Happy Reading guys❤
●
●
●
●
●Bel istirahat telah berbunyi 15 menit yang lalu tetapi Caramel, Joyce dan Chaca belum juga beranjak pergi ke kantin.
"Cha, udah lah foto aja abis itu kerjainnya di rumah aja." Ucap Caramel yang sedari tadi menunggu Chaca menyelesaikan catatannya.
"Iya, bener tuh kata Amel, lanjutinnya di rumah aja Cha." Ucap Joyce yang sedari tadi menahan rasa laparnya.
"Gak mau ah, kalian kalo mau ke kantin duluan aja, enggak apa-apa kok." Ucap Chaca yang masih saja menulis.
Caramel dan Joyce saling menatap, mereka tidak enak meninggalkan Chaca di kelas sendirian, tapi tak bisa dipungkiri perut mereka juga sudah sangat lapar.
"Kalian gak istirahat?" Tanya Derren yang menghampiri mejanya.
"Enggak." Jawab Chaca yang masih asik menulis.
"Sohib banget, gak istirahat aja barengan." Ucap Derren sambil memainkan game di ponselnya.
Chaca melirik sekilas ke arah Derren, setelah itu dia mengalihkan tatapannya ke arah kedua sahabatnya itu.
"Kenapa? Kalian gak istirahat?" Tanya Chaca dengan tatapan bingung.
"Gimana mau istirahat, lo nya aja gak mau istirahat." Jawab Joyce dengan ada kesal.
"Yaudah istirahat aja berdua, kan bisa."
"Lo mau nyuruh gue jadi nyamuk Cha?"
"Kok nyamuk?" Tanya Chaca dan Caramel serempak.
"Ya iya kalo gue berdua sama Caramel ke kantin, itu mah sama aja gue jadi nyamuk, secara kan pasti nanti si Arsen nyamperin Amel." Jawab Joyce dengan nada menyindir.
Pasalnya setiap kali mereka ke kantin berdua pasti Arsen Gavril yang notabennya adalah kekasih Caramel akan duduk di mejanya dan juga Caramel, dan berakhir Joyce lah yang menjadi nyamuk diantara mereka.
"Sirik aja yang gak punya pacar." Celetuk Caramel dengan nada menyindir.
"Sorry-sorry aja nih bukannya sirik, lagian gue juga punya banyak doi kok."
"Iya dah iya." Caramel langsung melangkah kan kakinya keluar kelas.
"Mel lo mau kemana?" Tanya Joyce.
"Mau ke depan kelas, udah ada Arsen." Jawab Caramel.
"Tuh kan mereka mah pacaran terus." Gumam Joyce sambil duduk di sebelah Derren.
"Makanya cari pacar." Celetuk Derren.
"Belum ada yang pas."
"Gue."
"Apa? Lo ngomong apa?"
"Sama gue aja, gue pas kok buat lo."
"Lah, bisaan aja lo, baru juga kenal."
"Berarti kalo udah lama kenal enggak apa-apa?" Tanya Derren yang menyimpan ponselnya di meja sambil menatap Joyce.
"Apaan sih lo, gak jelas ah." Jawab Joyce sambil berjalan kearah mejanya.
"Cie, yang ditembak ama doi baru." Ucap Chaca dengan menahan tawa.
"Apaan sih Cha." Ucap Joyce masih memainkan ponselnya.
"Haha, belajar move on Joy dari El."
"Iya, diusahain."
"Wih, kalian cem anak jomblo ya." Ucap Geovan yang tiba-tiba sudah duduk di bangku Caramel samping Derren.

KAMU SEDANG MEMBACA
THE JOURNEY [END]
Teen Fiction"Because this is reality not a beautiful dream" Tentang persahabatan yang dirangkai sejak masa SMP hingga sekarang. Walau berbeda kelas saat masa putih abu-abu tapi persahabatan ini tetap terjalin. Di mana nantinya masing-masing dari mereka menjalan...