PART 13

520 19 4
                                        

Saat ini SMA Merah Putih sedang melaksanakan upacara bendera. Pembina upacara sedang memberikan amanat nya.

"Seperti yang kita semua ketahui bawah minggu kemarin ananda kelas XII sudah mulai melaksanakan kegiatan belajar tambahan. Demi mempersiapkan ujian nasional mereka nanti. Tapi ada satu kelas yang dengan kompaknya mereka cabut saat pelajaran tambahan. Bagus bukan? Saya persilahkan kepada seluruh siswa kelas XII IPS 5 untuk maju ke tengah lapangan." Perintah pembina upacara.

Gue yang mendengar itu langsung kaget. Benar-benar yaa Kak Faro ini. Padahal dia ketua kelas looh. Nggk bisa memberi contoh yang baik kepada anggota nya.

Pada saat dia jalan ke tengah lapangan dia melihat ke arah gue. Dan gue memberikan tatapan mengancam kepada dia sambil memberi kode "awass yaa kamu. Nanti aku bunuh kamu." Dan dia cuma nyengir.

"Mereka kompak cabut berjamaah? Kami majelis guru juga bisa kompak tidak meluluskan mereka. Kalian pikir belajar tambahan itu untuk kamii? Ituu semua untuk kalian. Saya harap ini pertama dan terakhir kalinya ini terjadi. Semoga kedepannya tidak ada lagi kejadian seperti ini. Dan untuk kelas XII IPS 5 kalian semua akan di hukum hari ini." Kata pembina upacara.

Rasain tuuh Kak Faro. Kemarin itu dia bilang setelah nganterin gue pulang dia bakal balik lagi ke sekolah. Tapi ternyata malah cabut. Gue udah bilang kalau gue bisa pulang sama Araa dan Chika. Atau gue bawak mobil sendiri. Tapi dia tetep kekeh mau antar jemput gue.  Dasar pemaksa.

~~~~~~~~~

Istirahat pertama ini gue lagi makan dikantin bedua aja sama Chika karena Araa lagi sakit. Dan Tiara teman sekelas gue juga nggk masuk hari ini.

Saat gue dan Chika lagi makan gue liat Kak Faro and geng nya masuk ke kantin dan mereka semua jalan ke arah meja gue. Kebetulan meja nya juga kosong.

"Haii Saa." Sapa Kak Faro sambil duduk di sebelah gue.

"Hmm." Gue jutekin dia.

"Kamu kenapa?" Tanya dia sambil natap gue.

Kesabaran gue udah habis dan gue langsung marahin dia. Tapi tenaang gue nggk keras keras kok ngomongnya. Palingan yang dengar itu dia,  gue,  Chika,  sama Kak Aldy aja. Karena yang lain lagi fokus becanda sama makan.

Gue tarik telinga dia. Tapi nggk kuat kuat kok mana tega gue :v

"Kamuu ituu yaa. Kemaren itu bilang nya mau balik kesekolah lagi. Tapi kamu malah cabut. Kamu itu gimana sihh." Marah gue.

"Aduuh ampun yang. Iyaa janji deh aku nggk ulangin lagi." Jawab dia sambil megang kuping nya yang tadi gue tarik.

"Awass yaa kalau kamu ulangin lagi. Aku potong telinga kamu." Ancam gue.

"Rasain loo." Kak Aldy ngetawain dia.

"Diam lo." Marah Kak Faro.

"Eeh iyaa Saa. Tumben berdua aja. Si Araa kemana?" Tanya Kak Aldy.

Gue sama Chika saling pandang kemudian kita berdua tersenyum misterius.

"Araa lagi sakit Kak. Nantik jengukin dia yaa." Kata gue.

"Sakit apa?" Tanya Kak Aldy. Kayak nya dia mulai panik nihh.

Waktu gue mau jawab mau jawab pertanyaan Kak Aldy Hp gue bunyi. Ternyata itu dari maminya Araa. Gue langsung angkat.

"Hallo tan. Gimana Araa?" Tanya gue.

"Hallo Saa. Tante mau ngabarin kalau tadi Araa drop dan sekarang tante bawa ke rumah sakit." Kata mami Araa.

SA FA  ✔ (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang