Beberapa mobil hitam terlihat berhenti di depan gedung berwarna putih. Seorang pria, turun begitu mobil baru saja berhenti dan berlari masuk ke dalam gedung.
Dengan cepat beberapa pria berpakaian hitam turun dari mobil yang lain, berlari mengejar Tuan mereka. Membuat semua orang di dalam gedung menoleh dan menatap mereka dengan bingung dan takut. Mereka semua secara otomatis menghindar dari para pria itu dan membentuk sebuah jalan kosong bagi mereka.
"Tuan." Ucap seorang pria yang telah berdiri di depan ruang operasi, setelah melihat siapa yang datang.
Berhenti berlari, pria itu terengah dengan beberapa keringat yang terlihat di wajahnya dan membuat rambutnya berantakan. Alih-alih membuat tampilan yang jelek, pria itu malah terlihat semakin tampan.
Tidak lama, pria lain yang mengikuti Aaron tiba dan mereka terdiam setelah melihat Tuan mereka berhenti dan berdiri di depan seseorang.
"Bagaimana, bagaimana kondisi Evelyn? Dia... apa... apa yang terjadi?" Tanya Aaron masih terengah-engah dan tampak bingung pada pria yang telah berdiri disana.
"Tuan--"
"Katakan padaku apa yang terjadi. Bagaimana bisa ini terjadi?!" Lanjut Aaron dan kembali berteriak. Semenjak dia melihat gambar Evelyn yang terbaring dengan darah yang menjadi alasnya, Aaron tidak dapat menemukan ketenangannya kembali. Pria itu hanya ingin menghancurkan segala hal yang dia lihat, membunuh semua orang yang telah gagal menjaga wanita itu dan Aaron juga menyalahkan dirinya sendiri.
Seandainya, dia menahan wanita itu untuk tidak pergi, seandainya dia membiarkan Evelyn untuk terus menganggunya, seandainya saja dia tidak melepaskan genggaman Evelyn, maka semua ini tidak akan menimpa wanita itu.
Seharusnya tidak seperti ini, seharusnya hanya dia yang terluka, seharusnya dia yang terbaring di dalam ruangan gawat darurat itu saat ini. Seharusnya dia yang terbaring di atas darahnya, bukan Evelyn.
Saat itu pintu ruang operasi yang sejak tadi tertutup rapat, akhirnya terbuka. Alih-alih Evelyn yang keluar, beberapa perawat tampak keluar dari sana dan berlari, terlihat sangat panik.
"Apa yang terjadi? Katakan padaku apa yang terjadi?!" Tanya Aaron saat menghentikan salah satu perawat pria yang baru saja keluar dari sana seraya mencengkram kerah perawat tersebut, membuatnya takut dan sulit bernapas.
Membuat beberapa pengawal Aaron terlihat khawatir, karena bisa saja saat ini Tuan mereka membunuh perawat tidak bersalah itu.
"Tu...Tuan--"
"Tuan, tolong lepaskan--"
"Katakan padaku apa yang terjadi pada Evelyn saat ini!" Teriak Aaron benar-benar kehilangan kendali dan melepaskan semua topeng yang dia kenakan.
Tidak ada lagi Aaron Theodor Barnaby yang kejam dan dingin, saat ini dia hanya terlihat marah dan memperlihatkan aura intimidasi membunuhnya pada siapapun. Namun, siapapun dapat melihat ada kesedihan dan keputus asaan di dalam manik matanya, seolah seseorang benar-benar telah menghancurkan dirinya.
"Nona yang berada di dalam sedang kehabisan darah, jika Anda terus menahan perawat itu untuk mengambil stok darah yang ada, kami tidak dapat menjamin dapat menyelamatkan Nona tersebut." Timpal seseorang yang baru saja keluar dari ruang operasi dengan suara tenangnya.
Pakaian operasinya yang penuh darah memperlihatkan bahwa dia adalah salah seorang dokter yang menangani Evelyn saat ini.
Itu adalah darah Evelyn.
"Jadi Tuan, tolong lepaskan dia." Lanjut pria itu masih dengan nada penuh ketenangannya, seolah dia tidak pernah melihat kemarahan Aaron.
Ketenangan dokter tersebut berhasil membuat Aaron melepaskan cengkramannya pada kerah perawat pria itu, yang tampak hampir kehabisan nafas.

KAMU SEDANG MEMBACA
It's You
RomansaMereka telah saling mengenal sejak kecil, namun ini bukanlah hubungan akrab teman masa kecil sebagaimana terjadi pada umumnya. Dia pernah hampir membunuhnya pada saat pertemuan pertama mereka. Sedangkan dia selalu mendorongnya menjauh dan terus me...