04

90 32 2
                                    


"Hyebin!" panggil Taehyung antusias. Sang pemilik nama menoleh ke sumber suara dan sebuah senyuman muncul pada wajahnya. Gadis itu berlari kecil menghampiri Taehyung.

"Ayo ambil makanannya" ajak Taehyung. Hyebin mengangguk setuju lalu berjalan berdampingan dengan Taehyung.

Taehyung menoleh sebentar pada Hyebin lalu menatap lagi ke depan.

"Hyebin-ah" panggil Taehyung. Hyebin menoleh dan berdehem pada Taehyung.

"Tadi kulihat kau berbincang-bincang dengan Jungkook. Kau sudah dekat dengannya?" tanya lelaki bersurai cokelat itu.

Hyebin menghela napas kala mengingat nama 'Jungkook'. "Well, aku diajak ke kantin tadi. Tapi aku sudah ada janji untuk duduk denganmu" jelas Hyebin dan kemudian mengulas senyum untuk Taehyung.

Taehyung mengangguk-angguk. "Kau tahu kan, aku menyukaimu" ujar Taehyung menggantungkan kata-katanya. Ya, kalimat yang terlontarkan oleh Taehyung mampu membuat Hyebin bungkam.

"Aku takut Jungkook menyukaimu" lanjutnya. Hyebin berkerut dahi.

"Wae?" tanya Hyebin.

"Karena Jungkook itu, dia.. sahabatku, teman terbaikku. Pokoknya dia yang terbaik" Taehyung menghela napas sembari mengambil nampan untuk mengisi makan siangnya hari ini setelah mengantri agak lama tadi. "Aku takut... Takut. Aku dan Jungkook menyukai orang yang sama"

Degh

Entah kenapa perasaan Hyebin menjadi tidak enak. Ia harus melewati masa canggung ini sampai bel istirahat berakhir terdengar.

"Hyebin-ah, fokuslah jangan sampai makananmu itu jatuh" ucap Taehyung begitu mereka berdua keluar dari barisan. Seperti apa yang Taehyung katakan, Hyebin kembali fokus dengan sejuta pertanyaan di kepalanya.

Kenapa secepat ini Taehyung mengatakan bahwa dia menyukaiku?

Kenapa Taehyung mengira kalau Jungkook menyukaiku?

Kenapa Jungkook seperti menyukaiku?

Kenapa Taehyung harus takut Jungkook menyukaiku? Itu tidak akan terjadi bukan? Kuharap.

Itulah yang ada di benak Hyebin saat ini. Kenapa, kenapa, kenapa dan kenapa.. Ah, tapi lagi-lagi sesuatu tepatnya seseorang menyadarkannya lagi.

"Hyebin-ah, ayo kita duduk disitu" ajak Taehyung sembari menunjuk ke salah satu bangku kosong. Ah tetapi kenapa harus disitu? Kalian tahu kenapa? Karena disebelahnya ada para gadis-gadis menyebalkan itu.

Tangan Hyebin refleks bergetar melihat mereka yang sedang tertawa-tawa dengan puasnya. Namun, tawa mereka pudar begitu menatap tajam Hyebin.

Hyebin menelan ludahnya susah payah. Dan dengan cepat ia memalingkan wajah agar tidak ditatap makhluk-makhluk seram itu. Terlebih saat Sohyun menatapnya seolah gadis itu akan membunuh Hyebin. Tidak, tidak. Hyebin masih ingin hidup.

"Hyebin-ah" panggil Taehyung yang sudah duduk manis dan mendongak menatap Hyebin yang masih berdiri.

"Hyebin-ah" panggil Taehyung sekali lagi. Hyebin mulai tersadar dan menatap Taehyung.

"A.. ah, ne?"

"Duduklah" suruh Taehyung dan dibalas anggukan oleh Hyebin.

Sesuap demi sesuap nasi masuk ke mulut Hyebin. Dan dia terus-menerus menunduk. Kenapa? Karena ia memiliki firasat gadis-gadis itu sedang membicarakannya.

"Hyebin" panggil Taehyung. Hyebin mendongak, menatap Taehyung dengan senyuman khas-nya.

"Kau memikirkan apa?" tanya Taehyung.

Memory In The Rain Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang