02🌹 When We Meet

3K 295 8
                                    

"Dek?"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Dek?"

Suara berat Jaehyun terdengar dari luar kamar. Membuat Yerim yang sibuk memindahkan pakaian dari box ke dalam lemari, menoleh kearah pintu.

"Iya? Adek di kamar, Kak," sahut Yerim.

"Lihat action figure kakak, nggak?" Jaehyun masuk ke dalam kamar kemudian berjongkok di samping Yerim. "Belum selesai juga?"

Yerim mengangguk, "Tadi aku lapisin dulu lemarinya biar nggak langsung kayu. Aku pasangin kertas kado hehe," kekeh Yerim sambil menunjukkan hasil karyanya di dalam lemari. Kertas kado yang ditempelkan ke bagian alas tiap rak, membuat isi lemari tampak penuh warna.

Yerim boleh saja belum handal dalam urusan rumah tangga, tapi kebersihan adalah nomor satu baginya. Tidak boleh ada debu sedikit pun. Karena itu benar-benar akan mengganggu, terutama mengganggu hidungnya yang sensitif. Kalau dipikir-pikir pekerjaan rumah yang ia bisa lakukan adalah membersihkan debu. Tentu saja dengan vacuum cleaner. Untuk apa teknologi dibuat jika tidak digunakan ?

"Adek nggak lihat action figure kakak?" tanya Jaehyun lagi sambil memasukkan beberapa potong baju ke dalam lemari. Yerim mengerutkan dahinya.

"Action figure? Oh, Mickey Mouse itu?" Jaehyun mengangguk.

"Di boks mana ya hm, kalau nggak salah sih boks nomor 6," tebak Yerim kemudian mengangguk pelan.

"Yaudah nanti kakak cari. Sekarang bantuin adek dulu, deh," ujar Jaehyun sambil tersenyum.

"Ihh, aku bisa sendiri kok," sungut Yeri sambil mengerucutkan bibirnya. Yerim adalah tipe yang tidak terlalu suka jika pekerjaannya diinterupsi oleh orang lain. Membuat Yerim terlihat tidak bisa melakukan apa-apa sendiri, walaupun memang terkadang benar, sih.

"Nggak apa-apa. Kakak mau bantuin. Lagian adek kayak nggak tahu aja, kan biar kakak bisa deket-deket sama adek," goda Jaehyun kemudian mengedipkan sebelah matanya. Membuat Yerim yang melihatnya bergidik ngeri.

"Ihh, gombal!" dengus Yerim kemudian kembali meraih pakaian lain dari dalam boks. 

"Eh? Kakak masih simpen ini?" celetuk Yerim saat ia menemukan kemeja flanel berwarna navy dengan motif garis. Jaehyun menoleh saat mendengar celetukan sang istri. Ia terkekeh.

"Ya jelas masih disimpan. Baju itukan ada kenangannya," jawab Jaehyun kemudian menyamankan posisi untuk duduk di sebelah Yerim.

"Malu banget kalau inget waktu itu, ih," tawa Yerim.

"Kalau sekarang, apa iya masih malu?" Jaehyun menatap Yerim lamat. Membuat sang istri tersenyum malu hingga semburat merah muncul di pipinya.

"Hng, nggak sih. Jadi kayak baju couple," seru Yerim dengan senyuman lebar yang menghiasi wajahnya.

"Padahal kalau dipikir-pikir sejak dulu kita ini sudah cocok. Tapi memang terasa canggung karena ejekan teman-teman. Hanya karena baju kita sama." Jaehyun tersenyum sambil mengusap pucuk kepala sang istri.

GOOD WIFE [✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang