" Cinta tidak selamanya dari orang yang kita cintai, bahkan orang yang kita cintai bisa saja membuat kita terluka "
" Randi " panggil Lara saat melihat kekasihnya itu baru turun dari motornya.
Randi tersenyum lebar menatap gadis yang selama ini menjadi kekasihnya. Randi adalah laki-laki yang baik dan bertanggung jawab, dia tampan, kaya, dan sangat populer di sekolah karena jabatannya sebagai ketua OSIS.
" Pagi-pagi udah teriak, kenapa hm?" tanya Randi mengelus puncak kepala Lara.
" Gak ada apa, keknya minggu depan gue gak jadi ikut konser deh " kata Lara tersenyum kecut mengingat percakapannya dengan sang ibu tadi pagi.
" Lah kenapa? Lo udah janji loh " kata Randi dengan nada kecewa.
" Gue gak punya uang buat beli tiket sama baju, jadi yaa seperti tahun lalu gue gak ikut " kata Lara menaikan bahunya acuh, karena memang ini sering terjadi.
" Gue bayarin deh " kata Randi membujuk.
" Gak, simpen aja uang lo itu " kata Lara yang selalu menolah pemberian Randi kepadanya.
" Ckck... lo ini, sekali aja nurut deh. Jangan nolak pemberian gue kali ini " kata Randi tegas, dia mau membantu gadis itu, tapi Lara selalu menolak semua bantuannya.
" Serah lo deh, gue mau masuk kelas dulu. Bye " kata Lara melambaikan tangannya dan berlari meninggalkan Randi yang hanya tersenyum melihat Lara.
Lara memasuki kelasnya yang seperti biasa akan mendapatkan tatapan sinis dan jijik oleh teman-temannya. Dia tidak ambil pusing dan duduk di bangkunya dengan hikmat, dia mengambil ponselnya dan memainkannya tanpa menghiraukan yang lain.
" LARA KU SAYANG, GAK PULANG-PULANG. KATA PAK JAMAL DI MAKAN SETAN " teriak Dessy sembari menaruh tasnya di sebelah Lara, gadis itu adalah sahabat Lara dari SMP.
Dessy selalu ada di samping Lara dalam suka maupun duka, bahkan gadis itu tidak segan-segan melabrak orang yang membully Lara. Maka dari itu Lara tidak pernah cerita masalah pembullyan kepada dirinya, dia takut Dessy terkena masalah.
" Apaan sih lo, pagi-pagi udah ribut " kata Lara mendelik tajam, saat objek lagu Dessy adalah dirinya.
" Gue ada berita hot, lagian sih kemaren lo gak sekolah. Gak asik tau, gak lihat tontonan gratististis " kata Dessy kembali cerewetnya jika sudah ghibah.
" Apaan?" tanya Lara yang seperti biasa hanya menyimak dan sedikit berkomentar.
" Berita yang ini dijamin buat lo kepo setengah mati, yakin gue " kata Dessy yang dibalas anggukan saja oleh Lara, gadis itu segera menatap Dessy serius.
" Lo tau gak Arga, murid baru di kelas IPA4 itu " kata Dessy heboh, Lara mengernyit bingung.
" Kapan ada murid baru?" hal pertama yang keluar dari mulut Lara adalah itu.
" Ya tuhan, Lara. Lo itu kudet banget sih, padahal udah sebulan loh. Lagian tuh murid baru juga terkenal banget, lebih terkenal daripada Randi tau gak sih " kata Dessy hebohnya luar biasa, bisa dipastikan jika gadis itu salah satu penggemarnya.
" Bukan urusan gue juga, pasti lo ngefans kan sama tu anak. Makanya lo semangat gini " kata Lara yang dibalas cengiran khasnya oleh Dessy.
" Gue pingin cerita, kalo kemaren Randi berantem sama Arga sampai masuk BK " kata Dessy menaik turunkan alisnya menggoda Lara.
" Siapa Arga?" tanya Lara.
" Si murid baru, brandalan sekolah, tukang bolos, terlambat, suka di hukum. Tapi tetap aja ganteng " kata Dessy tersenyum bahagia, Lara hanya menggelengkan kepalanya.
" Lo gak kaget gitu, kemarin kan Randi berantem " kata Dessy melanjutkan ghibahnya menatap Lara yang terlihat biasa saja.
" Gak, toh gue juga tau kalo si Arga itu yang salah " kata Lara menyimpulkan sendiri.
" Yehh sadar ogeb, orang pacar lo noh numpahin kuah bakso di seragamnya Arga. Ya jelas dong, my baby honey bunny Arga marah " kata Dessy membuat Lara bergidik ngeri.
" Jijik gue " balas Lara.
*
*
*Sekarang disinilah Lara, di kantin sekolah dengan muka kusut menunggu makanan Dessy. Sebenarnya dia ingin jam istirahatnya dipergunakan untuk menambah ilmu di perpustakaan. Tapi karena bujukan Dessy yang kelewat cerewet, alhasil dia pasrah dan ikut jajan di kantin sekolah.
" Mukanya jangan kusut dong, gue mau nunjukin ke elu cowok tertampan di sekolah ini " kata Dessy yang sejak pagi tidak berhenti ngoceh tentang Arga.
" Bodo amat gue Des, yang penting lo benerankan bayarin gue makan. Gue gak mau ngebon, gue gak punya uang " kata Lara menambahkan sambal pada baksonya.
" Aelah, santuy ama gue. Uang gue banyak, lagian gue bisa bayarin lu makan selama setahun. Asalkan lo ngasih gue tiap hari nyontek PR " kata Dessy nyegir kuda.
" Tanpa lo traktir juga lo tiap hari nyontek PR di gue " kata Lara memutar bola matanya malas.
" Ya, maka dari itu gue traktir lu makan sekali-kali " kata Dessy memakan baksonya dengan lahap begitu juga Lara.
Randi yang melihat keberadaan Lara di kantin merasa sedikit terkejut, karena dia tahu jika Lara tidak pernah mau ke kantin. Entah karena keuangannya atau buku di perpustakaan lebih menarik daripada makanan.
" Tumben lo makan di kantin?" tanya Randi menyodorkan Lara minuman, yang di terima baik oleh Lara. Setidaknya minuman tidak mahal.
" Nih si mak lampir cerewet banget ngajak makan " kata Lara menunjuk Dessy dengan dagunya, Randi hanya terkekeh dan ikut duduk di sebelah Lara.
" Oh ya, masalah konser minggu depan lo ikut ya?? Gue bayarin kok La, jangan nolak " kata Randi dengan wajah memelas, Lara terdiam memikirkannya.
" Ikut dong La, gak asik tau tanpa lo " kata Dessy menimpali, dia tahu beban pikiran sahabatnya itu.
" Iya udah deh gue ikut " kata Lara pasrah, dia juga sebenarnya ingin ikut. Tapi mau bagaimana lagi, ibunya tidak punya uang untuk membeli tiket dan baju yang dia inginkan.
" Yes, kalo gitu besok gue kasih lo baju sama tiketnya. Lo tenang aja, masalah biaya gue yang atur " kata Randi tersenyum girang.
" Anak sultan mah gitu, sekalin bayarin gue juga napa " kata Dessy.
" Ogah!! Lo juga kan sultan, bayar sendirilah " kata Randi menjulurkan lidahnya.
Lara tersenyum senang melihat Randi dan Dessy, setidaknya mereka selalu ada di samping Lara. Bagaimana pun terpuruknya Lara, mereka tetap mau di sebelah Lara.
*
*
*VOMENT GUYS
JANGAN SAMPE LUPA
JANGAN JADI SILENT READERS
HARGAI KARYA SAYA YA, PADAHAL GAMPANG LOH CUMA PENCET BINTANG DI POJOK KIRI BAWAH
KAMU SEDANG MEMBACA
LARA [COMPLETE] ✔
Teen FictionFollow dulu guys :) Jika dia bisa memilih, lebih baik dia tidak dilahirkan kembali. jika dia bisa memilih, dia akan mengakhiri hidupnya sendiri. hidup kadang selucu itu, jika roda berputar. Kenapa hidupnya tidak berputar juga? Kenapa dia selalu yan...