4# time zone

3.7K 353 29
                                    

Dingdong.. dan suara aneh lainnya menyapa indra pedengaran Jati. ia melihat Rega yang digendong, Oci juga adiknya Sena dan ibunya Oci asik memilih mainan yang akan dinaiki Rega.

Jati memilih duduk diatas badak berwarna biru. yaitu tempat duduk yang disediakan untuk orang tua yang menunggui anak mereka bermain.

Jati memperhatikan Oci, Oci kini sudah kembali pada Oceana yang dulu. Oceana ceria juga ceriwis dan tampak aktif.

Mata Jati melotot ia, melihat Sena ikut bermain bom-bom car dan menabrak-nabrak mobil Rega sampai Rega berteriak. Dokter goblok! sematan untuknya.

Jati menghampiri mereka ia ikut berdiri bersama Oci dan ibunya. Jati berdiri tepat disamping Citra yaitu ibunya oci.

Citra mengusap pelan punggung Jati, Jati tersenyum sungkan.

" dekat sekali Rega dengan kamu nak.. buat tante teringat Rio. makasih ya.. " ujar Citra tulus.

" sama-sama tan. saya sudah anggap Rega seperti putra saya sendiri. anak itu pintar mengambil hati siapapun dengan kelucuannya " jawab Jati.

" benar Jati.. dia terlihat seperti anak kecil. menggemaskan namun hatinya sangat dewasa.. andai Rio atau Aksara ada disini pasti mereka seperti kamu .. memanjakan Rega dengan penuh cinta " ucap citra kembali.

" abang.. abang isiin kartu dong. Sena sama Rega mau main lagi.. kita mau main lagi " pinta Sena tiba-tiba.

Jati segera menghentikan obrolannya bersama Citra, ia membuka dompetnya. ia memberikan selembar uang pada Sena bersamaan dengan itu Oci juga memberikan uang pada sena.

Oci melirik Jati. ia menggelengkan kepalanya.

" gak usah kak.. biar Oci aja "

" enggak...biar saya saja. Sen ini " ujar Jati.

" ini aja sen " ucap Oci pada Sena. Sena memutar matanya ia segera menggendong Rega keluar dari arena bermain.

" Sena mau makan aja. Rega makan aja ya.. onty laper kita beli mie mau? "

" ihhhh.. Rega ndak suka. Rega sukanya telul mata sapi masakan piu! ndak mau mie! " tolak Rega.

Sena menepuk jidatnya ia segera menggendong Rega menuju salah satu stand ice krim.

" ihhh... ontyyy ndak ice! Pilek nanti! mau nasi! piu..piu.. " teriak Rega. Jati segera berlari menghampiri Rega ia segera menggendong Rega.

" punya duit gak lo?" tanya Jati.

" ya punya tapi gak mau ngeluarin.. bayar ya murah kok jigo "

jati memberikan dompetnya pada Sena. ia memilih meninggalkannya, pusing ia dengan Sena tingkah seperti bocah dua tahun.

" piu.. aku mau pulang mau makan.." pinta Rega pada Jati.

" ia tapi pulang kerumah nenek ya. sekarangkan ada una. besok dirumah piu ya "

" iya Rega temenin dulu una ya.. una bawa banyak hadiah buat Rega " ucap Oci antusias pada Rega, namun anak itu sebaliknya. detik berikutnya Rega menangis kencang. Jati segera memeluknya.

" kak Jati nginep aja dirumah Oci.. sama Sena juga " ucap Oci begitu saja.

Jati lantas melotot, jantungnya mendadak marathon sejauh 200km, ia menatap Oci yang nampak tersenyum antusias padanya.

" Sena gak bisa. Sena ada praktek malam ini. kalau abang mau, berangkat aja bang.. biar Sena pulang naik taksi aja.. nanti mami sama papi biar bawain baju. " ujar sena.

" enggak kita kerumah kak Jati aja dulu, sambil aku izin sama tante Dy.. mau ya kak? oci kangen berat sama Rega " ucap Oci dengan ceria.

" gak gitu oceana.. biar saya tunggu Rega sampai tidur aja.. nanti saya pulang " jawab Jati.

" nanti Rega nangis waktu kakak gak ada gimana? yaudah nginep aja " bujuk Oci.

Citra memukul kecil lengan Oci. Oci sampai dibuat melotot dan wajahnya memerah.

" kamu mah bukan mau Reganya kali.. malah mau Jatinya.. " celetuk Citra.

Jati hanya diam ia malu berat. baru kali ini ia dibuat malu dan salting sekaligus takut Oci tersinggung.

" mama! gak gitu! udah ayo pulang. Sena! ayo kita naik taksi aja biar mama sama ka Jati! Rega ayo ikut una... awas ya mama.. bilang-bilang begitu lagi oci marah nih! kak Jati juga jangan diem aja, harusnya.. ih jodoh kayaknya mama sama kak Jati " omel Oci pada Citra ditambah pada Jati juga.

" Alhamdulillah mama jodoh sama Jati.. dapet yang muda ganteng karier bagus.. kamu apa kabar? "

Oci terdiam ia teringat sosok masa lalunya yang telah meninggalkannya dengan berjuta luka.

" iya nanti Oci cari lagi jodoh mah.. mama tunggu aja, doain oci supaya hati ocinya juga ikhlas " ujar Oci

" eh ci maaf.. maksud mama gak gitu mama cuma becanda "

" gak papa emang sudah harusnya Oci cari orang baru.. cuman hati Oci belum bisa.. "

Jati mendengar cerita Oci. faktanya hati Oci masih menyimpan aksa dalam lubuk terdalamnya, dan mungkin akan terus tersimpan. lantas apakah ia bisa mendapatkan gadis yang memeluknya di 17 november 2 tahun lalu.. dan menjadi getarnya selama dua tahun.

" kak.. kak.. kak jati! ayo pulang " ucap Oci menyadarkannya.

" kamu gak jadi naik taksi? " ucap jati tiba-tiba. mata Jati melotot..

Jati goblok ngapain ngomong kayak gitu.. bodoh! umpat jati dalam hati.

" kak Jati nyuruh Oci naik taksi? yaudah Sen.. ayo naik taksi " ajak Oci.

Jati segera mencekal lengan Oci membuat Oci menoleh lalu menatapnya. detik berikutnya Oci tertawa.

" ciee.. tegang ya? ditempat ramai jangan banyak bengong kak bisa dicopet nanti"ujar Oci. Jati segera melepaskan cekalannya. ia segara berjalan terlebih dahulu.

" inget pacar yang balik terus sih! " teriak Sena pada Jati.

ati segera berbalik pada sena dan bergaya seperti menarik pelatuknya.

" kalau bilang dia pacar gue! mati lo " balas Jati.

mereka hanya menertawakan Jati yang tingkahnya cukup menghibur para wanita itu.




hai oke.. gimana part ini?
vote dan komen yang banyak ya.. biar aku seneng mwehehhe..

kata jati..

iloveyou

aul

ARGAJATITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang