Part 19 - Makan Malam Bersama

1.4K 99 7
                                    


Haii semuanyaa!!
Assalamualaikum [widiww alim:v]
Gimana puasanya? Tetap semangat yaa!!
Dan #staydirumah.
Part 19 sudah update!
Jangan lupa untuk vote+komenn 😊👍

Selamat membacaa..

Wajah Vano kini semakin dekat dengan bibir Viona,badanya kini bergetar ketakutan,ia memejamkan matanya dan..

"Gue ga bakal ngapa-ngapain lo!" Ucapan Vano membuat hati Viona lega dan ia membuka matanya secara perlahan lahan

"Cepetan belajar!nih gue balikin ponsel lo!" Ucapnya dan memberikan ponsel Viona kembali

"Ga dari tadi!" Jawab Viona yang langsung mengambil ponselnya

Vano pun mulai membuka semua buku mata pelajaran,meskipun Viona masih berada di bangku kelas sebelas,akan tetapi ia sudah bisa menguasai materi kelas dua belas dengan sangat cepat,entah otak Viona terbuat dari apa sehingga ia dapat menjuarai lomba fisika,matematika dan biologi sampai ke negeri China saat ia masih kelas sepuluh dan masih tinggal di Bandung.

"Apa yang lo ga bisa?" Tanya Viona memegang pensil di antara jari telunjuk dan jari tengah,seperti memegang sebatang rokok

"SEMUANYA!" Jawab Vano dengan nada sedikit tinggi

"Hah,gila lo!masak gini aja engga bisa sih!"

"Kok lo malah marahin gue sih!lo itu dikirim kesini buat ngajarin gue,bukanya dimarahin!"

"Iya udah!sekarang gue ajarin dari yang pertama,ga usah marahan lagi!" Viona memulai penjelasan materi yang pertama pada Vano sampe ia betul betul mengerti

Satu setengah jam sudah berlalu,sekarang adalah pukul [ 18:20 ],Viona hampir selesai untuk mengajari Vano untuk bab yang terakhir,ia memberikan dua puluh butir soal untuk dikerjakanya,Viona ingin tahu,apakah Vano tadi memperhatikan dan memahaminya atau tidak disaat ia menjelaskan materinya.

"Nih gue kasih soal,dikerjain cepet!" Pinta Viona sambil memberikan kertas dan pensil pada Vano

"Iya sabar,cantik cantik kok rese!!" Jawabnya dan memulai untuk mengerjakan soal yang diberikan oleh Viona

5 menit..

"Nih udah selesai!" Ucap Vano memberikan hasil jawabanya

"Cepet bangett.." Viona pun mulai mengecek satu persatu hasil jawaban Vano

"Anehh,kok bisa bener semua sih" batin Viona

"Gimana?" Tanya Vano

"Bagus dehh..,ga sia sia gue ngajarin lo dan ternyata lo merhatiin penjelasan gue dari bab pertama sampe terakhir"

"Ya udah sekarang lo pulang,gue anterin"

"Iyee" mereka pun keluar dari kamar dan turun kebawah,saat mereka ingin keluar,seorang perempuan memanggil nama Vano dari arah belakang

"Vano" panggil wanita itu dengan rambut sebahu,kulit bersih dan putih

"Eh mama,udah pulang?" Vano mencium punggung tangan wanita itu,dan ternyata itu adalah mama Vano

"Ini pacar kamu?" Tanya mama Vano tersenyum ramah pada Viona

"Bukan tante,kenalin nama saya Viona Alexandra,panggil saja saya Viona" jawab Viona dan juga ikut mencium punggung tangannya

"Oouh,kamu cantik banget ya!kalau mau jadi pacar anak saya juga boleh kok,saya engga ngelarang sedikit pun," ucap mama Vano terkekeh

"E-engga tante--"

"Jangan panggil saya tante,panggil saja saya dengan sebutan mama," pintanya memotong kalimat Vion

"I-iya tan--,eh mama maksudnya"

"Oo iya,kamu udah makan?" Tanya mama Vano

"Belum kok mah,nanti saya makan dirumah aja,soalnya ini saya mau pulang"

"Ee jangan keburu buru dong,mendingan makan bareng aja sama keluarga mama"

"Looh maa--" ucap Vano seketika tidak terima jika Viona ikut makan malam bersama dengan keluarganya

"Vano!" Ucap mamanya sambil mengedipkan sebelah matanya berulang ulang kali

"Ya udah yuk kemeja makan bareng!" Viona pun menuruti permintaanya dan ia duduk di depan Vano disampingnya ada mamanya.

Sebenarnya Viona heran kenapa dirumah ini ia tidak melihat papa Vano yang juga ikut makan malam bersama sama.

"Oiya,tadi kamu ngapain dateng kerumah Vano?" Tanya nya di sela sela makan malam mereka

"Tadi saya ngajarin Vano pelajaran fisika,itu saya juga disuruh sama guru--"

"Wahh bagus dong! Btw Vano nakal ga orangnya?" Kebiasaan mama Vano seperti Sheli yang tiba tiba saja memotong perkataan orang lain

"Eee.." Viona sebenernya ingin menjawab dengan sebenarnya,tetapi ia diberi tatapan yang tajam oleh Vano

"Kalau nakal kamu boleh kok cium anak saya!" Viona dibuat kaget oleh perkataan itu,cium?aduh Viona sepertinya tidak memikirkan hal sejauh itu. Dan Vano hanya diam saja memakan makan malamnya

"Salah ya omongan saya?maafin yaa,kebiasaan mama kalau ngomong ga disaring dulu,hehe.." ucapnya terkekeh kekeh dan akhirnya sadar juga dengan perkataanya yang tadi

Setelah semuanya selesai makan malam,Vano mengantarkan Viona untuk pulang kerumahnya menggunakan mobil,cuman komplek sebelah aja pake mobil,orang kaya mah bebas mau pakai apa aja,mau pakai pesawat juga di iyain.

"Kok gue tadi ga lihat Ali main kerumah lo?" Tanya Viona pada Vano yang masing menyetir mobilnya

"Pergi," jawabnya singkat

"Kemana?"

"Keluar kota"

"Kapan?"

"Waktu lo kerumah gue"

"Hari ini?"

"Kemarin"

"Jam berapa?"

"..." Tidak ada jawaban dari Vano

"Kok gak dijawab?"

"Berisik lo!"

"Namanya juga nanya ya ngeluarin suara lah"

"Tapi ga kayak gitu juga!"

"Ga kayak gimana?" Vano hanya melihat Viona sekilas dan fokus kembali pada mobilnya.

Setelah sampai,viona segera turun dari mobilnya,tetapi tanganya tiba tiba dicekal oleh Vano

"Kenapa?" Tanya Viona

"Makasih"

"Untuk?"

"Lo kan udah ngajarin gue sampe bisa tadi"

"Oow,sama sama"

"Besok pagi gue jemput lo"

"Ngapain?"

"Berangkat bareng ke sekolah"

"Tumben lo baik"

"Lo itu bener bener aneh ya,kalau dijahatin ngomel,kalau dibaikin juga ngomel"

"Iya iya,ya udah sana pergi"

"Ngusir?"

"Bukan gitu maksud gue,kan ini udah malem"

"Hemm" ucapnya dan pergi dari rumah Viona

______________________________________

Selesai sudah di part 19!!
Gimana di part ini?seru gakkk?

Kayaknya Vano agak beda deh sikapnya sama Viona,ada apa sih?

Hahaha,author juga ga tau:v
Tunggu di part selanjutnya aja..

Jangan lupa vote+komenn 😊👍
Terima kasih yang udah baca

angelnzz__

REVANO [ SELESAI ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang