Happy Reading Guys❤
Maaf typo
●
●
●
●
●Drttt...drttt...drttt...
Ponsel milik Caramel berbunyi, Caramel baru saja selesai mandi dan dia beranjak ke meja belajarnya tempat ponselnya tersimpan.
"Hallo?" ucap seseorang di seberang sana.
"Iya, hallo." Jawab Caramel.
"Kamu apa kabar?"
"Aku baik, abang apa kabar? Lea kangen."
"Abang baik, abang juga kangen sama kamu dek."
Caramel anak kedua dari sepasang suami-istri yaitu Defangga Ferdiano Hernandez dan Devina florensia, jika di rumah Caramel lebih sering dipanggil Lea, Abang Caramel bernama Alvaro Elmanuel Henandez akrab dipanggil Elmanuel. Elmanuel kuliah di universitas ternama di Bandung, umur Elmanuel 2 tahun di atas Caramel.
"Bang." Panggil Caramel pada Abangnya dengan lirih
"Jangan nangis dek, abang jauh dari kamu, susah meluk kamu pas kamu sedih gini." Balas Elmanuel yang sudah tau apa yang ingin Caramel bicarakan.
"Tadi Lea udah telfon Mama tapi gak aktif terus Lea telfon Papa tapi gak diangkat-angkat bang."
"Nanti coba abang yang telfon ya kalo diangkat abang bakalan nyuruh Mama sama Papa telfon Lea, sekarang kamu harus istirahat karena ini udah larut malam."
"Iya, tapi abang sambil nyanyiin Lea ya."
"Iya, abang nyanyiin kamu."
Caramel pun naik keatas tempat tidurnya setelah itu dia berdoa dan mulai menutup matanya sambil mendengarkan suara abangnya yang sedang bernyanyi.
•~~~•~~~•~~~•
"GEOVAN!" panggil seseorang yang sedang duduk di sofa ruang tamu rumah nya.
Geovan hanya melirik sekilas setelah itu dia melanjutkan langkahnya untuk segera sampai ke kamarnya, tetapi langkahnya terpaksa terhenti karna panggilan seseorang itu dengan nama lengkapnya yang berarti seseorang itu sudah sangat marah padanya.
"GEOVANG HATNAN DIRGA." Ucap seseorang itu.
Geovan hanya membalikan badannya tanpa berniat untuk melangkah maju, wajah Geovan sama datarnya dengan wajah seseorang itu.
"KAMU SEPERTI ANAK YANG TIDAK DI DIDIK! SAYA BERDIRI DI SINI TETAPI KAMU MALAH PERGI BEGITU SAJA, DI MANA LETAK SOPAN SANTUN KAMU?" Ucap seseorang itu dengan nada tinggi.
"Udah?" Tanya Geovan yang malas menanggapi.
"KURANG AJAR KAMU YA! SAYA TIDAK PERNAH MENGAJAR KAN KAMU MENJADI PEMBANGKANG."
"Gak usah teriak-teriak, dan apa tadi anda bilang? Kalo anda lupa, anda emang gak pernah ngedidik dan ngajarin saya! saya bahkan lupa kalo saya punya sosok ayah, yang saya tau Papa saya sudah lama pergi sejak tiga bulan meninggalnya Mama saya."
"ANAK GAK TAU DIRI KAMU GEO, SAYA SUDAH MEMENUHI KEBUTUHAN KAMU SEBAGAI ANAK SAYA, DAN KAMU? KAMU MALAH BILANG KALAU SAYA BUKAN PAPA KAMU? ANAK MACAM APA KAMU?"
"Saya sangat tau diri kok tuan Juan Handoko Dirgantara dan saya sangat berterima kasih kepada anda karna sudah memenuhi kebutuhan saya, tapi maaf sebelumnya, saya tidak membutuhi uang anda tuan Juan Handoko Dirgantara."
KAMU SEDANG MEMBACA
THE JOURNEY [END]
Teen Fiction"Because this is reality not a beautiful dream" Tentang persahabatan yang dirangkai sejak masa SMP hingga sekarang. Walau berbeda kelas saat masa putih abu-abu tapi persahabatan ini tetap terjalin. Di mana nantinya masing-masing dari mereka menjalan...