07

67 30 0
                                    

Gadis itu berjalan dengan langkah yang semakin lama semakin lambat. Lalu ia berhenti tepat menemukan toilet perempuan. Gadis bersurai hitam itu masuk ke dalamnya.

"Hyebin. Kau bodoh! Paboya!" teriak Hyebin pada dirinya sendiri sembari melihat kaca.

Hyebin memegang keningnya frustasi. "Kenapa aku bisa marah hanya hal sesepele itu? Bukannya Jungkook meman orang yang seperti itu?"

Gadis itu menunduk. "Aku harus bagaimana?"

"HYEBIN-AH!" teriak seseorang yang terdengar sampai ke dalam toilet itu. Hyebin membulatkan matanya. 

"Jungkook?!!"

Hyebin keluar dari toilet itu, menoleh ke kanan dan ke kiri. Memeriksa apakah itu memang Jungkook. Namun, hasilnya nihil. Tak ada siapapun.

"Dia jalannya cepat sekali" ujar Hyebin agak berbisik sembari berjalan tanpa arah. Tiba-tiba ia tersenyum sendiri seperti orang gila. "Aigoo, aku akan dihukum jika guru melihatku"

Senyumannya pudar seketika. "Tapi aku juga tidak ingin ada di kelas"

"Yasudah aku ke rooftop saja!" ujar Hyebin pada dirinya.

~~

Satu persatu anak tangga sudah ia lewati. Dan tinggal satu lagi ia akan mencapai rooftop. Baru saja akan membuka pintu menuju rooftop itu, Hyebin mengurungkan niatnya. Ia mendengar suara seseorang sedang saling berbicara. Tertawa renyah. Dan sepertinya Hyebin mengetahui salah satu suara mereka.

"Mirae? Dia masih disini? Dengan siapa ia berbicara? Sepertinya dengan seorang lelaki yang memotivasinya, ya" batin Hyebin sembari menguping dari balik pintu. 

"Kau senang sekali menggambar sampai-sampai bolos sekolah, ya"

"Hahaha, Kooko! Kau seperti tidak tahu saja aku siapa"

"Ya, aku baru mengenalmu tahun lalu"

"Itu bukan sekedar baru, Koo"

"Hahaha, arra.. arra"

"Dan kau tahu? Aku bersyukur tahun kemarin karena aku bisa mengenalmu"

"Waeyo?"

"Karena kau selalu menyemangatiku, memotivasiku untuk tetap hidup"

"Ya, karena aku pernah merasakan seperti apa yang kau rasakan Mirae-ah. Itu sulit, memang"

"Sangat sulit, Koo"

"Tapi, kita selalu punya hak untuk bilang 'ini bukan akhir ceritaku'. Arraseo? Tetaplah hidup, Mirae-ah. Aku ada untukmu"

"Gomawoo, Jungkook-ah.."

"Tidak perlu berterima kasih. Kau kan sahabatku"

Hyebin berhenti menguping begitu mendengar salah satu dari mereka mengajak untuk pergi ke kelas. Gadis itu buru-buru menuruni tangga lagi untuk bersembunyi. Sekaligus melihat siapa motivator Mirae itu. Hyebin bersembunyi dibalik tembok. Ia berharap kedua orang itu tak melihatnya.

Sudah terdengar suara pintu yang dibuka. Dan suara langkah kaki yang sedang menuruni tangga. Hyebin semakin semangat. Senyumnya terus melebar. Semakin lama suaranya semakin dekat. Namun, kesempatan Hyebin untuk melihat siapa motivator itu, sudah hilang karena seseorang menepuk pundaknya dan Hyebin terpaksa menoleh. Otomatis Hyebin melewatkan kesempatan untuk melihat siapa orang itu. Mereka berdua sudah pergi.

"Taehyung?!" pekik Hyebin kesal. Taehyung terkejut.

"Wae? Wae? Ada apa? Kenapa kau membolos?" tanya Taehyung dengan suara beratnya.

Memory In The Rain Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang