue lewatin sama Kak Faro gue selalu kebayang kenangan sama dia.
Seperti sekarang gue kebayang gimana manisnya dia bukain gue pintu mobil dan setelah itu kita jalan bareng ke kelas.

Gue urungkan niat gue untuk buka pintu mobil. Gue hapus dulu air mata gue yang ntah kenapa udah jatuh ajaa.
6 bulan ini gue udah terbiasa sama Kak Faro. Kemana mana selalu sama dia. Tapi sekarang dia pergi ninggalin gue. Gimana gue nggk sedih. Gue harus mulai dari awal lagi.

Araa yang melihat gue kayak gitu langsung nasehatin gue.

"Udaah Saa. Lo jangan nyiksa diri lo sendiri. Gue tau selama ini lo terbiasa dengan adanya dia. Tapi sekarang lo harus mulai semuanya dari awal lagi Saa. Lo harus semangat biar semuanya cepat berlalu. Dan lo bisa sama sama lagi." Nasehat Araa.

"Iyaaa Raa. Tapi ini berat buat gue. Dia ninggalin gue segitu lama tanpa bisa komunikasi." Jawab gue.

"Sabaar. Lo jalani ajaa dulu. Awal nya emang berat." Jawab Araa.

Hari pertama sekolah tanpa Kak Faro berat banget ternyata. Di setiap sudut gue selalu liat bayangan gue sama dia yang lagi bahagia. Berbanding terbalik sama kondisi gue sekarang. Tapi nggk papa ini awal. Gue harus belajar terbiasa tanpa dia.

~~~~~~~~~

Sekarang gue, Araa dan Chika lagi berada di Cafe. Gue lagi minta saran mereka mengenai konsep Cafe ini.
Sejak dibeli Bg Nathan Cafe ini masih buka seperti biasanya.
Dan kayak nya gue cuman ngubah konsep nya ajaa. Soal karyawan gue biarin yang sekarang aja. Kasian kan mereka harus cari kerjaan lagi.

"Lo mau nya yang gimana?" Tanya Araa.

"Kalau menurut gue nih yaa. Disudut sana itu tuh kita adain Band. Pokok nya semacam itu deh. Nanti setiap hari bakal ada yang nyanyi disana. Dan kalau ada pengunjung yang mau nyanyi juga boleh." Jelas gue.

"Iyaa bagus juga tuh. Orang-orang nanti pada kehibur. Dan bikin mereka nyaman nongkrong disini." Lanjut Chika.

"Iyaaa. Gue ada tambahan nihh. Gimana kalau lo ubah dekorasi nya jadi instagrameble. Kalau sekarang kan dekorasi nya masih kayak cafe pada umumnya. Jadi masih terlihat biasa ajaa." Pendapat Araa.

"Iyaa juga sihhh. Kalau lo Kaa? Gimana pendapat lo?" Tanya gue.

"Kalau gue mau bahas soal menu makanan niih. Gimana kalau lo tambah jumlah menu nya. Sekarang kan rata rata menu makanan nya makanan berat niih. Gimana kalau di tambah sama makanan makanan ringan. Kayak es crim atau semacamnya lah. Jadi nggk orang dewasa aja yang tertarik kesini. Anak kecil yang suka makan es crim juga." Jelas Chika.

"Eeehh ada yang ketinggalan." Jawab gue.

Kemudian kita bertiga saling pandang dan liatin HP.

"Free Wifi." Jawab kita bertiga serentak.

"Hahaha itu penting banget. Aduuhh makasii yaaa kalian udah mau bantu guee. Pendapat kalian bagus-bagus  banget." Kata gue.

"Iyaa sama sama." Jawab mereka.

"Tapi sekarang yang jadi masalahnya gue nggk ada kenalan anak band yang bisa kita ajak join" kata gue.

"Kalau band kayak nya ada dehh. Temannya cowok gue. Iyaa sihh nggk teman dekat banget. Tapi kita coba ngomong dulu sama mereka. Siapa tau mau kan." Jawab Chika.

"Okeeee. Aduuhh nggk kebayang gue kalau semuanya udah jadi." Kata gue sambil menghayalkan semua konsep yang kita bicarakan tadi.

"Bener tuhh. Tiap hari dehh kita nongkrong disini. Eehh ngomong- ngomong kita jadi pelanggan spesial ngk nihh nantinya?" Tanya Araa.

"Pasti doong. Kan sebagian dari Cafe ini ide dari kalian." Jawab guee.

"Manteeep." Jawab mereka.

"Eeh iyaa Raa. Gimana Kak Aldy? Kuliah dimana jadinya?" Tanya gue.

"Kayak nya sih dia ke Eropa. Kebetulan kan Oma sama Opa nya disana." Jawab Araa.

"Yhaa LDR dongg." Jawab gue.

"Padahal baru bentar loh jadiannya." Lanjut Chika.

"Iyaaaa. Tapi kata Kak Aldy nggk papa. Yang penting kita tetap jaga komunikasi." Jawab Araa.

"Iyaaa. Kunci nya sihh itu yaa." Jawab gue.

Setelah ituu kita ngobrol ngobrol dan sesekali ghibahin orang. Emang yaa cewek kalau kumpul wajib ada yang namanya ghibah. Kalau nggk pertemuan terasa hambar. Ibarat teh tanpa gula :v
Iyaaa nggk sihh?

"Bentar lagi ujian kenaikan kelas. Dan beberapa bulan lagi kita jadi kakel." Antusias Chika.

"Iyaa niih. Gue berharap maah bisa sekelas sama kalian berdua." Jawab gue.

"Bener tuhh." Jawab Araa.

Semoga semuanya cepat berlalu yaaa. Dan nanti nggk kerasa 6 tahun udah berlalu aja.















Gimana?
Jangan lupa vote yaa teman-teman online kuu

SA FA  ✔ (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang