Part 29

15 10 0
                                    

Happy Reading Guys❤





"Weh, kalian udah dapet info belum." Ucap Joyce yang tiba-tiba datang ke kantin bersama Derren.

"Apa? Tentang abis ulangan, sekolah bakal ngadain camping?" Tanya Caramel.

"Kok lo tau sih Mel, ini gue aja dengan susah payah buat dapetin nih info." Ucap Joyce kesal.

"Kalo lo lupa Joy, biar gue ingetin. Gue sama Amel mantan OSIS." Celetuk Geovan bangga.

"Heleh, kan lo udah jadi mantan OSIS harusnya lo gak dapet info apa-apa lagi dari OSIS." Ucap Joyce kesal.

"Lah, gak bakalan bisa, kita kan masih dibutuhin banget di OSIS, ye gak Mel?" Balas Geovan.

"Iya." Ucap Caramel sambil memakan makanannya.

"Udah-udah, mending kita nanti belanja bareng mengenai kebutuhan pas camping." Ucap Chaca.

"Gue diajak gak?" Tanya Derren.

"Gak." Jawab Geovan, Caramel dan Chaca serempak.

"Parah, Joy liat tuh temen-temen lo." Ucap Derren pada Joyce yang sedang memainkan ponselnya.

"Lah, emang mereka bener, lo ngapain diajak, emang lo siapa kita?" Tanya Joyce.

"Calon pacar lo."

"Idih, pede gila lo."

"Haha, sabar ya Der." Ucap Geovan.

"Sans Der, lo diajak kok, tapi jadi ojolnya Joy ya." Ucap Caramel.

"Haha, kasian banget sih lo Der." Ucap Chaca.

•~~~•~~~•~~~•

"Bang, liat deh." Ucap Gladyss sambil menunjukan kertas kepada Geovan yang sedang duduk di ruang tamu milik Caramel.

"Bagus, adik abang gak boleh males ya." Ucap Geovan.

"Ape nih, coba liat dong." Ucap Caramel yang baru saja datang setelah membersihkan tubuhnya karna baru pulang sekolah.

"Aku dapet nilai seratus dimapel IPA."

"Wih, Gladyss pinter ya ternyata, gak kayak abangnya."

"Belom aja Mel." Celetuk Geovan.

Caramel dan Gladyss tertawa atas respon yang diberikan Geovan.

"Dek, abang mau camping loh nanti selesai ujian." Ucap Geovan kepada adiknya yang duduk di samping Caramel.

"Lalu?"

"Kamu gak apa-apa di sini? Atau kamu mau nginep aja di rumah teman kamu."

"Kayaknya aku nginep aja deh bang, kalo di sini tuh terlalu sepi buat aku yang sendirian, walau pun ada bibi."

Caramel tersenyum mendengar perkataan Gladyss barusan, Gladyss saja yang orang baru merasa tak betah jika sendirian di rumah ini, apa lagi Caramel.

"Dyss." Ucap Geovan yang menyadari bahwa Gladyss salah berbicara saat ini.

Gladyss yang merasa seperti ditegur pada Geovan pun akhirnya memutuskan untuk menatap Geovan yang sedang menatap Caramel yang sepertinya kesinggung atas ucapannya.

"Hm, maaf kak Amel, maksud Glad--"

"Enggak apa-apa kok Dyss, emang kenyataannya kok rumah ini emang selalu sepi kalo lagi sendirian ya walau ada bibi."

Gladyss bingung, akhirnya dia menatap Geovan yang sedang memberikan kode padanya untuk masuk ke kamar.

"Maaf ya kak sekali lagi, Gladyss izin ke kamar dulu ada pr." Ucap Gladyss sebelum pergi dari ruang tamu.

"Sorry ya Mel, adik gue gak nia--"

"Apaan sih Ge, gue gak apa-apa kok, lo tuh alay terlalu mikir kalo perasan gue itu sensitive."

"Ya gimana gue gak mikir kalo perasaan lo itu sensitive, kalo lo aja lagi ada masalah sama Arsen, udah gitu masalah yang abang lo kecelakaan, wajar kali gue mikir lo tuh lagi sensitive, apa lagi kalo bahas keluarga."

"Keluarga? Biasa aja, gue udah bodo amat sekarang sama mereka. Bersyukur banget gue kalo mereka masih inget gue sama abang gue, tapi yaudah kalo mereka gak inget gue sama abang gue itu anak mereka."

"Mending lo istirahat deh Mel, gue mau cabut, tenangin tuh pikiran biar waras, inget besok kita ujian." Geovan  memakai jaketnya.

Geovan beranjak pergi meninggalkan Caramel di ruang tamu sendirian, Caramel menatap foto keluarganya sekilas.

•~~~•~~~•~~~•

"Dapet kelas mana?" Tanya Geovan pada Caramel.

"Dua belas IPS tiga, kalo lo?"

"Dua belas MIPA tujuh."

"Yah, masa kita beda kelas Ge, kan jadi gak bisa nyontek-nyontekan kita."

"Alay lo, chat Joy atau gak Chaca, tanyain mereka dimana."

"Udah kok, kalo Joy belum nyampe tapi kalo Chaca ada di kelas yang sama kayak gue."

"Kok bisa sekelas?"

"Ish, kan absen dia sama gue cuman beda si Celyn, jadi ya sekelas lah."

Geovan pun mengikuti Caramel dari belakang, sesampainya Caramel dan Geovan di kelas 12 IPS 3, Caramel masuk lebih dulu dan mencari bangku miliknya.

"Yah, masa bangku gue sama Chaca dipisahkan oleh Celyn sih." Ucap Caramel sambil meletakan tasnya di meja.

"Mana si Chaca? Katanya di kelas."

Geovan melihat kelas hanya ada beberapa anak pintar yang belajar di kelas.

"Gak tau, tadi katanya dia udah nyampe, terus pas gue tanya dia di kelas mana dia bilang di kelas dua belas IPS tiga." Caramel mengambil bukunya untuk belajar.

"Hilih, yaudah lah gue balik ke kelas." Geovan melangkahkan kakinya keluar kelas.

Geovan berjalan melewati lorong sekolah yang masih sepi, tetapi langkah Geovan terhenti di depan perpus kala melihat sosok Chaca dengan seseorang berbadan tinggi.

"Itu kan Chaca, tapi sama siapa dia?" Gumam Geovan yang langsung melangkahkan kakinya ke dalam perpus untuk menghampiri Chaca.

Geovan melangkah pelan-pelan menuju rak yang berada di dekat bangku Chaca untuk menguping pembicaraannya.

"Iya soalnya gue jarang liat lo sih." Ucap seseorang.

"Iya, jarang keluar kelas soalnya." Ucap Chaca.

Geovan yang sudah sangat penasaran pun memutuskan untuk keluar dari tempat persembunyiannya.

"Cha." Panggil Geovan pada Chaca yang terlihat kaget melihat keberadaan Geovan.

"Ngagetin tau gak sih lo, Ge."

"Heleh, bentar deh gue kayaknya pernah liat lo."

"Arkanio, anak kelas dua belas IPS lima."

"Geovan, anak kelas dua belas MIPA empat."

"Sorry, gue gak niat ganggu cewek lo, tadi gue cuman lagi mau ngembaliin buku terus gue liat dia yang teriak karna ada kecoa, terus gue bantuin, udah itu doang abis itu kita ngobrol biasa."

"Eh, di--" Ucap Chaca terpotong.

"Iya sans aja, gue duluan ya." Geovan menarik tangan Chaca dan membawanya keluar dari perpus.

Geovan mengantarkan Chaca di depan kelas ujiannya, Chaca menatap Geovan kesal.

"Ish, maksud sikap lo apa sih tadi." Ucap Chaca kesal.

"Gue cari tau dulu dia anak baik-baik atau bukan, udah masuk sono bentar lagi bel."

Chaca yang melihat Geovan sudah berjalan jauh akhirnya memutuskan masuk ke dalam kelas dan menunggu bel masuk berbunyi.

•~~~•~~~•~~~•
🌟VOTE🌟

THE JOURNEY [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang