Part 17

17 11 0
                                    

Happy Reading Guys❤





Elmanuel sudah selesai menjalani proses donor darah, sekarang Elmanuel sudah kembali ke ruang rawatnya dengan Caramel, Geovan dan Kenan yang menemaninya.

"Ge, katanya Joyce sama Derren udah nyampe di sini, lo jemput gih." Ucap Caramel sambil memainkan ponselnya.

"Hm." Geovan beranjak pergi meninggalkan ruangan.

Caramel dan Kenan sibuk dengan kegiatannya masing-masing, Caramel yang memainkan ponsel dan Kenan yang berkuatan dengan laptopnya.

Hingga akhirnya Caramel berniat bertanya pada Kenan tentang kuliahnya hari ini.

"Kak." Panggil Caramel.

"Ya?" Jawab Kenan yang masih sibuk dengan laptopnya.

"Kakak gak kuliah?"

"Enggak."

"Maaf ya kak, gara-gara masalah ini kakak jadi direpotin."

Kenan langsung mengalihkan tatapannya pada Caramel yang menatapnya dengan tatap bersalah.

"Elmanuel sahabat saya, dia udah saya anggep sebagai keluarga dan begitu juga sebaliknya. Saya gak merasa direpotkan sama kamu atau Nuel karna udah tugas saya membantu sahabat saya yang sedang kesusahan." Ucap Kenan tegas.

Caramel hanya tersenyum membalas ucapan Kenan, Caramel semakin kagum melihat Kenan yang sangat-sangat sempurna di matanya.

"Makasih kak." Ucap Caramel.

"Sama-sama." Ucap Kenan yang kembali sibuk dengan laptopnya.

Cklek

"CARAMEL." Teriak Joyce yang langsung memeluk tubuh Caramel.

"Kenapa lo?" Tanya Caramel bingung.

"Huhu, gue sedih aja liat abang lo yang terbaring lemah tanpa ada kejailan yang biasa buat gue gak betah kalo di rumah lo." Ucap Joyce lebay.

"Hadeh, alay." Ucap Caramel malas.

"Hi Mel, apa kabar?" Ucap Derren yang berdiri di samping Geovan.

"Seperti yang lo liat." Ucap Caramel.

"Stay strong Mel." Ucap Derren.

"Makasih." Ucap Caramel.

"Lo gak bilang makasih sama gue? Gue kan juga capek-capek dari Tangerang ke Bandung." Ucap Joyce kesal.

"Idih, ngapain gue bilang makasih sama lo, orang lo kok yang mau ke Bandung biar gak sekolah." Ucap Caramel yang sudah sangat tau tabiat Joyce.

"Enak aja, gue tuh ke Bandung karna gue perduli sama lo, karna gue perduli sama bang Nuel, ya walau dia nyebelin sih." Ucap Joyce.

"Iya iya, makasih." Ucap Caramel malas.

"Oh ya Mel, tadi sebelum kita pulang sekolah si Arsen nyamperin kita." Ucap Joyce dengan wajah serius.

"Gak usah bahas Arsen, Joy." Titah Geovan tegas.

"Kenapa? Arsen khawatir banget tau sama Caramel karna gak masuk sekolah." Ucap Joyce.

"Gue bilang gak usah bahas Arsen, Joy." Ucap Geovan sambil menatap Joyce tajam.

"Joy gak tau masalahnya Ge, jadi wajar kalo Joy ngasih tau tentang Arsen sama gue, toh gue juga masih pacarnya kok." Ucap Caramel yang tau kalau Geovan tak ingin Caramel bersedih lagi karna Arsen.

THE JOURNEY [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang