PART 25

480 18 13
                                    

Sekarang gue sudah menjadi mahasiswa kedokteran dan bulan depan gue akan koas.

Nggk terasa waktu semakin cepat berlalu. 1 tahun lagi Kak Faro bakal balik ke Indonesia. Nggk sabar banget gue.

Gue bukan Naesa yang labil lagi. Bukan Naesa yang keras kepala lagi. Perlahan tapi pasti gue berubah menjadi sosok yang dewasa.

Araa dan Chika juga kuliah di kampus yang sama dengan gue. Araa di jurusan desainer dan Chika di jurusan bisnis. Tuntutan kuliah yang sibuk banget membuat kita jarang ketemu. Tapi setiap ada waktu kita bertiga selalu manfaatin waktu untuk kumpul.

Dan sekarang gue juga punya teman baru. Mereka Alika,Rafi dan Devan. Awalnya gue cuma kenal sama Alika aja. Tapi karena Alika pacaran sama Rafi gua jadi kenal Devan juga. Karena Devan itu sahabatnya Rafi.

Alika sering bilang ke gue kalau Devan itu punya perasaan sama gue. Tapi gue cuma anggap itu bencanda. Gue udah anggap dia itu teman. Dan nggk lebih. Terserah dia mau punya perasaan apa sama gue. Kita kan nggk bisa mengatur perasaan orang ke kita. Tapi kalau dia meminta balasan gue nggk bisa. Karena di hati gue cuma ada Kak Faro.

Dan soal Kak Faro mereka nggk tau. Gue nggk pernah cerita ke mereka. Nggk semua sesuatu harus kita kasih tau ke semua orang. Cukup kita dengan diri kita saja.

~~~~~~~~~

"Nggk kerasa yaa bentar lagi kita Koas. Dan setelah koas kita wisuda dan kita bakal dapat gelar jadi dokter. Aahh nggk kebayang gue. Cepat banget yaa waktu berlalu." Kata Alika.

"Iyaa. Perasaan baru kemarin gue kenalan sama lo." Jawab gue.

"Bener tuhh." Jawab dia.

~~~~~~~~~~

"Saa. Mau nggk nemenin gue ke toko buku?" Ajak Devan.

"Hmm boleh deh. Sekalian juga ada yang gue cari." Jawab gue.

"Lo bawak mobil?" Tanya dia.

"Nggk. Tadi gue pergi bareng Araa." Jawab gue.

"Ohh gitu. Yaudah sama mobil gue aja. Nanti gue anterin lo pulang." Kata dia.

"Thanks Dev." Jawab gue.

~~~~~~~

"Saa." Panggil Devan.

"Menurut lo bagusan yang mana?" Tanya dia sambil ngasihin 2 buku ke gue.

"Bentar gue liat dulu." Jawab gue.

"Kalau menurut gue lebih lengkap yang ini deeh." Gue pilih buku yang ke dua.

"Gituu yaa? Yaudah gue beli yang ini." Jawab dia.

Setelah cari buku dia ajak gue makan.

"Makanya cari pacar Saa. Biar lo nggk kesepian terus." Canda Devan saat kita lagi makan.

"Hahaha bisa aja lo. Lo yang harus nya cari pacar biar nggk minta temenin gue terus." Jawab gue.

"Kita lihat saja nanti." Jawab dia.

Gue tau kalau lo lagi ngode gue Dev. Lo baik sama gue. Tapi maaf gue nggk bisa balas perasaan lo. Karena hati gue udah dimiliki seseorang. Dan gue yakin lo bakal dapat yang lebih baik dari gue.

Setelah makan dia nganterin gue pulang.

"Thanks yaa Dev udah nganterin gue." Kata gue saat udah keluar dari mobil dia.

"Iyaa sama-sama Saa. Makasih juga udah nemanin gue cari buku." Kata dia.

"Iyaa. Yaudah gue masuk dulu yaa." Pamit gue.

~~~~~~

Sampai kamar gue langsung istirahat. Tiba-tiba gue ingat Kak Faro. Pasti sekarang dia lagi tidur. Gue gangguin aahh. Emang dia aja yang bisa gangguin gue tidur. Gue juga bisa yaa.

Gue Vc dia. Agak lama sih dia angkat nya.
Hal pertama yang gue liat adalah muka bantal Kak Faro. Dan yang lebih parahnya lagi. Mata dia masih ketutup.

"Haii Fafa." Sapa gue.

"Haii Sasa. Kamu udah pulang kuliah?” Tanya dia.

" udah nihh. Malahan udah sempat jalan juga sama Devan." Gue sengaja panas panasin dia.

Dia langsung buka mata. Ngakak gue lihat ekspresi kaget nya dia. Gue yakin dia pasti panas.

"Ngapain aja kamu sama dia?” Nada suaranya berubah dingin. Lagi cemburu nih.

"Nemenin dia cari buku. Terus dia ngajak aku makan. Trus dia anter aku pulang." Jawab gue.

"Pasti asik yaa." Sindir dia.

"Nggk sih B ajhaa. Kamu cemburu yaa?" Gue ketawain dia.

"Aahh nggk. Ngapain juga aku cemburu." Dia ngelak.

"Yaudah deh kalau kamu nggk cemburu aku bisa jalan sama dia tiap hari." Gue panasin dia lagi.

"Yaa jangan gitu juga dong Saa. Kamu sengaja yaa panas panasin aku?" Tanya dia.

"Hehe iyaa. Pengen aja gitu liat muka cemburu kamu.pengen nyubit pipi kamu. Tapi sayang nya nggk bisa." Kata gue.

"Sabar sayaang. 1 tahun lagi kamu bisa nyubit pipi aku sepuasnya. Apapun yang kamu mau aku bolehin." Kata dia.

"Iyaa. I'm always waiting for you." Jawab gue.

"Love you."

"Love you too."












Gimana?
Sorry yaa lama update. Akhir akhir ini lagi nggk mood aku nya :(
Jangan lupa vote yaa teman teman online ku

SA FA  ✔ (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang