The Drunken Lee

82 18 0
                                    

Aku bergegas lari di lorong rumah sakit. Lalu, buk. Aku menubruk seseorang. Kami berdua sama terjatuh. Pun berlembar-lembar kertas yang orang itu pegang berterbangan ke mana-mana.

"Dokter Lee?"

Wajahnya memerah. Oh, bagaimana mungkin dia mabuk-mabukan di rumah sakit?

"Jinan-ssi? Oh, astaga, maaf, aku agak mabuk jadi..." Dokter Lee mulai beranjak dan segera membereskan kertas-kertas itu untuk ia tumpuk kembali.

"Bagaimana mungkin kau mabuk di rumah sakit, Dokter Lee? Bagaimana kalau salah diagnosis pasien?"

Dokter Lee menjambak rambutnya. Kesal.

"Nancy benar-benar membuatku gila. Kenapa dia tak pernah mengerti seberapa sibuknya seorang dokter jika terjadi suatu bencana."

Aku terdiam. Ingin mendengarkannya sampai tuntas.

"Kenapa dia bukan orang seperti Putri yang bisa memahami Lucas?"

Aku hanya dapat diam, sambil sedikit membantunya memunguti kertas.

"Kau ingin pacar seperti Putri?"

"Siapa yang tidak ingin?"

"Hahaha, benar. Semua orang menginginkannya."

"Kau ini- Oh, astaga! Jinan-ssi!" Dokter Lee mendadak berteriak. "K-kau? A-apa yang kau lakukan di sini? Lima menit lagi bahkan tepat tengah malam. Kau ingin merayakan ulang tahun Jisung sebelum harinya berakhir?"

Aku menggeleng.

"Lalu?"

Tanganku masih sibuk menata-nata kertas. "Barangkali terjadi seperti tadi siang, aku ingin membuatnya bangun sekali lagi. Ia merespons setelah aku memintanya untuk bangun."

Dokter Lee tertawa. Ia bahkan melepaskan tumpukan kertas itu dari tangannya. "Secinta itu ya?"

Aku diam. 

"Ayo kuantar pulang. Tidak baik seorang gadis pulang sendirian malam-malam begini."

"Kau gadis atau bukan, berada di luar di tengah malam memang tidak baik. Dengan siapapun itu."

"Kau mencurigaiku?" Dokter Lee tertawa remeh.

"Ya. Apalagi kau mabuk."

"Astaga, membayar seorang wanita dari klub akan lebih mudah daripada berusaha melakukannya padamu, Bodoh!"

"Tentu saja, lakukanlah dengan wanita dari klub."

"Aku tidak begitu saat mabuk."

Aku tersenyum miring. 

"Ah haha, aku serius. Aku hanya menghawatirkanmu. Ayo pulang bersama."

---

Not A Platonic Love Story [NCT Jeno] ✔✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang