PART 36

770 22 5
                                    


"Maa Paa gimana disana? Naesa kangen banget sama kalian."

"Kata dokter Naesa bakal lahiran 1 minggu lagi. Doa in Naesa yaa Maa Paa."

Saat ini gue lagi berada di makam nya Mama dan Papa. Gue kangen banget sama mereka. Cuma ini yang bisa gue lakuin.

"Udaah yaa. Kita pulang sekarang yaa." Ajak Kak Faro.

"Maa Paa Naesa sama Kak Faro pulang dulu yaa." Pamit gue.

"Kamu udah agak tenang kan?" Tanya Kak Faro saat kita sudah di mobil.

"Lumayan Kak." Jawab gue.

Perut gue kok agak keram yaa. Tapi gue tahan aja. Palingan bentar lagi juga hilang.
Kalian ngapain sayang? Pasti pengen ketemu Mama sama Papa yaa.

Saat kita sampai di rumah ternyata ada Araa sama Kak Aldy di teras. Ngapain yaa mereka.

"Lohh Raa Kak Aldy. Kalian udah lama? Kok nggk masuk aja?" Tanya gue.

"Kita juga baru sampe kok. Lo darimana sihh. Masih aja keluyuran kalau lo brojol di jalan gimana." Omel si Araa.

"Gue tadi dari makam orang tua gue. Enak aja lo bilang gue keluyuran." Jawab gue.

"Udah udaah. Masuk yuk." Ajak Kak Faro. 

Setelah itu kita semua masuk ke rumah. Kak Faro dan Kak Aldy ngobrol di ruang tamu. Gue dan Araa di ruang keluarga sambil nonton TV.

"Tumben lo kesini sama Kak Aldy." Tanya gue.

"Habis nya kita bingung mau kemana. Dan gue pengen kasih tau lo sesuatu." Semangat Araa.

"Apaa apaa??” Kepo gue.

"Jadi Kak Aldy udah ajak gue Nikah." Kata Araa.

"Waahh. Selamat Raa akhirnya lo merid jugaa. Kapan?" Tanya gue.

"Hmm 2 atau 3 bulan lagi deeh. Karena sekarang kita masih sibuk." Jawab Araa.

"Lo mah sibuk selalu." Jawab gue.

"Naah sekarang gue mau tanya tanya lo dimana tempat cetak undangan yang bagus." Kata Araa.

"Langsung undangan aja nih." Kata gue.

"Iyaa cuma itu yang belum gue tau. Yang lain mah gue udah tau." Kata Araa.

"Bentar. Gue punya brosur nya. Gue ambil dulu yaa." Gue jalan ke arah lemari kecil di dekat TV.

"Nahh ini Raa." Gue nemuin brosur itu.

Tapi saat gue mau jalan ke arah Araa. Perut gue sakit banget. Gue langsung duduk di lantai.

"Saa lo kenapa?" Panik Araa.

"Perut gue sakit banget Raa."

"Gue panggilin Kak Faro yaa." Kata Araa.

Kemudian dia teriak manggil Kak Faro. Dan setelah itu Kak Faro datang sama Kak Aldy.

"Kamu kenapa Saa?" Panik Kak Faro.

"Sakit banget Kaak. Aku nggk kuaat." Jawab gue sambil nangis. Nggk tau kenapa tiba-tiba se sakit ini.

"Ya ampun Kak. Adaa daraah." Teriak Araa.

"Kamu tahan yaa. Kita ke rumah sakit sekarang." Kak Faro langsung gendong gue.

Di mobil gue di temanin sama Araa. Kak Faro lagi nyetir dan Kak Aldy ngikutin kita dari belakang.

"Raa gue nggk kuat." Kata gue ke Araa.

"Lo harus kuat Saa demi anak lo." Jawab Araa.

Sampai di rumah sakit Dokter bilang gue harus segera di operasi.

~~~~~~~~~~

Saat gue membuka mata pemandangan yang gue lihat adalah langit langit ruangan. Dan terdengar suara orang tertawa dan ada suara bayi menangis. Gue lihat ke samping disana ada Kak Faro.

"Kamu udah bangun Sayang? Ada yang sakit? Kamu mau apa?" Tanya Kak Faro.

"Nggk papa Kak." Jawab gue.

Kemudian Araa dan Chika mendekat ke arah gue. Mereka berdua menggendong bayi.

"Anak anak loo lucu banget Saa." Kata Araa.

"Iyaa cantik dan ganteng. Jadi pengen gue." Kata Chika.

"Gue mau gendong dong." Pinta gue.

Gue menggendong bayi yang cewek dan Kak Faro yang cowok. Nggk nyangka deeh sekarang gue sama Kak Faro udah jadi orang tua ajaa.

"Nama nya siapa niih?" Tanya Chika.

"Kalau nama tanya Kak Faro aja deh." Suruh gue.

"Kalau yang cowok namanya Reyfan Putra Dirgantara kalau yang perempuan Reyna Putri Dirgantara." Jawab Kak Faro.

Hallo Twins R. Selamat datang di dunia yaa. Semoga menjadi anak sholeh dan sholehah yaa dan selalu menjadi kebanggan Mama dan Papa.





Reyfan Putra Dirgantara
&
Reyna Putri Dirgantara

Reyfan Putra Dirgantara&Reyna Putri Dirgantara

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.










Gimana?
Jangan lupa vote yaa teman teman online ku

SA FA  ✔ (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang