"Jadi sebenarnya kamu sama Yerim ada apa?"
Suara Kim Junmyeon memenuhi ruangan kerjanya. Membuat Jaehyun yang duduk di sampingnya itu menhela napas pelan.
"Salah saya, Pa," jawab Jaehyun. Sementara Junmyeon menyesap teh hangatnya dan mengangguk pelan. "Maaf. Jaehyun sadar kalau saya sempat bentak Yerim. Nggak harusnya begitu. Hanya saja ... ada sesuatu yang sedang mengganggu pikiran saya," tambahnya.
"Kamu sudah tahu kesalahan kamu kalau begitu," sahut Junmyeon. Jaehyun mengangguk pelan. Berbicara dengan sang mertua memang harus pintar-pintar bicara. Kalau tidak, mau dipandang apa dirinya? Dipandang tidak becus untuk menjaga anak perempuan mereka? Itu hal yang sangat Jaehyun hindari.
"Iya, Pa. Saya tahu kesalahan saya," ucap Jaehyun sambil terus memandangi secangkir teh di depannya. Tangannya masih enggan untuk meraihnya.
"Begini, Jaehyun." Junmyeon meletakkan cangkir tehnya dan menoleh ke arah Jaehyun. Membuat yang lebih muda mendadak menegakkan punggungnya dan menoleh ke arah yang lebih tua.
"Kalian 'kan sudah berumah tangga. Ada baiknya, setiap masalah itu diselesaikan bersama. Mungkin masing-masing dari kalian juga egonya masih tinggi. Papa paham, karena kalian juga baru menikah," ujar Junmyeon dengan raut serius.
"Papa nggak salahkan kamu, karena ya kalian sama-sama salah. Yang satu gampang kesulut emosi, yang satu susah menyampaikan emosinya. Nggak apa-apa, Papa juga yakin lambat laun kalian bisa ngerti satu sama lain. Salah satu tantangan berumah tangga 'kan seperti itu. Benar 'kan, Jaehyun?"
"I-iya, Pa." Jaehyun mengangguk pelan. Junmyeon tertawa kecil kemudian mengulurkan tangannya untuk menepuk bahu Jaehyun.
"Yerim di kamarnya. Kalian bisa selesaikan berdua 'kan? Saya yakin mau kamu juga selesaikan berdua," ucap Junmyeon, "Lalu setelah itu bawa Yerim pulang. Jujur saja, quality time saya sama pujaan hati jadi berkurang nih karena pujaan hati saya sibuk melakukan hal-hal yang katanya hanya untuk perempuan."
Jaehyun terkekeh pelan, "Iya, Pa. Jaehyun bicarakan dengan Yerim."
Jaehyun mengetuk pintu kayu dengan berbagai macam tempelan stiker di permukaannya. Dengan perlahan, ia membuka kenop pintu dan menemukan sang istri sibuk bermain dengan ponselnya dengan posisi tengkurap di tempat tidur.
KAMU SEDANG MEMBACA
GOOD WIFE [✔]
Fanfic"Jadi ibu rumah tangga ternyata nggak segampang nyalin tugas temen," keluh Yerim pada sang suami. "Nggak apa-apa. Belajar pelan-pelan saja. Practice make perfect," sahut Jaehyun pada sang istri. Jadi istri? Jadi ibu rumah tangga? Kata siapa gampang...