Hyebin membaringkan badannya di atas kasur ber-seprai putih itu. Ia membuka ikatan rambutnya, sehingga rambutnya terurai dengan sempurna. Jika Hyebin berada di luar rumah, ia lebih suka mengikat kuda rambutnya, agar tidak merepotkan, katanya.
Lalu gadis itu menyalakan ponselnya. Betapa terkejutnya ia mendapati Jungkook yang mengirim pesan padanya.
Jeon Jungkook : Bogoshipda ;)
Hyebin menggeleng-geleng melihat pesan yang Jungkook kirimkan padanya. Gadis itu heran, padahal baru saja tadi Jungkook makan bersama di rumahnya. Dan kini pemuda itu merindukannya. Aneh. Namun, semakin aneh saat Hyebin tersenyum tanpa disadari oleh dirinya sendiri.
Han Hyebin : Beo gila
Jeon Jungkook : Apa kau BinBin jelek?
Lihat? Hyebin selalu bingung saat Jungkook masih mengingat panggilan bodoh itu. Ia heran kenapa hanya panggilan itu yang ia ingat di kepalanya.
Han Hyebin : Diam kau. Aku ingin tidur.
Jeon Jungkook : Kau sudah tidur jam segini?
Han Hyebin : Iya. Memang kenapa?
Jeon Jungkook : Ini masih jam 10, kau tahu
Han Hyebin : Dan itu artinya ini sudah malam, Jungkook...
Jeon Jungkook : Aneh. Biasanya orang seumuran kita itu tidak bisa tidur kalau belum jam 12 malam atau lebih..
Hyebin kembali menggeleng. Jungkook benar-benar aneh. Ia memang selalu tidur jam 10. Kenapa harus mempermasalahkannya?
Han Hyebin : Itu kaunya saja
Jeon Jungkook : Kekekekeke...
Han Hyebin : Tertawalah
Jeon Jungkook : Sudah
Jeon Jungkook : Omong-omong, kau menyimpan nomorku di kontakmu dengan nama apa?
Hyebin menyipitkan matanya. Sepenting itukah menanyakan hal tak berguna itu? Namun entah kenapa Hyebin buru-buru mengganti nama Jeon Jungkook itu dengan Beo playboy gila.
Han Hyebin : Beo playboy gila. Memang kenapa?
Beo playboy gila : Yyak, dasar.. Kalau begitu aku juga akan menamaimu BinBin kiyowo..
Han Hyebin : Yup, aku memang menggemaskan
Beo playboy gila : Tentu saja. Kau kan pacarku. Hanya milikku.
Senyuman pada wajah Hyebin perlahan pudar. Bukan karena pesan yang Jungkook kirimkan. Namun karena notifikasi yang muncul pada ponselnya dan disana terpampang jelas bahwa seseorang dari kelasnya mengirimkan pesan bahwa 'Kim Sohee dan Kim Taehyung resmi berpacaran!!!'
Seketika air matanya berhasil jatuh dengan begitu cepat. Rasa sesak menjalar di seluruh tubuhnya. Ia merasakan hawa panas padahal kamarnya begitu dingin. Menerima kenyataan memang tak semudah yang kita pikirkan. Terkadang, kenyataan begitu pahit namun kita harus selalu menerimanya.
Hyebin segera melempar ponselnya ke sembarang arah. Ia bertelengkup. Menutup wajah cantik itu dengan bantalnya. Menangis dalam diam. Tak ingin siapapun mendengarnya. Sekalipun itu adalah nyamuk, semut atau makhluk apapun. Rasanya begitu sakit. Isakannya semakin terdengar. Gadis itu tak habis pikir.
Taehyung melakukannya karena marah padanya atau memang mencintai Sohee?
Kalaupun Taehyung marah padanya, kenapa harus sampai melakukan ini? Ini hanya setahun bukan? Berpura-pura menjadi Jungkook hanya setahun! Tidak, itu bukan sekedar hanya. Hyebin juga tahu itu bukan waktu yang sebentar. Tapi bisakah Taehyung bersabar dan menunggunya? Menunggu Hyebin kembali ke pelukannya. Menunggu Hyebin kembali beristirahat di hatinya. Apakah Taehyung tidak bisa?
KAMU SEDANG MEMBACA
Memory In The Rain
Teen Fiction[BE DELAYED] "Ini hanya sementara, Taehyung!" "Aniyo, tetap saja. Jangan" "Hanya setahun!" "Itu bukan waktu yang lama, Hyebin!" "Aku tahu!" "Lalu?" "Biarkan aku menjadi pacar Jungkook. Untuk setahun ini, saja" "Sementara kau sedang mencintaiku?" -- ...