20

32 8 0
                                    


"Hyebin-ah!!!!" teriak Jungkook yang terus mengejar Hyebin dalam hujan.

Hyebin berbalik sekejap untuk melihat Jungkook. Entah kenapa gadis itu tertawa. "Jungkook-ahh!!!"

Jungkook ikut tertawa melihat Hyebin melakukan itu. Ia terus mengejar Hyebin.

"Yyak! BinBin!!!!" teriak Jungkook lagi diiringi tawa.

"Yyak! Beo playboy!" balas Hyebin, masih dengan tawanya.

Seragam keduanya telah basah. Hujan terus berjatuhan membasahi mereka. Namun mereka tak mempedulikan itu. Mereka sangat menikmati kejar-kejaran ini.

Dan begitu Hyebin lelah, ia berhenti. Mengatur napasnya sejenak. Lalu mengangkat tangannya ke atas. Merasakan tiap bulir air hujan yang terjatuh di tangannya. Ia tersenyum senang. Sungguh, rasa bahagia ini sangat luar biasa hanya karena hal sederhana. Ia senang. Sangat senang walau hanya bermain kejar-kejaran dengan Jungkook.

Tiba-tiba, seseorang memeluknya dari belakang.

"Hyebin-ah, akhirnya kutangkap juga kau!" ucap Jungkook masih memeluk Hyebin dari belakang.

Kepala Hyebin menoleh menatap Jungkook yang menenggelamkan kepalanya di tengkuknya. Napas terengah-engahnya begitu terasa hingga membuat Hyebin kegelian.

"Jungkook, geli.." ucap Hyebin sembari terkekeh pelan. 

Jungkook mulai mengadah. "Ini karena kau kabur.."

"Mianhae.. aku benar-benar takut, Kook" ucap Hyebin meminta maaf. Ini pertama kalinya Hyebin memanggil Jungkook seperti itu. Dengan panggilan 'Kook'

"Gwaenchanayo.. kalau begitu ayo kita berteduh dan membeli baju disana" ucap Jungkook sembari melepaskan back hug-nya dan menggenggam pergelangan tangan Hyebin. Membawa kekasihnya itu menuju toko merchandise. 

~~

"Jungkook, tak usah membeli baju yang baru" ucap Hyebin begitu Jungkook membawanya masuk ke sebuah toko yang berisi berbagai macam barang.

"Aish, tidak usah bagaimana? Seragammu dan seragamku basah. Kau mau kedinginan?" tanya Jungkook sembari memilih-milih baju yang tersedia disana.

Hyebin menghela napas. Ia memang kedinginan. Sangat kedinginan. Tapi ia merasa bersalah karena tidak menemani Jungkook naik roller coaster. Belum lagi Jungkook yang membelikan tiket masuk untuknya. Itu kan tidak murah. Dan sekarang? Pemuda itu ingin membeli baju untuknya dan Hyebin? Gadis itu merasa berhutang.

"Yang ini saja, bagaimana?" tawar Jungkook sembari menunjukkan dua helai pakaian berwarna putih pada Hyebin. Di tengah-nya ada tulisan 'Seoul Land'

Woah, Jungkook seperti tahu apa warna kesukaan Hyebin. Dengan cepat dan tanpa pikir panjang, Hyebin mengangguk. Padahal tadi ia merasa berhutang, sekarang malah menambah hutangnya. Mungkin karena ia kedinginan jadi ingin cepat-cepat berganti pakaian.

"Kalau begitu aku bayar dulu, ya" ucapnya sembari membawa 2 kaos itu ke kasir. Hyebin pun mengikutinya dari belakang. Gadis itu masih mengusap-ngusap pundaknya dengan tangannya sendiri. Ia ingin segera pulang rasanya.

"Ini, untukmu.. Yang ini untukku" ucap Jungkook sembari memberikan salah satu kaos putihnya pada Hyebin.

"Gomawoo, Jungkook-ah. Dan maaf, karena aku kau tidak jadi naik roller coaster. Padahal kau sudah membayar tiketnya"

Jungkook menggeleng-geleng. "Berlari-larian bersamamu di tengah hujan lebih menyenangkan dari pada naik roller coaster"

Hyebin tersenyum senang. "Kalau begitu, aku ganti baju dulu"

Jungkook mengangguk. "Ne.. Kalau sudah, kau keluar dari sini saja ya. Aku akan menunggu"

Hyebin mengangguk. Lalu gadis itu pergi ke toilet.

~~

"Sudah?" tanya Jungkook begitu Hyebin keluar dari toko merchandise-nya.

Hyebin menoleh menatap Jungkook. Gadis itu menggeleng. "Belum!"

"Kok belum? Kau kan sudah mengganti pakaianmu" tanya Jungkook heran.

Hyebin menyipitkan matanya. "Kalau tahu begitu, kenapa harus bertanya?"

Jungkook terdiam lalu pada detik berikutnya pemuda itu tertawa terbahak-bahak. Hyebin ikut tersenyum melihatnya.

"Aku hanya basa-basi" ujar Jungkook sembari menghapus air matanya yang keluar akibat tawanya.

Jungkook kembali memasukkan jari-jarinya pada sela jari Hyebin. Dan dengan cepat, Hyebin mengeratkan pegangan mereka. 

"Kajja. Aku akan mengantarmu pulang. Sudah tidak hujan lagi"

Hyebin mengangguk atas ajakan Jungkook. Lalu sepasang kekasih itu berjalan beriringan dengan wajah ceria pada keduanya.

Hyebin merasa, ia sudah terbiasa. Ini memang terlalu cepat, namun ia sudah merasa begitu. Terbiasa. Terbiasa dengan berpacaran pura-pura ini.

~~

Keduanya melangkah beriringan menyusuri gang itu. Menatap kaki mereka masing-masing yang berjalan dengan langkah yang disamakan. 

Dan langkah mereka terhenti begitu seorang gadis melepaskan genggaman tangan mereka.

"Aku sudah sampai rumahku. Kau mau masuk?" tanya Hyebin. Jungkook menggeleng.

"Aniyo, tidak usah. Kau masuk saja. Aku akan menunggumu sampai kau masuk ke dalam" ujar Jungkook sembari tersenyum.

Hyebin mengangguk. Sebelum ia membuka kenop pintu, ia berbalik menatap Jungkook sesaat. 

"Terimakasih untuk kaos couple-nya. Aku sangat suka" ujar Hyebin sembari memasang senyum pada wajahnya.

Jungkook mengangguk. "Aku tahu kau akan suka"

Hyebin kembali berbalik menghadap pintu. Entah kenapa ia merasa ragu untuk masuk ke rumahnya sendiri. Dan gadis itu pun kembali berbalik menatap Jungkook.

"Aigoo, apalagi? Bulak-balik saja terus" ujar Jungkook sembari terkekeh.

Hyebin ikut terkekeh. "Hanya saja, aku ingin kau masuk. Sebentar, saja. Aku ingin berterimakasih padamu untuk hari ini"

Jungkook menggeleng. "Tidak usah, kau kan pacarku"

Hyebin mengulum bibirnya. "Ayolah. Aku hanya akan memberimu secangkir teh lalu kau boleh pulang."

Jungkook tetap menggeleng. "Masuklah"

"Jungkook" rengek Hyebin.

"Masuk"

"Jungkook.."

Jungkook menghela napas. "Arraseo arraseo. Kalau itu yang kau mau."

Hyebin tersenyum kegirangan. "Kajja!"

Dan pintu pun terbuka. Hyebin masuk ke dalam begitu juga Jungkook. Gadis itu segera menyalakan lampu karena disana gelap.

Ketika sudah dinyalakan...

Hyebin membulatkan matanya. Begitu juga Jungkook. Menutup mulutnya yang menganga dengan sebelah tangannya.

"EOMMA?!"

"AHJUMMA?!! APPA?!"


Memory In The Rain Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang