Part 18 - Rumah Vano

1.3K 99 11
                                    

Haii semuanyaa!!
Cepet kan update nya? [Tapi belum aku revisi nihh] insyaallah secepatnya:)

Jangan lupa untuk vote+komen yaww 😊👍

Selamat membaca...

"UDAH TAU!!" Jawab Viona dan Vano bersamaan

"Terserah lah mba mau ngasih makanan apa,yang penting minumnya jus alpukat dua!" Ucap Vano dan pelayan itu hanya tersenyum pergi dari hadapan mereka berdua.

Selama menunggu pesanan,Viona hanya memainkan ponselnya,ia tidak peduli dengan Vano yang merasa duduk sendirian,sepertinya ia sudah terlihat kesal karena di abaikan oleh Viona.

Vano merebut ponsel Viona dengan kasar karena amarahnya yang sudah tidak bisa di pendam lagi

"Ponsel gue ngapain lo ambil?lo iri sama ponsel gue!?" Ucap Viona dengan ketus dan Vano hanya diam tidak menjawab sepatah kata apapun

"Kalo lo iri sama ponsel gue,lo beli sendiri sana!ga punya uang lo?!" Lanjutnya lagi

"Ganteng ganteng kok ga punya uang!" dan secara tiba tiba Vano mendekatkan wajahnya pada Viona,Vano menatap wajah Viona dengan sangat lekat,Viona yang sadar akan kedekatan wajahnya dengan Vano,ia dapat merasakan hembusan nafasnya.

1 dtk..

2 dtk..

3 dtk..

4 dtk..

5 dtk..

"Bawel lo jadi orang!" Kata Vano lalu menjauhkan kembali wajahnya dari Viona.

Akhirnya seorang pelayan datang membawakan makanan beserta minuman yang di pesan oleh Vano,mereka pun menyantapnya dengan tenang sampai habis.

Setelah semuanya selesai,Vano bangkit dari duduknya dan menuju ke kasir untuk membayar semua pesanannya bersama Viona.

Mereka keluar dari restoran itu dan kembali ke mobil untuk pulang kerumah Vano.

_

"Lo tunggu disini!gue mau ganti baju,jangan ngintip!" Vano menyuruh Viona untuk menunggu di depan kamarnya

"Siapa juga yang mau ngintip!" Jawab Viona membentak

"Siapa tau lo nafsu"

"Enak aja lo ngomong,udah sana masuk!" Vano sudah tidak tahan dengan wajah Viona yang terlihat menggemaskan ketika sedang kesal denganya,ia akhirnya masuk dan mengganti bajunya

Setelah Vano selesai mengganti bajunya,Viona diperbolehkan masuk ke dalam kamarnya.

"Vano,kok lo malah enak enakan main ponsel sih,ayo belajar!" Bentak Viona yang melihat Vano memainkan ponselnya dikasur, "kalau gue ga ngajarin lo nanti nilai gue gimana!?"

"Bukan urusan gue lah,kan itu nilai lo,kenal gue yang bingung"

"Oo,jadi lo berani ya sekarang,gue telpon Bu Rani nih," ucapnya dan mencari ponselnya,setelah ia mencarinya di dalam tas hasilnya nihil,ia teringat bahwa ponsel nya dibawa oleh Vano sewaktu di restoran tadi

"Vano ponsel gue mana?" Tanya Viona dan Vano hanya diam fokus dengan games nya,Viona yang merasa kesal pun langsung mengambil ponsel Vano dengan kasar

"Balikin ponsel gue!" Pinta Vano

"Gue ga mau balikin sebelum lo mau belajar dan ngasih ponsel gue yang lo bawa"

"Gue tetep ga mau belajar dan ngebalikin ponsel lo! Titik!"

"Oke,kalo lo ga mau balikin,gue bakal jatuhin ponsel lo dari balkon!" Ucap Viona dengan cepat ia menuju ke balkon rumah Vano

"Lo berani ya sama gue!?"

"Ya berani lah,ngapain gue takut sama lo,mentang mentang lo the most wanted disekolah,lo bisa seenaknya sendiri gitu?" Sindir Viona

"Oo jadi lo iri sama gue gara gara gue banyak fans nya disekolah?"

"Ngapain gue iri sama lo!ga usah ge-er jadi orang!"

"Lo itu bener bener rese ya jadi cewe,sini balikin ponsel gue!" Ucap Vano berusaha mengambil ponselnya dari tangan Viona

"Engga mau,lo harus belajar dulu baru gue kasih ponsel lo!" Mereka berdua saling berlari larian membuat kamar Vano menjadi berantakan seperti kapal yang pecah

"Kalo lo ga mau balikin ponsel gue,gue bakal kasih hukuman yang berat buat lo!" Ucap Vano agar Viona mau mengembalikan ponselnya,tapi Viona tetap saja tidak mau,malahan ia semakin senang menjahili Vano.

Tiba tiba Viona terjebak di sudut kamar Vano,ia sudah tidak bisa lari kemana lagi karena dihalangi oleh Vano

"Balikin ponsel gue!"

"Ga mau! Lo belajar dulu dan balikin ponsel gue,baru gue mau ngasih ini benda kembali ke tangan lo!"

Vano terus maju untuk mendekat pada Viona,sedangkan ia hanya bisa berjalan mundur kebelakang.

Dughh..

Kepala Viona sudah terbentur oleh dinding,tandanya ia sudah tidak bisa kemana-mana lagi,ia hanya diam ditempat dan ketakutan melihat Vano yang semakin mendekat ke arahnya.

Wajah mereka sudah sangat dekat,sama seperti di restoran makan tadi,kini keduanya saling menatap dalam dalam,jantung Viona sudah kini berdebar dengan sangat cepat,ia tidak tahu harus berbuat apalagi.

Wajah Vano kini semakin dekat dengan bibir Viona,badanya kini bergetar ketakutan,ia memejamkan matanya dan..

______________________________________

Selesai di part 18!! 😂😂
Kasihan udah pada kesel:)
Selanjutnya di next part!

Jangan lupa untuk vote+komenn 😊👍

See you next part!

angelnzz_

REVANO [ SELESAI ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang