33

29 4 0
                                    


"Taehyung, kenapa kau-"

"Sudah diam saja" ujar Taehyung pelan sembari menyiapkan kue itu dengan senyuman kotaknya.

Hyebin hanya menatap lilin yang menyala di depan matanya itu. Tertancap angka 17 pada chocolate cake yang Taehyung beli di cafe ini. Hyebin terus menatap kue itu sendu. Entah mengapa hatinya merasa tidak enak.

"Baiklah...". Pemuda itu mulai duduk. Kemudian matanya beralih menatap Hyebin yang sedang diam menatap kue itu. Kedua tangannya ditepuk-tepuk perlahan. "Saengil chukkae hamnida.. saengil chukkae hamnida.. Saranghaneun... Uri Hyebin.. Saengil chukkae hamnida"

"Tiuplah lilinnya" ujar Taehyung yang melihat Hyebin hanya diam menatap kue itu.

Hyebin memejamkan matanya. Ia berdoa.

wushhh

Dan lilin itupun ditiup oleh Hyebin. Matanya menatap Taehyung yang juga menatapnya. Dengan boxy smile itu.

"Kenapa kau tiba-tiba baik seperti ini? Bukankah kau tak mau lagi berbicara padaku lagi?" tanya Hyebin lirih.

Taehyung menggeleng pelan. "Mianhae. Aku terbawa emosi. Aku benar-benar kesal waktu itu.. Aku ingin kita berbaikan.. Apa kau mau berbaikan denganku?"

Hyebin terus menatap dalam mata Taehyung yang dipenuhi oleh harapan. Mengharapkan Hyebin memaafkannya. Mengharapan Hyebin mau berbaikan dengannya. Mengharapkan Hyebin kembali ke pelukannya.

Gadis berambut hitam itu mengangguk pelan. "Aku memaafkanmu. Aku juga mau berbaikan denganmu" jawabnya.

Senyuman Taehyung kian melebar. "Terima kasih"

Hyebin kembali mengangguk.

"Kenapa kau bisa tahu hari ulang tahunku?" tanya Hyebin masih dengan mata yang menatap Taehyung.

"I, itu.. Aku tahu dari akun media sosialmu. Kau mencantumkan hari ulang tahunmu di bio" jawab Taehyung tanpa menatap Hyebin. Ia malu karena ketahuan men-stalk Hyebin.

Gadis itu terkekeh pelan. "Gwaenchana.. Aku senang ada yang ingat. Tidak ada yang ingat hari ulang tahunku. Bahkan aku sendiri tak mengingatnya"

Taehyung menggeleng-geleng sembari menunjukkan boxy smile-nya. "Aku akan selalu ingat, tenang saja. 4 Agustus. Aku akan selalu mengingat itu"

Hyebin tersenyum tipis. "Gomawoo"

Taehyung mengangguk-angguk. "Ayo kita makan cake-nya" ajak pemuda itu yang disusul anggukan oleh Hyebin.

Hyebin mengambil pisau untuk memotong kue yang tersedia  di atas meja itu. Lalu begitu terpotong, ia menaruhnya di piring kecilnya. "Satu suapan pertama...". Gadis itu membawa sendok yang berisi sesuap kue ke arah Taehyung. "Untuk Kim Taehyung" sambungnya.

Taehyung segera melahap suapan itu. "Gomawoo" ucapnya sembari mengunyah kue-nya.

"Kunyahlah dulu. Baru berterima kasih" ujar Hyebin sembari menggeleng-geleng melihat tingkah Taehyung yang sama dengan Jungkook.

Sementara Taehyung mengangguk pelan mendengar ucapan Hyebin.

"Ah, iya!" ucap Taehyung tiba-tiba setelah selesai mengunyah kue itu. "Aku punya sesuatu untukmu"

"Tadaaaa!!" ujar Taehyung senang sembari menunjukkan sebuah kotak berukuran kecil yang dibalut kertas kado berwarna krem dilengkapi dengan pita putih yang membuatnya semakin cantik di mata Hyebin.

"Apa itu??" tanya Hyebin penasaran.

"Ambil saja. Nanti kau akan tahu" ujar Taehyung dengan boxy smile-nya.

Memory In The Rain Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang