Oci melihat Jati yang tengah menjemur pakaian Dyora sibuk membuat kue, Aidan sibuk dengan ipadnya menggambar.
" mas Ti.. sini tak bantu. " ucap Oci. Dyora langsung menoleh.
" hi.. jangan, bantu tante aja.. bantu mami aja ya, biar Jati aja yang jemur udah biasa kok " ujar Dyora.
" gak papa tante.. biar Oci bantu mas Jati. boleh ya? tante sama cila dulu " balas Oci.
Oci segera menghampiri Jati, Oci ikut menjemur pakaian bersama Jati.
" ihhh.. basah! kenapa digibas kesini sih! ih bukannya keringin dulu! " ucap Oci dengan kesal. Oci segera mengusap wajahnya yang terkena cipratan air dari Baju Jati.
" rasain.. " balas Jati.
Oci hanya mengumpat ia segera menyelesaikan pekerjaan menjemur baju itu. sedangkan Jati sibuk mencuci kakinya.
" tuh kan! una ini sudah pantas serumah sama piu " ujar Jati.
" heleh... lamar juga belum udah mau serumah. situ ngimpi? noh pulangin dulu cewek itu sama emak bapaknya " balas Oci. Jati hanya tertawa melihat tingkah Oci.
Oci menyimpan ember bewarna biru itu kedekat mesin cuci. Ia juga sedikit mengepel lantai yang basah,
" piu lo lain kali kalau nyuci yang bener jangan anarkis sampai basah kemana-mana begini.. licin. kalau ada Rega bisa kejengkang dia "
" iya " balas Jati malas.
Oci kemudian mencuci tangannya dan kembali menghampiri Dyora yang tengah membuat kue kecipir itu.
" cila bisa buat kue? " tanya Oci pada cila.
" bisa sedikit.. kamu? "
Oci tertawa ia segera merangkul tante Dy nya dengan sayang.
" mi.. oci udah bawain apa aja buat mami? "
" alhamdulillah.. bolu ujung komplek favorit mami. its oke, nanti mami ajarin kamu masak sampai Jago " jawab Dyora. kemudian mengecup pipi Oci. cila hanya memandang Oci dengan tajam.
" Oceana temenin saya nonton upin ipin diatas " ujar Jati sembari mengusap kepala Oci.
" orang lagi bantuin mami.. kenapa minta ditemani juga? " balas Oci.
Jati hanya memegang pundak Oci kemanapun Oci bergerak Jati selalu ngintili.
" panas ah.. jangan gini " ucap Oci kesal.
" nih saya tiupin "
Oci hanya tertawa kegelian Jati meniupi pundaknya, dilain sisi cila hanya bisa mengepalkan tangannya. ia kemudian beranjak meninggalkan dapur.
" Oceana ayo kita nonton diatas "
" enggak dikamar disini aja " ujar Aidan.
" lah pi.. Jati juga cuman nonton gak ngapa-ngapain. papi ni.. negatif terus sama Jati "
Aidan membuka kacamatanya ia mengacungkan pen-nya pada Jati.
" nempeli, ngintili, udah gak tahan kamu tuh. sudahlah, sana sendiri "
" gak papa. kita mau nikah, kenapa gak boleh " balas Jati. Aidan hanya bisa menepuk dahinya.
" udahlah sana pergi.. main sana jangan dirumah. pusing papi, kasian liat Oci yang risih begitu.. dia mau marahin kamu malu sama papi sama mami.. sana keluar " titah Aidan. Jati tentu saja tersenyum senang.
" pi.. mamikan lagi buat kue sama Oci papi mah.. gimana mau dekat sama calon mantu kalau begini terus " ucap Dyora kesal.
" Oci bisa kesini kalau Jati gak ada.. sana cepet pergi "
Jati segera mengambil tas Oci, ia menyelempangkannya ditubuh gagahnya. Oci dibuat tertawa melihat Jati memakai tas merah super girly itu.
" kemana kita? " tanya Jati.
" loh cila lagi ngapain? " tanya Oci melihat cila yang tengah berjongkok disamping mobilnya. cila mengangkat ponselnya yang retak dan menampilkan wajah sedih pada Oci.
" hape aku Jatuh sampai retak " jawabnya.
" yaampun.. gimana dong? "
" gak papa.. kalian mau jalan? have fun ya "
cila kemudian meninggalkan pasangan itu, Jati segera naik ke mobil Oci mereka mengendarai mobilnya dengan kecepatan cukup tinggi karena jalan lengang.
" gak enak mobil kamu.. kurang angin kayak ni " ujar Jati.
" masa sih.. tadi baik-baik aja."
" rem nya juga sedikit susah diinjak ci.. agak longgar nih.. harus nekan banget "
" mas lain kali lo jangan mesra-mesra depan cila, kasian dia. gak enak juga kan dilihat yang lain "
" supaya dia lihat ci.. mas sama kamu itu benar-benar akan menikah. dan saya ingin membuat dia membuka mata.. saya ini milik kamu.. sebenarnya mas bawa cila kesini- ih gak enak banget mobil ini. lupa servis atau gimana? "
Oci sedikit duduk gelisah. iya memang mobilnya terasa tak enak. kenapa dia? apa papanya lupa servis?
" ci..ci pegangan.. " ucap Jati panik.
" kenapa? " bals oci panik.
" blong ci rem nya.. "
Oci segera memegang kuat pegangannya tangan lainnya memegang lengan Jati erat juga.
" Jati kendarain mobil yang benar.. kecepatannya turunin. " ujar Oci dengan berteriak.
" Jati awas didepan udah mulai ramai, Jati awas.. " teriak Oci ketakutan
Oci memejamkan Matanya kuat. ia sudah tidak mengerti dengan semuanya, terlebih didepannya ada pertemuan lajur kendaraan.
" allahuakbar!!! "
...
" udah lama banget oci belum pulang pah.. " ujar Citra pada Hadi.
" kebiasaan tuh anak.. dimana dia? telpon Aidan "
Citra segera menyambungkan telponnya kepada Aidan.
" halo.. "
" dan? oceana sama Jati ada? belum pulang mereka.. "
" lah mbak.. dari tadi malah. udah tiga jam yang lalu diantar Jati.. atau mereka main dulu? "
" iya kali ya.. yaudah makasih ya dan "
" iya sama-sama mbak..biar saya juga cari kemana mereka "
Tak lama Sena datang dan Kafka segera berlari ikut dengan Sena. Citra dan Hadi langsung cemas.
" hei! mau kemana kalian "
Kafka langsung melajukan mobilnya dengan kencang. Hadi dan Citra saling menatap.
" bawa kunci mobil, kita susul "
Citra segera mengangguk. Hadi langsung menancap gas tiba-tiba seorang polisi menghentikannya.
" selamat siang, mohon maaf anda tidak bisa melewati jalan ini. terjadi kecelakaan di lajur pertemuan didepan "
" saya WAKASAL! anda menghalangi jalan saya? "
" mohon maaf sekali lagi pak.. lajur ini tidak bisa dilewati.. "
Hadi dan Citra kompak keluar dari mobilnya mereka berlari menuju ujung jalan yaitu pertemuan kota.
" JATI?! OCEANA? "
yok berdoa kenapa tuh mereka..
double ya.. lunas. bisa gak ya cerita ini habis pas lebaran?
jangan lupa divote dikomen juga.. yang rame..
aul
KAMU SEDANG MEMBACA
ARGAJATI
Romantizmsequel dari MENIKAH TITIK spin Off Just to you ini saya yang berjuang mendapatkan wanita yang selama ini hanya angan. saya mencintainya dilatih rindu dibumbui segan dan rasa bersalah juga tak pantas. " oceana.. sebenarnya kakak mencintaimu entah se...