6# kutil monyet

3.2K 311 44
                                    

Oci telah membantu mencuci piring yang langsung ditemani Dyora sembari sedikit berghibah. kini Oci tengah melihat Rega yang masih tidur tengkurap dengan nyenyak.

" udahlah Ci kasian Rega jangan dibangunin biarin aja.. Yasa! sini ada Oci nih "

Yasa yang akan turun menuju dapur melihat kearah ibunya. matanya tak sengaja menatap seorang gadis.

" siapa? pacarnya abang? sabar-sabar aja ya kak.. bang Jati emang gitu orangnya.. lama-lama luluh juga kok.. semangat mematahkan batu kak " ujar Yasa.

" eh bukan.. cuma teman kok " ucap Oci buru-buru. Dyora segera membawa Yasa turun kebawah, sedangkan Oci masih asik didepan pintu kamar Jati yang terdapat Rega.

" una " panggil Rega saat melihat Oci menatapnya. Oci segera melambaikan tangannya menyuruh Rega menghampirinya.

" bangun juga.. mau makan? " tanya Oci. Rega mengangguk, Oci segera menggendong Rega yang masih sedikit mengantuk.

" mau sama piu.. mau makan sama piu.. " pinta Rega sembari menelusup pada Oci.

" piu nya bobo kasian.. tuh liat. sama una aja? kita pulang mau? " tanya Oci.

" mau sama piu " ucap Rega kesal pada Oci.

Oci hanya menghela nafas ia kemudian menurunkan Rega dari pangkuannya untuk memberikannya minum. tapi bocah itu pergi berlari menuju Jati yang tengah tidur bersandar di sofa.

Oci menepuk jidatnya, Reganya bandel sekali. huh.. Oci sampai gemas ingin menggigitnya.

" piu.. mau pulang kerumah nenek " ujar Rega. Jati menatap rega yang duduk dipangkuannya sembari mengerjapkan matanya.

" ayo.. piu mau cuci muka dulu ya, oh iya tapi piu ndak nginep dulu ya? piu malemnya ada apel.. mau kerja dulu " ucap Jati.

Oci menghampiri Jati dan duduk disampingnya, Jati dibuat smeriwing duduk disamping pujaan hatinya.

" ikut boleh? " tanya Rega.

" enggak.. nanti Rega sendirian dirumah piu. besok piu kerumah Rega deh pulangnya.. Rega tunggu piu didepan rumah ya? "

" tapi piu janji jangan go to winter soldier sama masakin dulu telur dirumah nenek "

Jati segera mengangguk ia mengucup pipi Rega membuat oci tersenyum. Jati kemudian mendudukan Rega disamping Oci, tangannya terulur untuk mengusap rambut Rega, sialnya kenapa jadi kepala Oci yang Jati usap.

" eh maaf saya gak sengaja.. saya permisi " ujar Jati canggung. Oci hanya diam saja. Ia sama seperti Jati, mendadak canggung.

...

Perjalanan pulang yang diisi keheningan itu membuat Oci bosan dan tak nyaman dengan situasinya. Jati sepanjang perjalanan hanya diam, sesekali Jati berbicara pada Rega saja yang bertanya berbagai hal yang ia lihat di ponsel Jati.

" kak.. Oci minta ketemu bang Aksa boleh gak? " tanya Oci dengan berani.

" boleh.. kita kesana dulu. "

Oci menatap beberapa blok pemakaman hingga sampai disebuah makam yang diatasnya terdapat sebuah foto Aksa yang nampak gagah. bunga segar juga terdapat diatas makamnya.

" assalamualaikum.. bang ini Oci, maaf baru kesini lagi sekarang.. setelah dua tahun gak kesini. bang, oci baru pulang dari Belanda.. Oci baru lulus S2 alhamdulillah.. "

Jati mendengar suara oci melemah, detik berikutnya berganti isakan yang begitu menyakitkan. Jati bingung, ia harus berbuat apa.

ARGAJATITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang