Sekarang hari terakhirnya Kak Faro UN. Dan selama 4 hari ini gue nggk ketemu sama dia.
Gue nggk mau ganggu dia. Gue nyuruh dia fokus belajar dulu. Awalnya sihh dia nolak. Tapi karena gue nasehatin akhirnya dia nurut.
Selama libur gue cuma rebahan aja di rumah. Atau kadang kadang nongkrong bareng Araa sama Chika
Soal Araa sama Kak Aldy. Mereka udah jadian. Kak Aldy nembak Araa waktu acara ulang tahun gue. Dari awal gue udah yakin kalau rencana gue itu pasti berhasil.
Dan sampai sekarang gue masih belum tau Kak Faro mau lanjut kuliah dimana. Setiap gue tanya dia selalu ngalihin terus. Apaa sih sebenarnya yang kamu sembunyiin dari aku Kak jangan buat aku cemas dong :(
~~~~~~~~~
Siang ini Kak Faro ngajak gue jalan. Katanya sihh ada yang mau di bicarain sekalian mau ngerayain dia selesai UN.
"Gimana Ujian nya tadi Kak?" Tanya gue.
"Alhamduillah lumayan deh." Jawab dia.
"Aku udah mati matian tauu." Lanjut dia.
"Mati matian maksudnya?." Tanya gue.
"Mati matian nahan rindu." Jawab dia.
Aduuhhh gue kok blushing siihh. Mau taro dimana nih muka gue. Masukin tas aja kali yaa?
"Pipi kamu kenapa merah yang?" Tanya dia sambil megang pipi gue.
"Iihhh kamu maahh."
"Hahaha kamu blushing yaa." Ketawa dia.
"Kita mau kemana dulu yang?" Tanya gue.
Jarang-jarang loh gue manggil yang tapi sekarang karena efek kangen :v
"Kita makan dulu yaa. Tadi aku pulang sekolah langsung pulang ganti baju dan ke rumah kamu. Belum sempat makan aku." Kata dia.
"Yaudahh ayook."
Kayaknya sekarang Kak Faro punya hobbi baru deh.
Dari tadi dia megangin tangan gue mulu. Sambil sesekali dia nyium tangan gue. Heran deh gue apa ini efek kangen juga?"Segitu kangen nya yaa kamu sama aku?" Gue ledekin dia.
"Iyaa nihh. Kangen banget aku sama kamu, sama omelan kamu." Jawab dia.
~~~~~~~~
Sekarang kita berada di sebuah restoran di mall. Lagi nunggu makanan datang. Dari tadi kok Kak Faro mandangin gue terus yaa? Tatapan nya kok aneh gitu sihh.
"Kamu kenapa liatin aku terus dari tadi? Ada yang salah?" Tanya gue sambil ngaca di hp gue.
"Nggk kok. Pengan aja mandangin kamu." Jawab dia.
Aneh banget dia hari ini. Penasaran deh gue.
Setelah makan dia ajak gue nonton. Katanya sihh dia mau habisin waktu bareng gue. Dan mau nurutin semua kemauan gue.
Emang ada apa sihh. Kayak orang mau pergi jauh aja deh dia.~~~~~~~~~
Malam nya dia ngajak gue ke pasar malam. Sumpah deh gue udah lama banget nggk ke pasar malam. Kita naik bianglala. Sumpah pemandangan nyaa bagus bangeettt.
"Kamu senang?" Tanya dia.
"Bangeett. Sumpah ini pertama kalinya aku naik bianglala." Jawab gue.
"Laahh kok gituu?" Tanya dia.
"Mama nggk pernah izinin aku naik bianglala. Katanya nggk aman. Ntar tiba tiba mati lampu gimana." Jelas gue.
"Aduuhh aku jadi takut dimarahin mama kamu nih." Kata dia.
"Udaah tenang aja."
"Kamu mau boneka itu nggk?" Tanya dia saat kita berada didekat sebuah permainan.
"Mauuu dong kenapa nggk." Jawab gue.
"Okee kamu liat perjuangan aku dapatin boneka itu." Kata dia.
"Mass saya coba yaa." Kata dia ke penjaga permainan itu.
"Mas harus bisa jatuhin semua botol ini dengan menggunakan 3 bola." Jelas mas mas ituu.
Lemparan pertama dia cuma jatuhin 1 gelas.
"Yhaa gimana sih kamu." Gue ledekin dia.
"Tenang sayang. Ini baru percobaan." Jawab dia.
Lemparan kedua dia jatuhin 3 gelas. Dan masih ada 5 gelas lagi.
Dan lemparan terakhir dia bisa jatuhin semua gelas."Bisaa kaan. Perlahan tapi pasti." Dia membanggakan dirinya.
"Iyaa iyaaaa kamu hebat." Jawab gue.
"Niihh boneka nyaa. Kalau kangen aku tinggal peluk dia aja." Dia ngasihin boneka itu ke gue.
"Nama nya siapa nihh?" Tanya gue.
"Hmm namanya SAFA." Jawab dia.
"SasaFafa pasti kepanjangan nya kan?" Tanya gue.
"Kok kamu tau?" Tanya dia.
"Tau doong. Aku gitu lohh."
"Iyaa dehh kamu paling pinter." Jawab dia. Sambil ngelus kepala gue.
"Ikut aku yuuk." Dia ngerangkul gue.
"Kemana?" Tanya gue.
Dia tidak menjawab. Dan ternyata dia ngajak gue ke sebuah bukit. Dari sini kita bisa liat pemandangan kota yang indah pada malam hari.
Dia berdiri di sebelah gue yang sedang menikmati pemandangan.
"Aku udah mutusin buat lanjut kuliah di Amerika Saa." Kata dia.
Senyum yang ada di wajah gue lansung hilang.
"Waahh bagus dong." Jawab gue.
Mulut gue mendukung dia. Tapi hati gue sedih karena harus pisah sama dia.
Kemudian dia meluk gue dari belakang. Tangan nya melingkar di bahu gue. Karena tinggi gue yang hanya sebahunya dia. Jadi dia dengan mudah meluk gue.
"Ini berat buat aku Saa dan aku yakin ini juga berat buat kamu." Kata dia.
"Nggk papa kak. Ini kan demi masa depan kamu juga." Jawab gue.
Dia diam beberapa saat tapi dengan posisi masih meluk gue. Tiba- tiba dia bicara.
"Sebelumnya aku minta maaf sama kamu sayang."
"Aku mau kita.......
Gimana?
Jangan lupa vote yaaa❤
KAMU SEDANG MEMBACA
SA FA ✔ (END)
Teen FictionBIASAKAN FOLLOW DULU SEBELUM MEMBACA!!! . . . . . . . "Saa." - Alfaro Dirgantara. "Iyaa Kak?" - Naesa Ardiana Putri. "Aku sayang sama kamu Saa. Dan aku yakin kamu seseorang yang dikirim untuk aku. Boleh nggk aku ada di hati kamu?" - Alfaro Dirgantar...