Haii semuaa..
Part 13 sudah updatee!!
Jangan lupa untuk vote+komen yaww 😊👍Selamat membacaa....
"Cieeeee...yang lagi nungguin disini," ucap Sheli pada Viona yang sedang berdiri di depan rumahnya menunggu Vano menjemputnya
"Apaansi lo!" Viona kesal karena tantangan semalam tidak bisa diingkari,sahabatnya ini sangatlah pintar,mereka belum pulang ke rumah masing masing karena ia ingin memastikan apakah tantangan dari Sheli akan di lakukan atau tidak oleh Viona
Tiba tiba mobil berwarna merah datang menghampiri rumah milik Viona dan turun dengan raut wajah yang biasa-biasa saja
"Nahh,bagus deh kalo dateng," ucap Bella dan melipat kedua tangannya di depan dada
"Ya udahh,kalo gitu gue sama Bella pulang dulu,kalian jalan jalan aja sepuasnya,jangan marahan lagi,serem soalnya," ujar Sheli terkekeh dan masuk ke dalam mobil bersama Bella.Kini tinggallah Viona dan Vano yang masih berdiri di depan rumah Viona
"Kok lo masih berdiri di situ sih!ayo masuk!" Vano menyuruh Viona untuk masuk ke dalam mobilnya
"Iyaa-iyaa! Ga usah ngegas kalik" Viona pun ikut masuk ke dalam mobil dan duduk di sebelah Vano
"Mau kemana?" Tanya Vano memecahkan keheningan di dalam mobil
"Terserah lo aja," jawab Viona yang masih asik memandang kaca mobil dan melihat pemandangan di daerah kota Jakarta yang sangat indah
"Rese banget sih!" Ucap Vano sedikit pelan tetapi masih terdengar di telinga Viona
"Gue denger lo tadi ngomong apa!" Teriak Viona di dalam mobil
"Ga usah teriak kalik!ini bukan hutan,gue males sebenernya jalan sama lo!"
"Apalagi gue!kalau ini bisa diingkari gue bakal batalin ini rencana"
"Berisik lo!" Vano menambah kecepatan laju mobil itu sehingga membuat Viona takut
"Jangan banter-banter Van!" Ujar Viona yang sudah ketakutan di dalam mobil dan Vano menambah laju kecepatan itu lagi
"Penakut lo," jawab santai Vano
"Vann,ada mobil awass!!" Vano pun mengambil jalur arah lain agar tidak bertabrakan dan mengerem mobil itu dengan spontan
Bruughh..
"Aww.." rintih Viona sakit karena kepalanya menatap kaca dengan sangat keras,perlahan ia membuka matanya dan melihat Vano dengan kepala ia senderkan di kursi dan tidak tersadar bahwa ia mengeluarkan darah dibagian kepala nya
"Vanoo!lo bangun dongg!" Ucap Viona menggoyah goyah kan lengan kekar milik Vano.Saat itu juga terdapat taxi yang lewat di daerah situ,Viona langsung turun dari mobil itu dan melambai lambaikan tanganya agar taxi itu berhenti.
"Pak,tolong angkat temen saya yang ada di dalem ya," perintah Viona pada pak taxi itu
"Siap neng," jawabnya dan mereka membantu Vano untuk sampai di dalam taxi itu,untung saja Viona tau rumah Vano,ia segera pergi menuju rumahnya
_
"Den Vano!" Ucap seorang perempuan yang baru saja membukakan pintu di rumah Vano dan ia melihat Viona dengan sangat bingung
"Kamu pacarnya den Vano?" Tanya bibi itu mengasal
"E-engga bi saya cuman te--"
"Halah,ga usah malu malu,kamu itu cuocokk kok sama den Vano,ya udah saya antar ke kamar yuk!" Ucap bibi itu dan Viona hanya tersenyum tidak ikhlas
"Bi,tolong ambilkan obat yaa," pinta Viona dan diangguki oleh bibi
"Bukanya jalan jalan,malah bikin celaka,nekat banget sih ni anak!"kesal Viona sambil mengobati Vano
"Sshhhhh.." tiba tiba Vano terbangun merintih kesakitan,ia membuka matanya dan melihat ia sudah berada di kamarnya,saat ia mengalihkan pandanganya pada Viona,ia terkejut bagaimana bisa ia berada di dalam rumahnya
"Ehhh,lo ngapain di sini!?" Tanya Vano kaget
"Lo itu udah ditolongin,malah marah marah ga jelas!Lo tu nekat ya!udah di bilangin jangan kenceng kenceng malah di tambah kecepatannya!" Geram Viona
"Iyaa,gue minta maaf"
"kening lo juga sakit tuh," ucap Vano dan Viona meraba keningnya
"Oh,ga papa,memar doang paling"
"Sini,gue obatin"
"Ga usahh"
"Udah lo diem aja!" Vano mengobati Viona dengan sangat hati hati
"Ga usah ngeliatin gue,nanti lo suka!" Ya memang benar,sedari tadi Viona melihat Vano tanpa berkedip sedikit pun,ia bingung dengan makhluk yang ada di depanya ini,engga semua orang itu nyeselin,ada baiknya juga.
Setelah Vano mengobati Viona,ia segera bangkit dari duduknya dan keluar dari kamar Vano"Viona!" Panggil Vano membuat langkah Viona terhenti dan hanya membalikan badanya saja tanpa menjawab
"Makasih" ucapnya dan hanya di beri senyuman oleh Viona
Setelah mengembalikan obat itu,ia kembali ke dalam kamar milik Vano untuk pamit pulang karena tidak ada gunanya juga ia berada di rumah ini.
"Vano,gue mau pamit pulang," ucap Viona namun tanganya di cekal duluan oleh Vano
"Di sini dulu,nemenin gue!"
"Nemenin?"
______________________________________
Part 13 sudah selesai!!
Jangan lupa untuk vote+komen yaww 😊👍Btw Vano nyuruh Viona buat nemenin nih,karena apa ya??
See you next partt!
angelnzz_
KAMU SEDANG MEMBACA
REVANO [ SELESAI ]
Romance[ PROSES REVISI! ] #slow. masih sedikit yang masih di revisi,hehe. tidak ada alur cerita yang di ubah,hanya perbaikan kata atau kalimat,jadi cerita ini asli dari awal:') terima kasih. - masih penulis awal,jadi maklumi jika ada kata yang kurang cocok...