Happy Reading Guys❤
●
●
●
●
●Tok... tok... tok...
Tidak lama kemudian keluarlah Geovan dengan wajah datarnya, Geovan menatap Caramel sekilas setelah itu membuang pandangannya ke arah lain.
"Lo gak sekolah?" Tanya Caramel.
"Sekolah, turun duluan, gue mau siap-siap." Jawab Geovan sambil melangkahkan kakinya masuk ke dalam kamar tanpa menutup pintu kamar.
Geovan memang meminta izin untuk menginap semalam, ia harus menunggu kabar temannya terlebih dahulu untuk di tumpangi selama dirinya belum menemukan kontrakan.
"Lo kenapa sih, Ge."
Geovan yang hampir saja ingin masuk ke kamar mandi terpaksa menoleh menatap Caramel yang masih berdiri diam dengan tatapan tajam.
"Kenapa apanya?"
Caramel melangkah masuk ke kamar yang Geovan pakai dan berdiri tepat di depan Geovan dengan wajah datarnya.
"Kenapa lo mukul Arsen semalem?"
"Gak penting, keluar sana." Geovan mendorong tubuh Caramel untuk keluar dari kamar.
"Enggak, gue gak akan keluar sampe lo kasih tau alesan lo mukul Arsen."
"Lo masih nanya?"
"Ini cuman salah paham dan gak seharusnya lo mukul Arsen kayak semalem."
"Salah paham? Lo di selingkuhin Mel! Lo di bohongin dan lo masih belain dia?! Gak habis pikir gue."
Caramel diam menatap Geovan yang tampaknya sudah marah, ia bingung harus berkata apa.
"Lo mau kasih dia kesempatan? Terserah, silakan lo kasih kesempatan sama si brengsek itu. Satu hal yang harus lo tau, gue gak mau ikut campur sama urusan lo dan dia lagi."
"Lo mana tau rasanya jadi gue, Ge. Saat support system yang gue punya cuman dia dan dia ngelakuin kesalahan terbesar dengan cara mengkhianati gue, pilihan yang gue punya cuman dua, melepaskan dan memaafkan."
"Jalan satu-satunya yang akan gue pilih adalah memaafkan, gue belum siap atau mungkin gak akan pernah siap kalau harus melepaskan. Akan jadi mimpi terburuk gue saat seseorang yang berarti dalam hidup gue akan jadi milik gadis lain, lo gak akan paham posisi gue." Setelah mengucapkan kalimat itu, Caramel segera beranjak pergi dari sana.
•~~~•~~~•~~~•
"Pagi Cha, pagi Joy." Sapa Caramel yang baru saja memasuki kelasnya.
"Pagi juga, Mel." Balas Joyce sambil mengeluarkan ponsel dari tasnya.
"Pagi juga, gimana abang lo?" Tanya Chaca penasaran.
"Baik, udah sehat dia." Jawab Caramel.
"Maaf ya, Mel. Gue gak bisa ikut ke Bandung buat jenguk abang lo."

KAMU SEDANG MEMBACA
THE JOURNEY [END]
Fiksi Remaja"Because this is reality not a beautiful dream" Tentang persahabatan yang dirangkai sejak masa SMP hingga sekarang. Walau berbeda kelas saat masa putih abu-abu tapi persahabatan ini tetap terjalin. Di mana nantinya masing-masing dari mereka menjalan...