"Kalau begitu untuk hari ini cukup. Sampai jumpa minggu depan."
Jaehyun menutup perkuliahan kemudian menutup laptop-nya. Beginilah hari-harinya di kampus. Datang - mengajar - memberi tugas - mengajar lagi - menilai pekerjaan mahasiswa - seminar - melanjutkan penelitian.
Terus seperti itu hingga membuat Jaehyun terkadang bosan. Tapi tidak apa-apa, toh ini salah satu tugas negara untuk menciptakan generasi baru yang cemerlang. Jaehyun juga tidak tahu, tapi mungkin saja salah satu dari mahasiswa nanti akan menjadi presiden di masa depan.
"Pak Jaehyun, tugas ini kalau dibuat dengan gaya vlog gimana, Pak?" Jaehyun menolehkan kepalanya disela merapihkan barangnya ke dalam tas.
"Oh ya, boleh saja. Buat semenyenangkan dan semenarik mungkin. Yang penting esensi dari pembahasan kamu juga tersampaikan," jawab Jaehyun kemudian tersenyum.
"Baik, Pak. Terima kasih banyak," seru mahasiswi bersurai biru muda yang begitu mencolokㅡAhn Yujin.
"Ngomong-ngomong, Pak," sela salah satu dari mahasiswi yang kini berdiri di depan mejanya.
"Ya?" Jaehyun menyampirkan tasnya ke bahu dan memandangi empat gadis dengan riasan wajah dan gaya rambut yang sedang populer itu. Sudah seperti melihat pelangi karena warna rambutnya berwarna-warni, pikir Jaehyun.
"Selepas perkuliahan ini, bisa temani kami minum kopi tidak? Di seberang kampus ada kafe baru lho," ajak gadis bersurai merah muda dengan anting ring besar dibalik rambutnyaㅡKim Minju.
"Melihat rambutnya jadi ingat Yerim waktu itu," kekeh Jaehyun dalam hati.
"Kopi?" tanya Jaehyun kemudian melirik jam tangannya. "Hmm, sepertinya ...."
"Ah tidak bisa ya, Pak? Oke, nggak apa. Karena itu kita sudah beli kopinya. Kita mau bertanya sama Bapak beberapa pertanyaan. Boleh, kan?" seru gadis bersurai ungu tua dengan sebuah tindikan di sudut hidungnyaㅡ Jang Wonyoung.
"Tadaaa! Kopi datang," seru gadis lain yang baru saja datang dengan beberapa gelas kopi kemudian meletakkannya di depan Jaehyun.
"Karena tidak tahu Bapak suka apa kita beli beberapa. Ada caramel macchiato, americano, capuccino, dan moccacino." Jaehyun terkekeh geli melihat tingkah para mahasiswinya.
Jaehyun melipat kedua tangannya di depan dada kemudian memperhatikan kelima gadis yang ada di depannya dan kembali duduk.
"Jadi kalian ingin tanya apa?" tanya Jaehyun. Senyuman lebar merekah dari bibir para gadis itu.
"Hm, saya dulu, Pak. Bapak dulu lulusan sini juga, ya?" tanya gadis bersurai jingga bernama Kim Chaewon. Jaehyun tersenyum kemudian mengangguk.
"Wah berarti senior kami dong, Pak?" tanya Yujin sumringah.
"Ya bisa dikatakan seperti itu." Jaehyun tersenyum.
"Kalau tipe ideal Bapak, seperti apa?" tanya gadis bertubuh paling pendek diantara yang lainnyaㅡ Jo Yuri. Membuat gadis lain pun ikut menatap Jaehyun antusias.
KAMU SEDANG MEMBACA
GOOD WIFE [✔]
Fiksi Penggemar"Jadi ibu rumah tangga ternyata nggak segampang nyalin tugas temen," keluh Yerim pada sang suami. "Nggak apa-apa. Belajar pelan-pelan saja. Practice make perfect," sahut Jaehyun pada sang istri. Jadi istri? Jadi ibu rumah tangga? Kata siapa gampang...