17#oma opa.. wanita lain?

2.7K 309 45
                                        

Jujur Oci tak bisa tidur, matanya melihat Salwa yang disampingnya telah tertidur pulas. Al juga di sofa tertidur pulas.

Oci melihat kebawah, Jati langsung menatapnya ia juga belum tidur. Oci menurunkan tangannya menuju hidung Jati. ia mencubit keras.

" oci diam! " ucap Jati dengan berbisik.

Kini Oci mencubit pipi Jati, kemudian mencubit bibir Jati keras.

" awsshh "

oci buru-buru memejamkam matanya saat Jati kesakitan. Oci mengintip ia melihat Al sedikit terbangun, ia melihat kearah Yasa dan Gina yang masih di posisi sama.

" ti? lo gak papa? " Tanya Al.

" enggak bang.. kenapa? " Al hanya menggelengkan kepalanya.

Oci memeletkan lidahnya kepadanya Jati. Jati hanya bisa memegang tangan Oci agar tidak macam-macam lagi.

" lain kali kalau lo cium gue. gue bunuh lo " bisik Oci.

Jati hanya tersenyum, ia kembali memejamkan matanya tanpa melepaskan tangan Oci yang ia genggam erat.

" JATI! BANA! YASA! SENA! "

" AL! ARSYA! HAIKAL " teriak seseorang dari bawah. jati segera bangun, ia menarik oci kebawah.

" MANGGALA YODA.. MANGGALA YUDA.. KAESANG! "

Mata Jati melotot ia melihat Oma Aul dan opa Rey berdiri diruang tengah ditemani papinya serta baba Haidar. Jati hanya bisa menelan ludah.

" kemana yang lain? " tanya Rey dengan tegas pada Jati.

" sudah tidur opa. mereka dikamar " jawab Jati.

" siapa yang bawa wanita? " tanya Rey lagi dengan tajam. Jati hanya bisa menggenggam tangan Oci yang berada dibelakangnya.

mati lo Jati! kenapa oma sama opa tau mereka disini!

" JAWAB! " bentak Reynand keras.

" Argajati Danishwara Wibisono, tolong dijawab " ucap oma Aulia nya dengan lembut namun dapat membuat bulu kuduknya merinding di jam satu malam ini.

" siap! bang Al, Yasa, Rendi, Arsya, Haikal, Sama Jati sendiri oma "

Jati menarik oci agar berada disebelahnya. Oci segera menyalami tangan Aulia, Reynand, Haidar dan Aidan.

" Oceana? " tanya Aulia.

" benar oma. " jawab Oci sungkan.

Aulia segera melewati Oci, ia langsung mengecek seluruh kamar. hingga sampai dikamar Yasa, Aulia meminta penjelasan kepada Jati.

" why? "

" Jati, Oceana, bang Al dan salwa tidur bareng oma. jaga Yasa yang ketiduran sama Gina " Jawab Jati.

" kalian berdua? kenapa belum tidur ini jam satu malam.. " ucap Rey memojokan.

" siap opa. Oci tidak bisa tidur, Kebetulan Jati juga belum tidur " Jawab Oci.

" ikut oma sama opa " ucap Aulia.

Aulia menunjuk dua pria yaitu Haidar dan Aidan.

" kalian pulang " ucap Rey tegas.

" nanti- " ucapan Aidan dipotong dengan gerakan telunjuk Aulia yang menyuruh mereka pulang.

Jati dan Oci dibawa menuju kamar Jati, Rey dan Aulia menatap sepasang manusia yang mendadak gugup itu.

" putranya Hadi? " tanya Aulia. Oci mengangguk.

" turut berduka cita nak.. " ujar Aulia melembut, Oci segera mengangkat kepalanya. ia tersenyum sebari mengangguk kepada Aulia dan Reynand.

" terimakasih oma.. " balas Oceana tulus.

" kalian sedang dekat? " tanya Aulia kembali. Jati hendak menjawab, Oci segera menyentuh lutut Jati.

" Oci ingin memulai hidup baru oma, Oci ingin mencoba bersama mas Jati " jawab Oceana tulus.

Rey dan Aulia tersenyum, Aulia segera mengusap kepala Oci dengan lembut.

" semoga berhasil, Oma sama Opa percaya kalian. " ucap Aulia.

" Jati, jaga Oceana. opa percaya kamu gak akan macam-macam selama belum resmi dimata Agama. " ucap Rey.

" Oci.. Jika kalian akan pengajuan oma harap kalian bisa menuju rumah oma sebentar saja " Oci mengangguk saja.

" Jati, u jangan macam-macam I masih pantau u! oma tunggu U datang sabtu nanti di Bandung. oma pulang "

" kunci mobilnya pada dimana? yang bawa perempuan opa sita mobilnya "

Jati mengelus dada. Untung ia bawa motor butut, Jati segera memberikan beberapa kunci yang tersimpan dalam guci itu.

Rey dan Aulia pamit dengan kembali menelpon Haidar dan Aidan. Oci langsung terduduk lemas.

" kamu kenapa? " tanya Jati panik. Oci memegang dadanya.

" oma bahas pengajuan dan hubungan kita tadi? " tanya Oci. Jati mengangguk, Oci menghela nafasnya.

" ekspektasi mereka terlalu tinggi sama kita Jat.. " ujar Oci.

" saya percaya kamu akan menjadi istri saya " balas Jati dengan Yakin. Oci hanya bisa mengusap pundak Jati, ia berjalan menuju kamar Jati.

" bolehkan gue tidur disini? panas disana " ucap Oci. Jati mengangguk, ia mengikuti Oci. kemudian Jati ikut tertidur diatas Karpet, pintunya terbuka lebar.

Oci hanya menatap langit langit kamar Jati. putih dan bersih, Hanya ada dua cicak yang tengah bercinta diatas sana.

" pengajuan salah satu hal yang paling buat gue teringat Aksa. dalam kantor yang sama, gue bakal masuk kesana sebagai Nyonya. Argajati wibisono. bukan seperti saat itu. Nyonya Aksara perwira. "

ting!

Oci segera mengambil ponsel yang berada diatas nakas.

cila
aku sampai Jakarta sayang!

Oci segera terbangun, ini bukan ponselnya. Ponselnya ia tinggalkan dikamar Yasa, ini ponselnya Jati.

Oci kembali menyimpan ponselnya dinakas, Oci mengingat pesan itu. Cila namanya, memanggil Jati sayang, dan entah siapa itu.

apa dia pacar Jati? tapi jati bilang dia tidak mempunyai wanita khusus di kehidupannya. gue harus percaya mana? Jati? cila?

Oci kembali mengambil ponsel Jati. tidak dipola dan sebagainya, oci kembali keaplikasi percakapan itu. Oci membuka profile chat bernama cila itu.

fotonya bersandar pada pria dengan kaosnya yang bercorak doreng. o6ci melihat lebih kebawah statusnya adalah Argajati danish <3

Oci memandang Jati yang sudah tertidur disana. Pesan Oci memang disematkan di yang teratas dengan nama Laut tercinta. Tapi cila?

" mantan Jati? " gumam Oci.

Oci segera menyimpan kembali ponsel milik Jati. Oci memejamkan Matanya perlahan, dengan pikiran yang penuh tanya.


nah lo siapa nih cila? orang ketiga kah? atau cuman lewat?

gimana part ini?
jangan lupa di vote dan di komen ya

aul

ARGAJATITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang