Part 38 - Penilaian Akhir

1.1K 80 20
                                    

Haii semua!
Sebenernya aku masih agak badmood sih buat nulis cerita ini:)hehe..
Tapi diantara ke badmood an itu aku juga gabut:v

Ya udah aku lanjut aja ini cerita.
Jangan lupa vote+komen:)
Selamat membaca-

Seperti yang dibilang Viona kemarin,ia tetap ingin masuk ke sekolah mesti keadaannya sedang tidak sehat. Semalam ia membuka buku untuk mengingat kembali materinya agar tidak lupa,hanya beberapa menit saja untuk mengingatnya kembali,tidak lebih dari satu jam,otak Viona benar benar seperti magnet yang dapat menarik semua angka dan huruf didalam buku nya.

Jika ia tidak mengikuti penilaian akhir tersebut,bisa jadi ia harus melakukanya sendiri,atau yang biasa disebut susulan,ia tidak ingin itu terjadi,lebih baik mengerjakan bersama sama dalam satu ruangan.

Viona menuruni tangga dan duduk dimeja makan,pikirnya Vano masih tidur dikamar karena hari ini kelas dua belas libur setelah ujian berakhir. Tiba tiba Vano muncul dari arah dapur dengan raut wajah seperti habis bangun tidur.

"Nih makan," ucap Vano memberi sepiring nasi goreng dengan aroma menyeruak di hidung Viona

"Buat gue?"

"Iyaaa.."

"Makasih," Viona pun menerimanya dan mulai melahapnya,tapi sebelum itu..

"Lo gak masukin racun kan ke nasi goreng ini?" Tanya Viona curiga

"Gak," jawab Vano singkat

"Awas,kalo gue habis makan ini terus masuk rumah sakit!"

"Hiss..Gue itu rela bangun pagi buat bikinin lo nasi goreng,gue gak mau liat lo dengan tubuh yang kurang sehat" ujar Vano

Viona pun mulai memakan nasi goreng yang telah dibuat oleh Vano untuknya,saat ia memasukan sesuap nasi goreng kedalam mulutnya,menurutnya sangat lah enak masakan ini,tak menyangka seorang laki laki bisa membuat sarapan yang sangat enak

"Gimana,enak gak?"

"Enak banget!" Viona pun melanjutkan aksi makannya sampai habis

"Lo ngapain sih liatin gue terus?" Tanya Viona karena sedari tadi Vano melihatnya makan dengan sangat lahap. "Jangan-jangan lo naksir ya sama gue!"

"Kalau iya kenapa?" Ucap Vano mendekatkan wajahnya pada Viona,Viona yang merasa tidak nyaman,ia segera memundurkan bidang dada Vano dengan tanganya.

"Udah ah,gue mau berangkat dulu," Viona mengambil tas nya dikursi sebelah dan keluar

"Lo mau berangkat pake apa?" Tanya Vano menghentikan langkahnya,ia baru ingat bahwa sepedanya berada dirumah nya.

"Ee-e gue naik taxi aja," jawab Viona ragu ragu

"Emang lo punya uang?"

"Mampus gue!" Batin Viona

"Ya-ya terus gimana?" Otak Viona sangatlah lambat jika diluar pelajaran

"Otak lo lemot banget sih,tinggal minta gue nganterin apa susahnya"

"Oo iya,tapi sapa tau lo gak mau"

Vano pun mengambil kunci mobilnya dan segera mengantarkan Viona kesekolah.

"Makasih udah nganterin," ucap Viona yang belum turun dari mobil

"Sama sama,semangat ngerjainnya,jangan bikin gue kecewa," ujar Vano

"Hah?emangnya lo ngajarin gue?"

"Lo harusnya bersyukur gue bikinin nasi goreng tadi,coba aja kalo gue gak bikin,lo pasti udah kelaparan,"

"Ckk,iya-iya,makasih sekali lagi,"

"Gitu dong,tambah sayang gue!" Ucap Vano mengacak acak rambut Viona

"Apaansi,najis!" Viona pun keluar dari mobil dan masuk kedalam sekolah karena sebentar lagi bel masuk akan berbunyi.

_

"Viona,wajah lo kok pucet gitu sih?!" Tanya Sheli ketika melihat Viona baru saja duduk dibangku

"Iya!lo Viona kan?jangan jangan lo han--"

"Ih apaansi,gue Viona yang asli!"

"Gak biasanya lo lemah lesu kayak gini"

"Gue lagi gak enak badan aja sih" jawab Viona meletakan kepalanya dimeja

"Gara gara ngajarin Vano ya?"

"Engga semuanya salah dia,mungkin gue nya aja yang kurang istirahat"

"Di bela nih ceritanya.."

Kringg!!!

Bel masuk sudah berbunyi,saatnya melakukan penilaian akhir selama seminggu.Mata pelajaran hari pertama adalah bahasa Indonesia dan Pendidikan Kewarganegaraan. Awal awal sudah ada penilaian sejarah.

Ditengah tengah mengerjakan,tiba tiba kepala Viona terasa sedikit pusing,ia berusaha untuk menahannya dan memijat kepalanya dengan ibu jari diputar putar,siapa tau bisa menghilangkan rasa sakitnya.

"Viona,kamu kenapa?" Tanya Bu Nirma yang sedang mengawasi anak anak dan tidak sengaja melihat Viona yang sedang menahan sakit dikepalanya

"E-engga papa kok Bu," jawab Viona dengan nada rendah

"Kamu sakit?kalau kamu tidak kuat untuk mengerjakan,lebih baik kamu pulang saja,suatu saat bisa disusul nilainya,"

"Engga usah Bu,saya masih kuat kok buat ngerjain soalnya,"

Bu Nirma mendengus kasar, "ya sudah kalau begitu,kalau kamu tidak kuat,langsung bilang saja sama saya,"

"Iya Bu"

______________________________________

Aku dah selesai nih update part 38 nya:)
Ada sedikit niat untuk menulis,hehehe😂

Jangan lupa vote+komen yaaww..

See you next part!

angelnzz_

REVANO [ SELESAI ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang