Pintu ruang kerja Andrew tiba-tiba terbuka dan memperlihatkan seorang wanita muda yang terlihat sudah sangat mengenali tempat itu. Wanita itu menatap Andrew yang tengah duduk di sofa dengan wine dalam genggamannya.
Seolah tidak menyadari kehadiran orang lain di ruangannya, Andrew terus menatap tembok kosong dengan tatapan yang sulit diartikan. Sesaat dia memang terlihat seolah tidak menyadari keberadaan orang lain, namun wanita itu tahu bahwa Andrew adalah seseorang yang selalu waspada, karena itu dia yakin pria itu itu pasti menyadari kehadirannya.
Kewaspadaan Andrew telah terbentuk sejak saat itu.
Saat itu ya?
"Evelyn ada di sini?" Tanya wanita itu yang tidak lain adalah Erina Hill sekedar basa-basi pada Kakaknya yang masih tampak tidak berniat mengubris.
Apa pria iu benar-benar melamun dan tidak sadar ada orang lain di ruangan ini?
Mendekat ke arah Kakaknya, Erina duduk di samping Andrew dan ikut memandang apa yang tengah di lihat oleh kakaknya.
"Ada apa?" Tanya Erina sekali lagi.
"Tidak ada." Jawab Andrew, kembali menyesap minumannya.
"Kenapa? Apakah karena pemilihan Direktur utama sebentar lagi?" Tanya Erina lagi dan kembali tidak mendapat jawaban dari Andrew.
Setelah beberapa saat keheningan menyelimuti dua bersaudara itu, Andrew membuka mulutnya dan berujar, "Sepertinya posisi itu telah ditetapkan untuk seseorang." Ucap Andrew penuh misteri.
Alih-alih membalas ucapan Andrew, Erina ikut terdiam setelah mendengar penuturan Kakaknya.
Apakah seseorang yang sama, yang kita pikirkan?
Lagi-lagi keheningan mengambil alig dan tidak ada satupun dari dua bersaudara itu yang berniat memecahkan keheningan di antara mereka, karena mereka telah tenggelam dalam pikiran masing-masing.
Satu hal yang sama di antara mereka adalah perasaan khawatir yang dirasakan untuk seseorang.
Prang!
Bunyi benda pecah mengejutkan kedua orang itu, menarik mereka kembali dari alam bawah sadar sebelum berlari menuju pintu ruang istirahat yang ada di dalam ruangan kerja tersebut. Namun dari suara kekacauan, Andrew dan Erina bahkan sudah tahu apa yang terjadi di dalam ruang istirahat dimana Evelyn tengah tertidur.
Andrew membuka pintu kamar dengan kasar diikuti suata debuman, hal pertama yang masuk dalam pandangan keduanya adalah Evelyn yang terlihay berdiri di tengah-tengah pecahan gelas kaca tanpa alas kaki dengan dress pestanya dan rambut hitamnya yang tergerai berantakan.
Sial.
"Evelyn!" Teriak Erina dengan panik dan segera berdiri di sisi Evelyn. Erina menarik wanita itu menjauh dari pecahan gelas yang memperlihatkan bercak darah.
"Ibu." Itu adalah kata yang Erina dengar saat dia memapah Evelyn untuk duduk di pinggir ranjang.
"Di mana?" Gumaman lain terdengar dan kini hanya Erina lah yang mampu mendengar apa yang Evelyn katakan, karena posisi mereka yang dekat dan gumaman kecil Evelyn yang terlihat tidak sadar perlahan perasaan panik terebentuk pada diri Erina.
"Evelyn di sini, kembali! Ini Erina, kau mendengarku bukan?! Evelyn!" Teriakan demi teriakan terus Erina lontarkan seraya mengguncang bahu Evelyn yang masih terlihat tidak sadar.
Mendengar teriakan Adiknya, Andrew segera berada di hadapan Evelyn dan melihat bagaimana tatapan kosong wanita itu yang terus mengumamkan kata-kata yang sama.
KAMU SEDANG MEMBACA
It's You
RomanceMereka telah saling mengenal sejak kecil, namun ini bukanlah hubungan akrab teman masa kecil sebagaimana terjadi pada umumnya. Dia pernah hampir membunuhnya pada saat pertemuan pertama mereka. Sedangkan dia selalu mendorongnya menjauh dan terus me...