Happy Reading Guys❤
●
●
●
●
●Caramel dan Geovan baru saja sampai di Bandung, tempat rumah sakit Elmanuel dirawat pada pukul 23:43 malam.
"Permisi sus, saya mau nanya pasien atas nama Alvaro Elmanuel Hernandez korban kecelakaan jam delapan tadi dirawat di ruangan mana ya?" Tanya Geovan sopan.
"Sebentar ya mas, saya cek dulu." Ucap suster tersebut.
"Iya sus." Ucap Geovan.
Setelah menunggu beberapa menit, suster itu pun kembali menatap Geovan dan Caramel.
"Maaf sebelumnya, kalian siapa pasien ya?" Tanya suster itu sopan.
"Saya adiknya, saya keluarga pasien." Jawab Caramel dengan wajah khawatirnya.
"Baik, pasien atas nama Alvaro Elmanuel Hernandez sedang dirawat di ruangan melati nomer lima dengan ruangan VIP." Ucap suster itu ramah.
"Makasih sus." Ucap Geovan dan Caramel serempak.
Mereka berlari melewati lorong rumah sakit yang sangat sepi, untuk mencari ruangan yang disebut oleh suster tadi.
"Ge, ini ruangan melati, tapi nomer sepuluh." Ucap Caramel yang berdiri di depan pintu ruangan itu.
"Berarti kita kelewatan." Ucap Geovan.
"Enggak deh, kayaknya nomer ruangannya ngacak, liat nih samping nomer sepuluh malah tiga."
"Mel, ini nih ruangan yang nomer lima." Geovan menunjuk seberang kamar nomer 10.
Caramel menghampiri Geovan yang berdiri di pintu bercat putih, Geovan dan Caramel saling memandang.
"Ini beneran gak ya ruangannya?" Tanya Caramel tak percaya.
"Bener kali Mel, coba ketok." Jawab Geovan.
"Ge, ini kalau salah ngeri loh. VIP woi, malu banget kalau salah." Ucap Caramel.
"Udah coba dulu, buru ahh. Nih lorong sepi anjir, dah mana di rumah sakit tuh angker pasti." Caramel menatap sekilas wajah Geovan yang terlihat tak sabaran, hampir saja ia tertawa.
Tok...tok...tok...
"Gak ada yang bukain, Ge." Ucap Caramel.
"Sabar napa sih, udah malam ini. Lo ngetoknya jangan terlalu kenceng." Ucap Geovan sambil menjitak puncak kepala Caramel.
"Ish, kalau gak kenceng, gimana mau kedengeran sama yang di dalem." Ucap Caramel sambil mengerucutkan bibirnya.
"Hilih, gak dibukain nih, gimana?" Ucap Geovan yang melihat pintu itu masih tertutup.
"Udah lah Ge, makan waktu lama kalo kita nunggu dibukain terus tau-taunya Abang gue emang gak ada yang jaga." Ucap Caramel yang langsung membuka pintu kamar itu.
Caramel menatapa seluruh sudut ruangan itu, Geovan hanya diam di belakang tubuh Caramel hingga Caramel menoleh kebelakang.
"Sepi Ge, gue berasa kayak mau mencuri." Ucap Caramel ngelantur.
Plak
"Sakit Ge, lo tau gak mukul kepala tuh bisa menyebabkan insomnia." Ucap Caramel lebay.
"Amnesia, dongo. Dah ah bacot Mel, buru masuk." Ucap Geovan sambil mendorong tubuh Caramel.
Caramel terus berjalan kearah brankar rumah sakit, dari tempat Caramel berada Caramel dapat melihat Abangnya yang sedang terbaring lemah di sana.
"Bang, Lea dateng." Ucap Caramel yang matanya mulai berkaca-kaca.

KAMU SEDANG MEMBACA
THE JOURNEY [END]
Novela Juvenil"Because this is reality not a beautiful dream" Tentang persahabatan yang dirangkai sejak masa SMP hingga sekarang. Walau berbeda kelas saat masa putih abu-abu tapi persahabatan ini tetap terjalin. Di mana nantinya masing-masing dari mereka menjalan...