Isakan Hyebin terus terdengar. Air matanya tak pernah berhenti terjatuh. Ia bingung, tak mengerti apa yang harus dilakukan. Melakukan ini salah, itu salah.
Hingga seseorang memeanggilnya. Yang membuat tangisan Hyebin perlahan berhenti.
"Hyebin?"
"Sohee?" panggil Hyebin lirih.
Gadis berambut pendek itu berjalan menghampiri Hyebin. Memeluk sahabatnya erat.
"Jangan menangis, Hyebin-ah" ujar Sohee agak berbisik. Hyebin menghapus air matanya dalam pelukan mereka.
~~
Sohee dan Hyebin berjalan beriringan dalam mall itu. Hening. Tak ada yang berbicara.
"Kau mau makan, Hyebin?" tawar Sohee mencari.
Hyebin menoleh. Ia tersenyum kecil. Kemudian menggeleng pelan. "Aniyo, aku sedang tidak ingin makan"
"Shopping?" tawar Sohee lagi.
Namun Hyebin tetap menggeleng.
Sohee menghela napas. "Ayolah Hyebin, aku mengajakmu kesini untuk menghiburmu"
Hyebin terkekeh pelan. "Wae? Kenapa kau mau mengiburku?"
Sohee menoleh. Menyipitkan matanya. "Yyak. Kau ini sahabatku. Dan aku tahu sahabatku sedang sedih"
Hyebin tersenyum tipis. "Gomawoo. Aku senang bisa bersahabat denganmu, Sohee"
Sohee mengangguk-angguk. "Memang itu tugas dari seorang sahabat, Hyebin-ah"
"Kalau begitu, temani aku makan pizza, arraseo?" pinta Sohee.
Hyebin mengangguk pelan. "Aku jadi ingin makan juga. Kajja"
Mereka pun berjalan menuju tempat dimana menghidangkan pizza.
~~
"Woah, daebak! Ini enak sekali!" ujar Hyebin begitu melahap pizza-nya. Mood-nya kembali baik ketika sudah makan. Ya, begitulah Han Hyebin.Sohee tersenyum sembari menatap Hyebin. "Tentu saja. Pilihanku memang selalu enak"
Hyebin mengangguk-angguk. "Iya, iya.."
Sohee mengunyah pizza-nya sembari melihat sekitar. "Eoh.. ada Sohyun" katanya sembari menunjuk ke arah Sohyun yang sedang memainkan ponselnya.
Hyebin menoleh ke arah yang Sohee maksud. "Kau berani, menunjuknya seperti itu? Kau tidak takut akan di-bully olehnya?" tanya Hyebin.
Sohee dengan cepat menggeleng. "Akhir-akhir ini aku tidak pernah di-bully sejak waktu itu"
Hyebin tersenyum senang. "Syukurlah"
"Apa kau tahu? Sohyun itu mantan Taehyung" bisik Sohee guna tak ada yang mendengar.
Hyebin menghentikan kunyahannya. Matanya menatap Sohee yang sedang menatapnya juga. "Jinjja?"
Sohee mengangguk-angguk. "Dia kan playboy, Hyebin-ah.. Bahkan aku pernah hampir berpacaran dengannya. Tapi aku menolak, karena aku tak ingin hubungan persahabatanku dengan Taehyung hancur karena kami berpacaran lalu nantinya akan putus. Jadi aku memilih bersahabat saja"
Mata Hyebin kembali menatap pizza-nya. "Yang suka duluan, siapa?" tanyanya dengan berani. Walau sebenarnya ia merasa sakit membicarakan ini.
Sohee menggeleng. "Aniyo, aku tidak akan memberitahumu. Yyak, aku tahu kau menyukai Taehyung dan sebaliknya. Tapi hati-hati dengan Taehyung, Hyebin-ah.. Dia tak semanis diluar. Seperti yang terjadi di... basement tadi. Mian, aku melihat dan mendengar semuanya.. Jangan sedih lagi Hyebin"
KAMU SEDANG MEMBACA
Memory In The Rain
Teen Fiction[BE DELAYED] "Ini hanya sementara, Taehyung!" "Aniyo, tetap saja. Jangan" "Hanya setahun!" "Itu bukan waktu yang lama, Hyebin!" "Aku tahu!" "Lalu?" "Biarkan aku menjadi pacar Jungkook. Untuk setahun ini, saja" "Sementara kau sedang mencintaiku?" -- ...