Sohee melambaikan tangannya pada Hyebin yang hendak masuk ke kelas.
"KITA BERTEMU LAGI DI KANTIN YA, HYEBIN!" teriak Sohee sebelum ia masuk ke kelasnya. Hyebin yang berada di ambang pintu mengangguk-angguk sembari menatap ketiga sahabat barunya itu. Dan 3 gadis cantik itupun masuk ke kelas mereka. Begitu juga Hyebin. Ia mulai melangkahkan kakinya masuk ke dalam kelas sebelum bel berbunyi. Namun ia menghentikan langkahnya begitu melihat Jungkook dan Mirae sedang berjalan bersamaan untuk keluar kelas.
"Jungkook, Mirae? Kalian mau kemana?" tanya Hyebin mencegat mereka sebelum keluar dari kelas.
Jungkook menoleh sembari mengucek-ngucek matanya. Sepertinya ia baru bangun dari tidurnya. Dasar beo ini.
"Ah, yeobo.. Sebentar ya, kami disuruh mengambil hasil ujian di ruang guru" jelas Jungkook sembari menyunggingkan senyumannya.
Hyebin mengangguk-angguk. "Jangan lama-lama, ya"
Senyuman pada wajah Jungkook kian melebar. "Waeyo? Kau merindukanku, ya??"
Hyebin refleks membulatkan matanya dan menggeleng dengan cepat. "Aniyo! Sudahlah sana ambil hasil ujiannya"
Jungkook mengangguk-angguk sembari memasukkan kedua tangan kekar itu ke dalam saku hoodie hitamnya. "Bye, bye.. Aku akan cepat kembali ke kelas, tenang saja" bisik Jungkook tepat di sebelah telinga Hyebin.
Hyebin kembali mengangguk. Sementara Jungkook dan Mirae pun segera pergi ke ruang guru. Menghilang dari pandangan Hyebin. Entah kenapa hati Hyebin merasa aneh. Seolah Jungkook menyembunyikan sesuatu darinya. Namun Hyebin tepis pikiran itu. Pikiran bahwa Mirae menyuruhnya menjauhi Jungkook karena Mirae menyukai si beo playboy itu. Tidak, tidak. Mirae orang baik. Dan selalu menjadi orang baik. Hyebin meyakini itu. Namun saat tadi Hyebin sempat melirik Mirae, gadis yang merupakan sahabatnya itu malah seolah tidak ingin menatap Hyebin. Seolah Hyebin adalah musuhnya. Apakah Mirae benar-benar menjauhinya karena Hyebin tidak mau menjauh dari Jungkook?
Hyebin kembali menggeleng. Itu tidak mungkin bukan? Mirae itu orangnya baik.
Lalu dengan cepat Hyebin kembali melanjutkan langkahnya untuk masuk ke kelas sebelum seorang guru datang dan memarahinya. Dan, benar saja. Baru juga menggerakkan kaki 2 langkah, suara seorang pria terdengar dari belakang, yang pastinya adalah seorang guru. Guru itu memanggil Hyebin. Dan perlahan suara ribut yang tadinya masih terdengar di telinga perlahan menghilang dan keadaan menjadi hening.
Gadis diikat kuda itu berbalik ke belakang dengan pelan. "Ne, ssaem?"
"Tolong ambilkan hasil ujian matematika di ruang guru. Aku lupa membawanyaa" ucap guru itu sembari berjalan melewati Hyebin dan duduk di tempat duduknya.
Hyebin mengenyrit. Bukannya Jungkook dan Mirae yang mengambilnya? Tunggu, tunggu. Lihat? Ada yang aneh dengan semua ini. Apa Jungkook benar-benar menyembunyikan sesuatu darinya?
Ah, tidak mungkin. Mungkin mereka berdua mengambil hasil ujian yang lain. Tapi, bukannya kelas mereka baru melaksanakan ujian matematika, belum mata pelajaran yang lain?
"Hyebin" panggil guru itu.
Hyebin tersadar dari lamunannya. Ia mengangguk-angguk. "Arraseo, ssaem. Tapi bukannya Jungkook dan Mirae sudah mengambilnya?" tanya Hyebin sebelum ia pergi ke ruang guru. Ia ingin memastikan. Siapa tahu gurunya yang lupa kalau dia sudah menyuruh Jungkook dan Mirae.
"Tidak, aku tidak menyuruh mereka"
DEGH
Perasaan curiga mulai timbul di lubuk hati Hyebin. Apa Jungkook benar-benar menyembunyikan sesuatu darinya? Apa Jungkook berbohong padanya?
KAMU SEDANG MEMBACA
Memory In The Rain
Teen Fiction[BE DELAYED] "Ini hanya sementara, Taehyung!" "Aniyo, tetap saja. Jangan" "Hanya setahun!" "Itu bukan waktu yang lama, Hyebin!" "Aku tahu!" "Lalu?" "Biarkan aku menjadi pacar Jungkook. Untuk setahun ini, saja" "Sementara kau sedang mencintaiku?" -- ...