Part 15

18 12 0
                                    

Happy Reading Guys❤





Saat Caramel terbangun, Caramel berdoa terlebih dahulu dan setelah itu Caramel menatap sekelilingnya dan mendapati Kenan yang sedang fokus pada laptop miliknya.

"Ya ampun indah banget pemandangannya." Gumam Caramel sambil memandang wajah Kenan.

"Kamu ngapain?" Tanya Kenan yang menangkap basah Caramel yang memandangnya.

"Hah? Aku? Itu tadi aku apa namanya, hm, tadi aku cu--"

"Mandangin saya?" Tanya Kenan sambil menahan senyumannya.

"Hah? Enggak! Enggak kok! Sumpah enggak tadi tuh cuman bengong doang."

Kenan hanya diam sambil menahan senyumnya, sedangkan Caramel gelisah sambil menatap rok seragam yang dia pakai.

"Ganti baju gih." Titah Kenan.

"Baju?"

"Depan kamu."

"Perasaan aku gak bawa baju pas ke sini."

"Semalam saya membelikan baju untuk kamu, tapi saya gak tau ukurannya, jadi mbak nya yang nyariin ukuran kamu, maaf kalo ke kecilan atau kebesaran."

Caramel tersenyum, bagaimana tak baper jika ada cowok ganteng dengan tubuh tegap dan wajah terukir sangat indah dengan senyuman yang sangat manis memberikan diri mu sebuah perhatian kecil di pagi hari.

"Hey, kok bengong." Ucap Kenan sambil menepuk lengan Caramel.

"Eh?"

"Kenapa? Ada yang salah?"

"Enggak, aku ganti baju dulu kalau gitu." Ucap Caramel yang langsung melangkah kan kakinya ke arah kamar mandi.

"Lucu." Gumam Kenan yang langsung kembali dengan aktifitas sebelumnya.

Caramel selesai mengganti seragamnya dengan baju yang di beli Kenan untuk dirinya, sangat pas di tubuh Caramel dan Caramel suka jeans putih dan sweter warna pink yang ia gunakan saat ini.

Caramel melangkahkan kakinya kearah Elmanuel, Caramel memandang wajah Elmanuel dengan bibir yang sangat pucat.

Caramel rindu Elmanuel, Caramel sangat ingin dipeluk erat oleh Elmanuel. Caramel sangat ingin diomelin oleh Elmanuel karna hari ini dia bolos sekolah.

"Pagi abang, Lea cantik gak? Abang kapan bangun si? Abang gak kangen sama Lea? Lea aja kangen banget sama abang masa abang gak kangen sama Lea yang imut, lucu dan cantik ini." Caramel berbicara sambil memeluk erat Elmanuel.

"Abang jahat! Abang udah gak sayang lagi ya sama Lea, masa abang gak bangun-bangun sih."

"Bang Nuel, bangun, Lea kangen sama abang." Ucap Caramel yang masih memeluk erat Elmanuel.

"Caramel? Maaf sebelumnya tapi abang kamu gak bisa dipeluk seperti itu." Ucap Kenan sambil menahan tubuh Caramel.

Caramel melepas pelukannya, Caramel selalu lemah jika berhadapan dengan Elmanuel, karna untuk Caramel, Elmanuel adalah segalanya.

Caramel hanya punya Elmanuel, selama ini yang selalu menemaninya hanya lah Elmanuel, yang selalu ada untuk Caramel adalah Elmanuel, di saat orang tuanya sibuk dengan pekerjaan mereka masing-masing hanya Elmanuel yang menjadi orang tua untuk Caramel.

"Kita duduk yuk." Ajak Kenan.

Caramel hanya mengikuti langkah kaki Kenan yang berjalan ke arah sofa.

THE JOURNEY [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang