It's You 24

7.6K 479 17
                                    

Hari demi hari berlalu seperti sebagaimana seharusnya. Perginya Evelyn tidak menghambat kinerja perusahaan yang ia pimpin, karena wanita itu telah melimpahkan semuanya pada Andrew yang saat ini tampak sangat sibuk.

Bagaimana tidak, wanita itu pergi liburan ke Paris dan meninggalkan perusahaan padanya, tidak hanya itu, Evelyn bahkan meninggalkan urusan usaha pribadinya pada dia juga.

"Aku tidak sanggup. Cepat kembali!" Ucap Andrew hampir berteriak pada seseorang yang berada di seberang saluran telepon, yang hanya terkekeh mendengar ocehannya diikuti dengan suara berisik dari berbagai orang.

"Kau sangat menikmati liburanmu hah?" Tanya Andrew kesal, tapi diam-diam masih menyelesaikan dokumen-dokumen yang berada di atas meja itu.

"Jika kau lelah, istirahat saja. Kenapa meneleponku dan mengeluh? Kau ingin menghancurkan pemandangan indah Paris?" Balas Evelyn yang berada di seberang sana.

Wanita yang kini tengah berbicara di telepon dengan Andrew itu tampak sangat santai saat ini.

"Daripada menghancurkan pemandangan Paris, aku lebih ingin menyeretmu kembali." Ucap Andrew yang seketika terdiam saat mendengar ketukan di pintu kantor.

Evelyn yang berada di seberang sana juga tampaknya mendengar suara itu dan ikut terdiam mendengarkan Andrew yang tengah berbicara dengan sekretarisnya.

"Eve, kau masih disana?" Tanya Andrew setelah melihat sekretarisnya berjalan keluar dari ruangannya.

"Bukankah dia cantik Andrew?" Tanya Evelyn balik.

"Seharusnya kau bertanya bagaimana pekerjaannya." Jawab pria itu sedikit kesal.

"Kenapa? Dia sudah bekerja denganku bertahun-tahun. Kau masih meragukannya?" Benar, Winda asisten Evelyn dulu kini bekerja di bawah Andrew sebagai sekretaris dan dia sudah mendengar bahwa tampaknya Winda tidak begitu ramah pada Andrew, meski cara kerjanya masih secekatan dulu.

"Tidak, tapi dia tampak agak tidak menyukaiku." Balas Andrew setelah mengingat bagaimana mantan asisten Evelyn itu tampak sedikit tidak ramah dengannya, entah apa alasannya.

"Mungkin karena dia terbiasa denganku." Ucap Evelyn.

"Sudah dulu, aku harus pergi."

Sebelum Andrew bertanya kemana wanita itu akan pergi, sambungan telepon sudah terputus.

Menyisakan layar ponselnya yang mati.

***

Di tempat lain.

Saat langit yang tadinya cerah kini mulai terganti dengan kegelapan yang indah. Taburan bintang terlihat menawan di atas langit sana, membuat setiap orang tidak ingin melewatkan momen itu.

Dalam sebuah bar, di sebuah kamar pribadi, beberapa pria tampan terlihat menikmati waktu mereka di sana.

Seorang pria tampak menundukkan kepalanya menatap tablet di pangkuannya. Cahaya dari layar digital itu memberitahu betapa menawannya pria itu. Duduk di tengah kegembiraan malam, namun yang dia lakukan saat ini hanya bekerja.

Alih-alih menghabiskan waktu dengan minuman berakohol dan beberapa wanita menggoda, pria itu tampak tidak tepat untuk berada di sana.

"Kau benar-benar tidak menyenangkan Aaron." Sebuah suara terdengar di tengah-tengah keramaian dalam ruangan itu.

"Aku tidak berniat untuk menyenangkanmu." Balas Aaron dengan sinis dengan wajah tanpa ekspresinya, yang seketika membuat temannya terdiam.

"Bye the way, sudah setahun kau bertunangan dengan Alice. Bukankah kau mengatakan akan menikahinya secepat mungkin setahun yang lalu?" Pertanyaan tiba-tiba itu memecah keheningan yang sempat terjadi dalam ruangan tersebut.

Mendengar pertanyaan itu, jari jemari Aaron yang tadinya sibuk sempat terhenti. Namun, tidak ada yang menyadari hal itu.

Semua orang yang ada di sana menunggu jawaban Aaron, tapi hanya keheningan yang mereka dapatkan.

"Kenapa? Apa kau masih teringat dengan Evelyn?" Tanya pria yang tadinya pertanyaannya tidak terjawab.

"Eih, mana mungkin. Aaron bahkan tidak pernah melirik wanita itu saat mereka masih bertunangan selama bertahun-tahun." Timpal pria lain.

"Seseorang pernah mengatakan, kau akan lebih mengerti arti dari diri seseorang dalam kehidupanmu saat dia sudah benar-benar pergi." James Coolan yang sedari awal hanya diam memperhatikan kekonyolan teman-temannya tiba-tiba ikut dalam perbincangan tersebut.

Dan kini, Aaron benar-benar terpaku dengan tatapan kosong sesaat setelah mendengarkan ucapan James. Hal itu bahkan disadari oleh mereka semua.

Apa ini?

Apa Aaron tiba-tiba teringat Evelyn?

Wanita yang selama bertahun-tahun selalu mengejarnya, namun terus diabaikan oleh Aaron, kini berhasil mengambil alih pikiran pria itu sepenuhnya?

Berbagai macam pertanyaan mulai berputar di kepala mereka, menatap reaksi yang Aaron tunjukkan malam ini.

Namun, hanya James diantara mereka yang sama sekali tidak terkejut.

Dia tahu, bahwa pria itu pada akhirnya akan menyesali keputusannya.

"Jika aku tahu seperti ini, aku seharusnya tidak melepaskan Evelyn waktu itu." Celetuk James yang membawa Aaron kembali dan membuat pria itu tiba-tiba mengeluarkan aura dinginnya dengan tatapan tajam menatap James yang tampak seakan tidak menyadari, jika perkataannya barusan memicu amarah seseorang.

Bahkan mereka yang ada disana pun terkejut dengan ucapan James.

"Hei, itu artinya kalian tidak berjodoh." Ujar seseorang tiba-tiba berusaha untuk mencairkan suasana tegang.

"Siapa yang tahu, aku bahkan mendengar bahwa Evelyn saat ini benar-benar sendiri. Siapa tahu, jika aku mengejarnya, dia akan kembali padaku." Balas James tampak tidak peduli, bahwa ucapannya kali ini benar-benar akan dapat memicu kemarahan seseorang.

Namun, alih-alih terpancing, Aaron hanya kembali menundukkan kepalanya, tampak tidak peduli pada omong kosong pria itu.

Berdiri dari duduknya, James tampak akan keluar dari ruangan itu.

"Kau akan pergi James? Ini bahkan belum lewat tengah malam." Ujar temannya.

"Aku bersiap untuk menjemput calonku di Paris." Dan sekali lagi, bahkan sebelum pria itu benar-benar pergi, dia seakan ingin meninggalkan bom untuk mereka yang masih di sana.

"Dasar pria gila." Celetuk seorang pria diam-diam melirik Aaron yang hanya terdiam.

Ya, memangnya Aaron akan benar-benar peduli pada wanita itu?

TBC

Soryyyy. Aku berdosa banget.

Happy sadnight 🖤🖤🖤

It's YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang