"Permisi boleh saya duduk disini?"
Tiba-tiba ada seseorang yang nyamperin gue sama Devan. Dia pakai masker dan topi. Jadi gue nggk bisa lihat wajahnya.
"Maaf anda siapa yaa?" Tanya Devan.
Gue cuman diam aja liat orang itu. Entah kenapa gue merasa kalau dia orang terdekat gue.
Perlahan dia membuka topi dan maskernya.
Astaga Ini asli kaan? Bukan mimpi kaan? Dia tersenyum ke gue. Saking bahagianya gue nggk sadar air mata gue udah jatuh sejak pertama kali gue melihat nya.
Dia merentangkan tangannya. Gue langsung berdiri dan memeluk dia.
"Ini beneran kamu? Aku nggk mimpi kan?" Tanya gue di dalam pelukan dia.
"Iyaaa ini akuu. Kamu nggk mimpi Saa." Jawab dia.
Gue masih stay meluk dia. Kemudian dia melepaskan pelukannya.
"Heii kenapa nangis sihh." Kata dia sambil menghapus air mata gue.
"Aku kangen banget sama kamu Kak. Makasih udah kembali lagi demi aku." Kata gue.
"Iyaa sayaang." Jawab dia.
Kemudian tatapan dia beralih ke Devan. Astagaa gue sampai nggk ingat kalau ada Devan disini. Pasti hati dia sakit banget.
"Kenalin gue Alfaro."
Yaapps dia Kak Faro. Seseorang yang hampir 6 tahun ini gue tunggu. Dan sekarang dia balik lagi nepatin janjinya ke gue.
"Gue Devan. Lo pacar nya Naesa yaa?" Tanya Devan. Dia masih berusaha tersenyum.
"Iyaa. Makasi yaa selama ini loo udah jagain Naesa. Selama gue nggk disini." Kata Kak Faro.
"Iyaa sama sama Bro. Kalau gitu gue cabut dulu. Nikmatin waktu kalian berdua." Kata Devan kemudian dia pergi.
"Kita ke ruangan aku aja yukk. Nggk enak disini banyak orang." Ajak gue.
"Yaudah ayookk." Jawab dia.
"Mbak tolong jagain Ezra yaa. Jangan bolehin dia makan es crim lagi. Kalau dia rewel antar ke ruangan aku ajaa." Gue minta tolong Mbak Nana jagain Ezra.
"Okee Saaa." Jawab mbak Nana.
Setelah sampai di ruangan gue,Kak Faro meluk gue lagi.
"Kamu kenapa nggk bilang kalau kamu pulang kak?” Tanya gue.
"Aku mau kasih suprise untuk kamu. Berhasil kaan?” Tanya dia.
"Iyaa. Berhasil." Jawab gue.
Setelah itu kita bercerita tentang hari hari yang kita lalui selama 6 Tahun ini.
"Kamu sejak kapan sih datang nya? Kok tiba-tiba ada di depan aku ajaa?" Tanya gue.
"Jadi aku tuh datang waktu kamu nyamperin si Devan itu. Karena aku kepo. Aku duduk deh di belakang kamu. Aku dengerin semua nya. Dan ternyata kamu nolak dia." Jelas Kak Faro.
"Yaa masa aku terima dia. Kamu ini aneh deh." Kata gue.
"Yaa bisa jadi kan kamu bosan nunggu aku. Dan kamu juga udah nyaman sama dia." Kata Kak Faro.
"Tapi sayang nya nggk yaa." Jawab gue.
"Aku bangga sama kamu. Kamu udah rela nunggu aku. Dan udah rela nolak banyak cowok demi aku." Kata dia.
"Aku juga bangga sama kamu. Kamu nepatin janji untuk balik kesini lagi." jawab gue.
Saat kita lagi ngobrol, Mbak Nana datang nganterin Ezra.
"Saa. Ini Ezra katanya ngantuk. Mau tidur siang katanya." Kata Mbak Nana.
"Oohh gitu makasi yaa mbak udah jagain dia. Nakal nggk dianya?" Tanya gue.
"Nggk kok Saa. Kalau gitu mbak permisi dulu yaa." Kata Mbak Nana.
"Iyaa mbak. Makasi yaa." Jawab gue.
"Adek mau tidur disini atau kita pulang ajaa?” Tanya gue.
"Mau pulang ajaa." Jawab dia.
Sumpah deh lucu banget. Matanya udah tinggal 3 watt deh kayaknya.
"Eehh kenalan dulu dong. Ini namanya Om Faro." Suruh gue.
"Hai Om Falo. Nama aku Ezra." Sapa dia.
"Haii juga Ezra." Jawab Kak Faro.
"Yaudah sekarang Om Faro anterin Ezra pulang yaa." Kata Kak Faro sambil menggendong Ezra.
Selama di mobil Kak Faro megangin tangan kanan gue mulu. Sesekali dia cium tangan gue. Udah lama banget gue nggk diginiin Kak Faro. Makasii yaa kamu udah nepatin janji kamu untuk kembali.
Sampai dirumah gue nawarin dia buat mampir dulu.
"Masuk dulu yuk Kak." Ajak gue.
"Di rumah ada siapa aja?” tanya dia.
"Mbak Sarah sama Bg Nathan aja. Mama Papa lagi ke Surabaya. Palingan bentar lagi sampe. Katanya pulang sore ini." Kata gue.
"Oohh gituu." Kata dia.
Kemudian kita masuk ke dalam rumah.
"Assalamualaikum" salam kita berdua.
"Walaikumsalam." Jawab Mbak Sarah dan Bg Nathan.
Mbak Sarah langsung ambil alih Ezra dari gue. Karena dia udah tidur.
"Apa kabar bg?" Tanya Kak Faro ke Bg Nathan.
"Alhamdulillah. Lo gimana? Kapan balik kesini?” Tanya Bg Nathan.
" Tadi malam Bg." Jawab Kak Faro.
Gue cuman liatin mereka ngobrol. Nggk lama Mbak Sarah datang lagi.
"Bikinin minum giih." Bisik Mbak Sarah ke gue.
Gue langsung ke dapur untuk bikinin minum untuk Kak Faro.
Setelah selesai gue balik lagi ke depan. Tapi waktu gue mau jalan Handphone gue bunyi. Gue angkat aja sambil jalan.
"Hallo ini siapa?" Tanya gue.
"Apa benar ini anak bapak Ardi?" Tanya seseorang di sebrang sana.
"Iyaa saya sendiri. Ada apaa yaa?" Tanya gue.
"Kami dari pihak rumah sakit ingin memberi tahu bahwa orang tua anda mengalami kecelakaan dan kondisi nya kritis." Kata perawat tersebut.
Gelas yang tadi gue pegang terlepas dari tangan gue. Suara gelas pecah itu membuat pandangan Kak Faro, Bg Nathan dan Mbak Sarah tertuju ke gue.
Mbak Sarah langsung nyamperin gue."Kenapa Saa?" Tanya mbak Sarah panik.
Aneh nya mulut gue nggk mampu berkata. Gue langsung meluk Mbak Sarah.
"Mama papa Kak." Tangis gue.
"Kenapaa?" Tanya Mbak Sarah.
Bg Nathan langsung ambil alih hp gue. Sepertinya panggilan tadi belum terputus. Sehingga Bg Nathan bisa bertanya langsung kepada orang yang menelpon ituu.
"Kita kerumah sakit sekarang. Sar kamu hubungin Mbak Nayla." Kata Bg Nathan.
"Kamu yang tenang Saa. Mama papa pasti baik baik ajaa." Kata Kak Faro.
Gimana??
Kasihan yaa Naesa. Baru bahagia karena Faro balik lagi. Eehh udah sedih lagi.
Jangan lupa vote yaa teman teman online ku❤
KAMU SEDANG MEMBACA
SA FA ✔ (END)
Teen FictionBIASAKAN FOLLOW DULU SEBELUM MEMBACA!!! . . . . . . . "Saa." - Alfaro Dirgantara. "Iyaa Kak?" - Naesa Ardiana Putri. "Aku sayang sama kamu Saa. Dan aku yakin kamu seseorang yang dikirim untuk aku. Boleh nggk aku ada di hati kamu?" - Alfaro Dirgantar...