Happy Reading Guys❤
Maaf typo
●
●
●
●
●Tok...tok...tok...
Caramel yang ada di dalam kamar pun membukakan pintu kamarnya, ia melihat kehadiran Kenan dengan nampan yang berisi makanan ditangannya.
Kenan masuk ke kamar Caramel tanpa meminta izin terlebih dahulu, Kenan berjalan ke arah meja belajar Caramel dan meletakan nampan yang ia bawa di sana.
Setelah itu Kenan menatap Caramel sekilas lalu ia berjalan ke arah sofa yang berada di kamar Caramel, ia duduk di sana sambil menatap Caramel yang masih berdiri di dekat pintu kamarnya.
"Buka pintunya, makan!" Ucap Kenan.
Caramel membuka pintu kamarnya lebih lebar, ia berjalan ke arah meja belajar lalu melanjutkan belajarnya dari pada memakan makanan yang Kenan bawa.
Kenan menghampiri Caramel dan berdiri di samping meja belajar Caramel, Caramel yang merasa ditatap lebih memilih untuk tidak memperdulikan Kenan yang berdiri di dekatnya.
"Makan." Ucap Kenan tegas.
"Aku gak laper."
"Makan, Ra."
"Enggak, aku bilangkan aku gak laper."
"Saya tau kamu lagi sedih, tapi bukan berarti karna masalah tadi bikin kamu jadi gak makan Caramel Athaya Azalea Hernandez!"
Elmanuel selalu memakai nama panjangnya ketika dia sudah sangat marah kepala Caramel, setelah mendengar Kenan memanggilnya menggunakan nama panjang, ia jadi sedikit takut dan mulai memakan makanan yang Kenan bawa.
Kenan memilih pergi ke balkon kamar Caramel sambil menunggu Caramel menghabiskan makanannya, setelah beberapa menit kemudian Caramel menghampiri Kenan yang sedang duduk di sana.
"Udah abis?" Tanya Kenan yang sedang fokus menatap bintang-bintang di langit.
"Udah." Caramel ikut duduk di samping Kenan.
"Kamu tau apa yang diinginkan sama anak-anak yang hidup di keluarga serba kekurangan?"
"Kaya raya?"
"Tepat, mereka pengen hidup kaya walau pun orang tua mereka akan sibuk bisnis dan melupakan mereka sebagai anak karna kesibukan itu."
"Tau dari mana?"
"Diri saya sendiri."
"Tapikan waktu aku ke Bandung pas aku nginep di rumah kakak, rumah kakak mewah banget kok."
"Waktu saya kelas satu SMP, keluarga saya adalah keluarga yang bisa terbilang serba kekurangan. Banyak tunggakan sekolah saya yang gak bisa dibayar sama orang tua saya yang mengharuskan saya gak bisa ikut ujian, perpisahan dan acara-acara tertentu yang membutuhkan uang. Keluarga saya harus cari pinjaman kemana-mana buat usaha, tapi tetap aja usaha yang dibangun justru selalu gagal, hingga akhirnya Tuhan denger permintaan saya dan keluarga saya dan membuat usaha keluarga saya berjalan lancar ysng membuat keluarga saya jadi sukses seperti sekarang."
"Saat saya gak bisa ikut ujian karna masih banyak tunggakan SPP yang belum dibayar, dulu saya selalu berharap saya lahir di keluarga kaya raya walau mereka akan lupa sama saya karna bisnis yang mereka jalanin, dan ya, Tuhan mendengar doa saya serta keluarga saya untuk sukses, dan semenjak itu mereka mulai sibuk dengan bisnis mereka."
KAMU SEDANG MEMBACA
THE JOURNEY [END]
Teen Fiction"Because this is reality not a beautiful dream" Tentang persahabatan yang dirangkai sejak masa SMP hingga sekarang. Walau berbeda kelas saat masa putih abu-abu tapi persahabatan ini tetap terjalin. Di mana nantinya masing-masing dari mereka menjalan...