"Adek mau kursus masak, ya. Boleh, 'kan?"
Jaehyun masih saja terpikirkan oleh ucapan Yerim semalam. Ya harusnya tidak apa-apa jika istrinya ingin melakukan sesuatu untuk meningkatkan kemampuannya. Tapi kenapa Jaehyun seperti posesif sekali, ya. Dirinya merasa kesal karena bisa-bisa ada rasa tidak ingin sang istri keluar dari rumah sendiri.
"Udahlah, Jae. Jangan jadi lelaki posesif. Nanti yang ada perempuan bisa pergi dari kamu," batinnya.
Padahal hanya kursus masak. Bagaimana kalau tiba-tiba Yerim memutuskan untuk bekerja? Jaehyun jadi khawatir.
"Apa kursi ini kosong?" Suara lain tiba-tiba menginterupsi masuk dalam pikirannya. Bukan suaranya, tapi suara orang yang entah sejak kapan ada di dekatnya.
"Pak Jaehyun, apa kabar?" sapa Lee Taeyong.
"Kenapa harus ketemu dia, sih," gerutu Jaehyun dalam hati.
"Oh ya selamat siang, Sunbaenim," sapa Jaehyun seraya sedikit membungkukkan punggungnya.
"Apa kursi ini kosong?" tanya Taeyong untuk kesekian kalinya.
"Ah iya. Kosong, Pak." Jaehyun mengangguk kemudian sedikit bergeser. Sepasang matanya mengedarkan pandangan pada suasana taman Universitas siang ini. Tidak terlalu ramai, karena seharusnya sekarang waktunya kegiatan perkuliahan dilaksanakan.
"Sedang tidak ada jadwal?" tanya Taeyong. Jaehyun berdeham.
"Selamat untuk proses gelar doktor Anda," celetuk Jaehyun. Taeyong terkekeh pelan mendengar ucapan Jaehyun.
"Saya minta maaf untuk kejadian tempo hari. Anda terlihat marah sekali. Jangan khawatir, saya hanya memberikan undangan pernikahan saya pada Yerim," jelas Taeyong tiba-tiba. Membuat Jaehyun yang memang sejak awal tidak nyaman, menjadi semakin tidak nyaman. Rasanya ia ingin cepat-cepat pergi dari sini, tapi pasti tidak sopan.
"Iya. Sudah lihat undangannya. Istri saya menunjukkan undangannya pada saya," sahut Jaehyun.
"Untuk es krimnya, itu hanya hadiah saja. Sudah lama sekali saya tidak bertemu Yerim. Jadi ya, karena dia suka es krim jadi saya belikan," ujar Taeyong. Sesekali Jaehyun melirik laki-laki kurus di sebelahnya. Oh tidak terlalu kurus tapi memang lebih kurus dari Jaehyun, jadi dirinya menyebut Lee Taeyong ini kurus.
"Tenang sekali," batin Jaehyun. "Oh ya, terima kasih. Istri saya suka es krimnya. Tapi sepertinya anda lupa kalau Yerim sudah bersuami. Sangat tidak sopan untuk bertamu ke rumah seorang istri orang lain yang sendirian," ujarnya kemudian. Taeyong terkekeh.
"Ah iya, maaf itu kesalahan saya. Saya tidak pernah berpikir begitu karena Yerim masih saya anggap seperti adik sendiri," kekeh Taeyong.
"Adik? Adik macam apa. Bilang saja ingin modus," hina Jaehyun dalam hati.
"Tapi kulihat Yerim bahagia sekali dengan anda. Saya ikut senang melihatnya," puji Taeyong.
"Apa-apaan laki-laki naga ini," batin Jaehyun.
"Ternyata jodoh itu seperti ini ya. Yang sudah berpacaran bertahun-tahun pun, kalau tidak jodoh ya tidak akan bersama pada akhirnya," kelakar Taeyong.
"Saya ikut senang," tambahnya. Jaehyun menoleh menatap Taeyong bingung. Sebelah alisnya terangkat.
"Ya. Untunglah kalau istri saya senang. Sudah menjadu kewajiban saya untuk membahagiakan istri saya," sahut Jaehyun. Taeyong terkekeh.
"Ya, benar. Memang sudah kewajiban seorang suami ya. Sebentar lagi pun saya akan menjadi seorang suami. Semoga saya tidak menyakitinya seperti dulu menyakiti Yerim," ujar Taeyong kemudian tersenyum.
"Oh sudah pukul 2. Saya ada kelas 15 menit lagi. Saya pamit, Pak Jaehyun," pamit Taeyong seraya beranjak bangun dan sedikit membungkukkan punggungnya sebelum berjalan meninggalkan Jaehyun.
"Menyakiti Yerim ...," gumam Jaehyun pelan. "Jadi waktu itu karena laki-laki ini."
Jaehyun menatap punggung laki-laki itu yang semakin menjauh. Mantan pacar sang istri yang sudah berpacaran 4 tahun dan malah berakhir Jaehyun menikahi Yerim, bukan dirinya.
"Separah itu, ya?"
"Bukan masalah dia mantan pacar siapa, yang jelas sekarang Yerim adalah istri seorang Jung Jaehyun. Jadi saya yang akan menjaganya sampai akhir."
- Jung Jaehyun
KAMU SEDANG MEMBACA
GOOD WIFE [✔]
Fanfic"Jadi ibu rumah tangga ternyata nggak segampang nyalin tugas temen," keluh Yerim pada sang suami. "Nggak apa-apa. Belajar pelan-pelan saja. Practice make perfect," sahut Jaehyun pada sang istri. Jadi istri? Jadi ibu rumah tangga? Kata siapa gampang...