Back to 2019.
Yerim menatap sebuah kotak berisi cokelat yang semalaman ia buat bersama Irene. Bibirnya tak berhenti menunjukkan ekspresi senang.
Hari ini adalah hari jadinya bersama Taeyong yang ke-4. Karena itu ia berencana untuk memberikan kejutan pada kekasihnya itu dan datang ke apartemennya. Berdoa saja semoga Taeyong ada di sana, karena Yerim sengaja tak mengabarinya.
"Aku sampai kurang tidur buat bikin cokelatnya, nih. Semoga Kak Taeyong suka deh, hihi." Yerim tersenyum lebar saat melangkahkan kakinya keluar dari lift.
Ting Tong
Tak ada sahutan. Yerim mengerutkan dahinya. Ia kembali menekan tombol bel di pintu. Namun nihil, Taeyong tak kunjung datang.
"Hng apa lagi keluar ya," gumam Yerim kecewa. Ia memerosotkan tubuhnya di depan pintu dan berjongkok. Menatap kotak cokelatnyaㅡyang membuatnya tak tidur semalamㅡ di dalam tas.
"Kim Yerim?" Yerim mendongakkan kepalanya dan menemukan sesosok laki-laki tinggi berdiri di depannya..
"O-oh, Sunbaenim?" Yerim reflek berdiri dan mengarahkan telunjuknya pada laki-laki itu. "E-eh maaf, hehe," kekehnya kemudian menurunkan jarinya.
"Sedang apa di depan sini? Aparteㅡ."
"Oh bukan. Ini apartemen pacarku, Kak," sela Yerim sambil tersenyum. Laki-laki itu tampak mengerutkan dahinya dan memperhatikan Yerim dari atas kepala sampai ujung kaki.
Rambutnya tergerai dengan sebuah jepitan di atas telinga. Bibir merah muda yang terlihat baru saja dipoles karena masih mengkilap. Luaran denim berwarna dusty dan rok tutu berwarna abu-abu. Membuat gadis itu tampak menggemaskan seperti gadis-gadis di webtoon, pikir sang lelaki.
"Hm, Kak Jaehyun? Ada sesuatu ya? Bajuku aneh?" celetuk Yerim membuyarkan pikiran Jaehyun. Cepat-cepat dirinya menggeleng sebelum gadis di depannya berpikir aneh.
"Oh, tidak. Hanya ... terlihat cocok denganmu," sahut Jaehyun.
"Tidak mungkin juga kalau kubilang menggemaskan atau cantik. Gadis ini tadi bilang ia di depan apartemen pacarnya," ucap Jaehyun dalam hati.
Yerim tersenyum lebar, "Hehe, terima kasih, Kak Jaehyun." Jaehyun tersenyum kemudian menggaruk tengkuknya kikuk.
"Hm ya, yasudah kalau begitu saya duluan," pamit Jaehyun kemudian berlalu ke arah lift.
"Oh iya, Sunbaenim." Yerim mengangguk kecil dan menatap punggung laki-laki itu. Dilihat dari penampilannyaㅡRambut tak ditata sehingga menutupi jidat dan sebagian matanya, celana olahraga dan kaus oblongㅡ seniornya itu kelihatannya tinggal di gedung ini juga, pikir Yerim.
Selepas masuknya Jaehyun ke dalam lift, Yerim teringat dengan tujuannya datang kesini. Bertemu Taeyong. Sudah setengah jam ia berada di sini. Apa sebaiknya ia menghubungi Taeyong? Ya, itu bukan ide buruk.
KAMU SEDANG MEMBACA
GOOD WIFE [✔]
Fanfic"Jadi ibu rumah tangga ternyata nggak segampang nyalin tugas temen," keluh Yerim pada sang suami. "Nggak apa-apa. Belajar pelan-pelan saja. Practice make perfect," sahut Jaehyun pada sang istri. Jadi istri? Jadi ibu rumah tangga? Kata siapa gampang...