It's You 31

8.6K 464 33
                                    

"Ini ulang tahunku." Jawab Evelyn.

"Maaf?" Tanya pelayan itu seolah tidak percaya dengan apa yang baru saja dia dengar.

Bagaimana bisa seseorang menyiapkan lilin untuk ulang tahunnya sendiri? Dia tidak terlihat seperti seseorang yang kekurangan. Bahkan jika dia mau, dia bisa mendatangkan para petinggi negara untuk merayakan ulang tahunnya.

Apa aku salah dengar?

"Ini ulang tahunku dan aku menunggu kehadirannya. Tapi dia tidak datang." Ucap Evelyn mematap kembali pada hujan yang turun semakin deras.

"Aku terlalu bodoh untuk menanti suatu hal yang sudah pasti. Padahal dia... tidak akan pernah datang." Lanjut wanita itu dengan nada suaranya yang terdengar pelan saat mengucapkan kalimat terakhirnya.

"Benar, dia tidak pernah datang. Mungkin dia tidak akan ingat hari ini, jika aku tidak mengingatkannya. Memang siapa yang akan mengingat hari lahir seorang wanita jahat sepertiku?"

"Tidak ada."

"Bahkan ibuku yang telah meninggal, tidak akan mengingatnya."

"Haha... Hahaha...." Tawa yang seharusnya menjadi ikonik suatu kebahagiaan, entah bagaimana kini terdengar begitu sedih.

Pelayan restoran itu menatap iba pada wanita muda yang tertawa di bawah hujan yang deras. Dia tidak tahu bagaimana, tapi dia benci suara tawa itu, dia benci perasaan iba melihat wanita yang tengah tertawa itu.

Karena dia tahu, di balik senyum dan suara tawa itu ada hati yang menyembunyikan luka. Di bawah hujan yang turun dengan deras, ada tangis yang berusaha wanita itu sembunyikan.

***

Di hari yang sama, di tempat yang sama dan di musim yang sama. Semua itu telah berlalu.

Rasa sedih yang dulu Evelyn rasakan dan berusaha wanita itu sembunyikan, kini berubah menjadi perasaan penuh kekhawatiran yang dirasakan pada orang-orang yang dulu menggabaikanya, pada wanita itu yang masih dengan tenang terbaring di atas ranjang rumah sakit.

Tujuh tahun lalu, di restoran inilah Evelyn dengan setia menunggu dan mengharapkan kehadiran dan ucapan selamat dari seorang Aaron Barnaby.

Namun kini, Aaron lah yang duduk menatap ke luar jendela, saat hujan terus turun sejak pagi ini.

Berpikir bahwa, seperti inikah perasaan Evelyn tujuh tahun lalu saat menunggunya?

Satu hal yang tidak pernah Evelyn sadari adalah, bahwa malam itu, tujuh tahun yang lalu, Aaron ada di sana. Dia ada di sana, mengamati wanita yang enggan beranjak dari restoran padahal jam janjian mereka telah berlalu begitu lama.

Namun Evelyn tidak beranjak. Aaron yang sejak tadi duduk di dalam mobilnya, tahu bahwa dengan sifat wanita itu, Evelyn mungkin akan menunggunya semalaman penuh.

Ingin rasanya dia keluar dan menyeret wanita itu pergi, tapi dia tidak bisa. Karena Aaron takut, saat dia keluar dan menatap Evelyn, kegigihannya untuk mendorong wanita itu menjauh akan hancur.

Dan dia tidak ingin itu terjadi.

Karena itulah, selama Evelyn menunggu, selama itu pula Aaron ada di sana. Memperhatikan Evelyn yang terus diam, bahkan saat Evelyn keluar dan berdiri di tengah guyuran hujan.

It's YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang