It's You 29

8.2K 468 29
                                    

Namun satu hal yang menarik perhatian adalah, tatapan penuh kebencian dan amarah yang gadis itu tunjukkan. Dan tatapan itu ditunjukkan pada keluarga kecilnya.

"Nona Evelyn." Seruan seorang pelayan yang tidak jauh dari sana, membuat Austin segera tahu, bahwa itu adalah dia.

Putri sulung keluarga Geraldo, seorang anak yang ayahnya direbut oleh anak lain.

Terlebih lagi saat itu Alfred mendengar nama Evelyn dan pria itu segera menoleh menatap putri sulungnya. Namun, tidak ada reaksi, ayahnya menggabaikan Evelyn.

Saat itulah rasa bersalah tumbuh pada diri seorang Austin.

Dia tidak pernah menyalahkan Evelyn yang membencinya. Memang siapa yang tidak akan membenci seseorang yang telah merebut sosok ayah dari dirinya? Jika saja saat itu ayahnya menunjukkan rasa sayangnya pada Evelyn, apakah semua ini akan terjadi?

Jika saja dia menunjukkan sedikit kepeduliannya pada wanita itu, apakah semua ini akan terjadi?

Jika saja semua orang menyadari, bahwa yang dibutuhkan Evelyn adalah sedikit kasih sayang dan perhatian, apakah wanita itu akan berakhir seperti ini?

Karena alih-alih menunjukkan kasih sayang dan perhatian, semua orang disekitarnya sibuk untuk menghindarinya dan sibuk untuk melihat semua keburukannya.

***

Usaha terbaik sudah dikerahkah, pengobatan terbaik sudah di lakukan dan Dokter-dokter terbaik telah didatangkan. Namun wanita itu terus tertidur dalam damai.

Lalu bagaimana selanjutnya? Apa yang akan terjadi, saat semua usaha untuk membuatnya terbangun sudah dilakukan, tapi wanita itu sama sekali tidak menunjukkan tanda-tanda akan membuka kelopak matanya.

Banyak orang menantikan kelopak mata itu untuk terbuka kembali, untuk menatap tajam dan penuh kedinginan pada mereka.

Dan kini hanya keajaiban satu-satunya harapan bagi mereka semua yang menanti.

Di dalam sebuah ruangan dengan penerangan yang sangat terang untuk sebuah ruangan bawah tanah itu, tercium aroma darah yang bahkan saat pintu baru saja dibuka, aroma tersebut menyeruak begitu saja. Membuat sebagian orang mengernyitkan hidungnya.

Seorang pria penuh luka dengan rantai yang membuatnya tidak dapat bergerak dengan bebas berlutut dihadapan pria lain yang duduk di atas kursi.

Meskipun berlutut dan terlihat tidak berdaya dengan luka-luka yang mengeluarkan darah, alih-alih menunjukkan tatapan putus asa, tatapan tajam terus pria itu perlihatkan saat menatap pria yang duduk di kursi tersebut.

Donhill. Pria yang berhasil menyulut aura membunuh seseorang.

Sedangkan pria yang duduk di kursi itu tampak tidak terganggu dengan tatapan tajam pria itu.

Dor!

Suara tembakan terdengar dan seorang pria bertubuh tegap jatuh begitu saja dengan lubang di kepalanya yang menjadi bukti bahwa dia sudah tidak bernyawa.

Membuat pria yang datang bersamanya, merasakan takut seketika dan mulai berpikir bahwa dia bisa saja menjadi seperti itu kapan saja.

"Satu, dua, tiga... ternyata masih banyak yang harus di bereskan." Kalimat itu terdengar dengan nada penuh kedinginan dan aura membunuh yang semakin memancar, membuat mereka yang ada di sana, bahkan bawahannya sekalipun, tidak bisa untuk tidak bergidik ngeri, saat pria itu mulai berdiri dari kursinya dan berjalan mendekat ke arah beberapa alat yang digunakan untuk menyiksa.

It's YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang