" Kehangatan yang ku inginkan hanyalah kasih sayang seorang ibu "
Lara, gadis berusia 17 tahun yang memasuki tahun keduanya di SMA. Berada di keluarga kurang mampu membuat dirinya harus dengan giat belajar agar tetap mendapatkan beasiswa untuknya bersekolah.
Lara bangun dengan rasa mual yang teramat menyesakan, beberapa kali dia merasakan hal ini setiap bangun pagi.
" Maa " teriak Lara berusaha meminta bantuan sang mama.
" Apa? Setiap pagi kau hanya bisa teriak-teriak saja, dasar menyusahkan " kata Mama nya dengan raut wajah masam, Lara hanya terdiam merasa bersalah telah menyusahkan ibunya itu.
" Tidak jadi, aku mau mandi saja " kata Lara segera bangkit dan melangkah ke kamar mandi.
Kemarin saat jalan-jalan dengan Randi, sang kekasih, dia tidak sengaja menginjak bola dan terjatuh. Alhasil sekarang lututnya terasa perih. Setelah selesai memakai seragam dan merasa sudah rapi, dia langsung ke bawah dan menemukan ibunya sudah ada di meja makan.
" Makan, jangan memilih makanan " kata ibunya dengan tegas, Lara hanya mengangguk dan mengambil beberapa umbi-umbian rebus untuk dia makan.
" Aku butuh uang " kata Lara menyela acara makannya.
" Aku belum punya uang, bukannya kau mendapatkan beasiswa. Jadi biaya sekolah mu gratis " kata Ibunya yang masih makan dengan santai.
" Tapi minggu depan ada konser di sekolah, jadi sebagian siswa harus menyumbang dan membeli baju sekolah " kata Lara dengan senyum kecut.
" Jangan ikut " balas Ibunya santai.
" Tapi aku ingin ikut, tahun lalu aku sudah tidak ikut " kata Lara menatap ibunya memohon.
" Gak, jika kau ingin ikut silahkan saja cari uang dengan jerih payah mu sendiri " kata ibunya mengakhiri makannya dan menatapnya kembali.
" Sepulang sekolah, jangan pulang terlebih dahulu. Pulanglah jam 6 sore " kata ibunya tajam, Lara hanya mengangguk. Memang setiap hari dia seperti itu.
Dia tahu ibunya setiap hari melakukan kencan buta dengan laki-laki kaya. Kadang dia merasa itu menjijikan, bukan hanya itu teman-teman sekolahnya juga membully dirinya sebagai anak pelacuran.
*
*
*
Maaf untuk prolog dikit dulu ya 😉
KAMU SEDANG MEMBACA
LARA [COMPLETE] ✔
Teen FictionFollow dulu guys :) Jika dia bisa memilih, lebih baik dia tidak dilahirkan kembali. jika dia bisa memilih, dia akan mengakhiri hidupnya sendiri. hidup kadang selucu itu, jika roda berputar. Kenapa hidupnya tidak berputar juga? Kenapa dia selalu yan...