Pagi ini setelah selesai mandi gue dan Kak Faro turun ke bawah untuk sarapan sama teman teman dan keluarga kita.
Yaapss kita semua nginap disini. Kalau harus pulang terlalu buang buang tenaga lebih baik nginap disini. Lagian kan Hotel ini juga punya keluarga gue.Ternyata di bawah udah pada rame. Dan waktu kita datang semuanya pada ngeliatin. Emang ada apasih? Sebegitu cantik kah gue?
"Morning Saa." Sapa Araa sambil ngedip ngedip ke gue.
"Ngapain loo? Nggk imut deh." Jawab gue.
"Gimana Bro?" Tanya Bg Kevin.
"Aman Bro." Jawab Kak Faro.
"gimana apaan Kak?" Tanya gue ke Kak Faro sambil berbisik.
Kak Faro senyumin gue.
"Kepo." Jawab dia.
"Isshh."
Setelah itu kita semua makan. Banyak banget yang godain kita. Tapi apalah daya gue.
Setelah makan kita semua nongkrong di taman hotel dan ada juga yang berenang kalau gue maah lebih milih duduk sambil ghibah aja deh.
Gue lagi duduk bertiga sama Araa dan Chika. Kita bertiga lagi ngemil sambil liat liat baju terbaru.
"Saa gue mau nanya dong." Kata Ara.
"Nanya apaan?" Jawab gue sambil mengambil segelas jus mangga yang mau gue minum.
"Gimana tadi malam sama Kak Faro?" Tanya dia. Dan Chika mengangguk setuju dengan pertanyaan Araa.
Gue yang lagi minum pun tersedak.
"Uhukk uhukk anjirr Lo Raa." Kata gue sambil mukul Araa dengan majalah.
"Hati-hati dong Saa." Kata Chika.
"Udaah deh aah jangan bahas begituan." Gue ngalihin pembicaraan.
"Okee. I know jawabannya dari respond lo." Dia ledekin gue astagaa.
"Oiiyaa Kaa lo kapan merid? Kan tadi malam lo yang nangkep bunga gue. Berarti lo harus merid dalam waktu dekat ini." Kata gue.
"Naah bener tuh. Lo harus merid secepatnya. Jangan cemaskan soal persiapan kita bakal urus. Dan yang paling penting gue yang bakal siapin baju pernikahan lo." Kata Araa.
"Kalau gue urusan makanan aja deh yaa." Kata gue.
"Nggk tau deh gue gais. Sebenarnya kemaren itu Kak Pratama juga udah pernah ngomong ke gue. Mungkin setelah gue wisuda deh." Jawab Chika.
"Yhaa masih Lama Kaa."
Tak lama Kak Faro duduk di sebelah gue. Dia ngasihin handuk ke gue.
"Keringin dong yang." Kata dia.
"Yee dasar manja deeh." Jawab gue tapi gue tetap ngeringin rambutnya dia.
"Okee gue mulai nggk betah disini. Kita kesana aja yuk Kaa." Kata si Araa.
"Samaa gue juga." Jawab Chika.
"Kalau mau pindah nggk usah nyindir nyindir gue juga kelez." Jawab gue.
"Hehehe yaudah kita kesana dulu yaa." Pamit mereka.
~~~~~~~~~
Nggk kerasa udah 2 bulan aja berlalu. Banyak perubahan di hidup gue. Yang dulunya gue sering bangun siang sekarang gue harus bangun pagi untuk siapin sarapan dan siapin keperluan kantornya Kak Faro.
Setiap bangun pagi pasti ada yang meluk gue. Selalu ada yang ngucapin morning. Banyak deh pokoknya. Dan 2 bulan lagi gue wisuda. Waktu emang cepat aja berlalu. Rasanya baru kemarin gue lulus SMA dan sekarang gue udah mau Wisuda ajaa.
Pagi ini gue ke kampus, ada yang harus gue urus dan selesai nya siang. Kalau gue pulang gue bingung mau ngapain di rumah. Mau ajak Araa Chika jalan kayak nya mereka lagi sibuk deh. Kalau ke Cafe juga nggk ada yang gue kerjain disana karena gue udah minta Mbak Nana untuk urus semua dan gue cek 3 hari sekali.
Ke Kantor Kak Faro ajaa deh sekalian bawain dia makan siang.
Sampai di kantor gue langsung masuk aja. Karyawan disini pada nyapa gue. Gue jawab dong sapaan mereka.
Gue sampai di depan ruangan nya Kak Faro. Gue langsung masuk aja. Dan dia nggk menyadari keberadaan gue saking fokusnya sama tuh berkas.
"Ekheem." Gue berdehem.
"Astaga yang sejak kapan kamu disitu." Kaget dia.
"Sejak upin ipin masuk TK." Jawab gue sambil duduk di sofa.
Kak Faro langsung nyamperin gue.
"Udah selesai urusan di kampusnya?" Tanya dia.
"Udaah. Niihh aku bawain kamu makan siang. Pasti belum makan kan?" Tanya gue.
"Iyaa belum. Banyak banget kerjaan akuu." Kata dia.
Selesai Makan Kak Faro tiduran di sofa ini. Dan kepala dia ada di paha gue.
Gue cuman mainin Hp ajaa.Tiba-tiba ada Bg Nauval masuk ke ruangan nya Kak Faro dengan tampang frustasi banget.
"Napa lo kak?" Tanya gue.
Kak Faro cuman ngeliat aja. Terus dia lanjut tidur gue lagi.
"Gue di tolak lagi sama Kayla." Frustasi Kak Nauval.
"Whaat? Jadi Kak Nauval masih ngejar Kayla? Waah Parah. Salut gue. Dan masih di tolak sampai sekarang?" Tanya gue.
Kak Nauval cuman ngangguk aja. Kasihan juga sih gue. Sebenarnya apa sih alasan Kayla nolak Kak Nauval. Padahal Kak Nauval lumayan juga loh.
"Berarti adek gue emang nggk mau sama lo. Udah lo mundur aja." Kata Kak Faro tapi mata dia masih ke tutup.
"Nggk. Gue nggk bakalan mundur. Gue cinta mati sama adek lo Ro. Tolongin gue dong. Gue bakal perlakukan adek lo sebagai ratu di hidup gue." Kata Kak Nauval.
"Kalau emang dasar nya adek gue nggk mau walaupun gue bujuk juga nggk akan mau." Jawab Kak Faro.
"Tapi lo coba dulu aja Roo. Lo juga yaa Saa. Kayla kan dekat banget sama Lo. Dia pasti dengerin omongan lo." Kata Kak Nauval.
"Iyaa iyaa. Nanti gue coba ngomong. Tapi gue nggk janji bisa berhasil yaa." Kata gue.
"Iyaa iyaa. Thanks yaa." Kata Kak Nauval.
"Abisnya gue kasian liat lo Kak. Bertahun tahun di tolak dengan orang yang sama." Kata gue.
"Dia itu udah di takdirkan jadi Sad Boy Saa. Jadi kamu jangan kasian sama dia." Kata Kak Faro.
Saat gue dan Kak Faro lagi ngetawain Kak Nauval Handphone gue bunyi.
Ternyata dari Mbak Sarah."Hallo Mbak. Ada apaa?” Tanya gue.
"Kok nggk ke rumah aja?”
"Oohh gituu. Yaudah deh aku kesana sekarang."
Gue tutup telfon nya.
"Kenapa yang?" Tanya Kak Faro.
"Mbak Sarah ada di Cafe. Aku pergi dulu Yaa." Pamit gue.
"Yaudah deh. Kamu bawak mobil kan?" Tanya dia.
"Iyaa. Yaudah aku pergi dulu yaa. Kak Nauval gue pergi dulu. Nanti gue coba ngomong ke Kayla." Pamit gue.
"Iyaa. Thanks yaa Saa." Kata Kak Nauval.
"Hati-hati Yaang." Kata Kak Faro.
Gimana??
Jangan lupa vote yaa teman teman online ku❤
KAMU SEDANG MEMBACA
SA FA ✔ (END)
Novela JuvenilBIASAKAN FOLLOW DULU SEBELUM MEMBACA!!! . . . . . . . "Saa." - Alfaro Dirgantara. "Iyaa Kak?" - Naesa Ardiana Putri. "Aku sayang sama kamu Saa. Dan aku yakin kamu seseorang yang dikirim untuk aku. Boleh nggk aku ada di hati kamu?" - Alfaro Dirgantar...