21#terungkap

2.8K 376 146
                                    

Citra masih memperhatikan evakuasi yang dilakukan oleh tim kepolisian. sudah 3 jam pengeluaran korban dari kendaraan yang bertumpuk dihadapan Citra dan Hadi.

Dyora bahkan sudah tak sadarkan diri, Aidan menangis pilu menatap mobil Oceana yang ringsek dihadapannya terlebih anehnya sebuah mobil boxs terbalik menimpa atap mobil Oceana.

" angkat-angkat " teriak beberapa orang disana. Jati berhasil dikeluarkan dari mobil, Aidan segera berlari menghampirinya.

" Jati.. " ucap Citra gemetar melihat wajah Jati penuh luka dan darah dimana mana.

" buka lajur untuk ambulans " teriak seseorang disana. Citra menunggu Oceana yang belum dikeluarkan, kini ia menatap putrinya yang sudah menghawatirkan.

Dalam ambulans itu Citra memandangi Oceana yang sedang diberikan tindakan.

Citra dan Dyora terduduk lemah. putra putri mereka masuk kedalam ruangan operasi..

" pak boleh ikut kami "

Hadi dan Aidan langsung mengikuti polisi yang memanggilnya. beberapa penjagaan ketat terlihat didepan rumah sakit. media mulai berdatangan kerumah sakit terlebih kecelakaan ini melibatkan putri WAKASAL dan arsitek terkemuka.

" mbak Citra, Dy ayo ikut saya " ujar Haidar. Dyora dipapah oleh Haidar. yang menangani Jati langsung adalah Djaviera.

" kecelakaan diduga kuat disebabkan oleh rem blong. namun kami menemukan sesuatu yang tak terduga.. hal ini disengaja dan direncanakan " ucap polisi bintang satu didepannya itu. Hadi dan Aidan menggelengkan kepalanya. mereka tertunduk lemas.

" jika mereka berangkat dari rumah kalian pelakukanya salah satu anggota keluarga mu Aidan "

Aidan menatap polisi didepannya, ia segera berdiri. Aidan memukul keras meja dihadapannya.

" cila.. dia tamu dirumah kami.. "

video pers yang dilakukan tim Humas langsung disiarkan diberbagai tv. Dyora menatap Cila yang menengadah dengan bangga nya.

plak

" murahan, kurang ajar! berani-beraninya kamu melakukan hal serendah itu kepada putra dan menantu saya?! " teriak Dyora dihadapannya.

" Oceana dan Argajati pantas mendapatkannya.. seharusnya mereka sampai ke neraka. " balasnya.

Citra menggelengkan kepalanya ia tak kuat mendengar jawaban-jawaban dari gadis dihadapannya.

" dia mengalami keterbelakangan mental.. " ujar Djavier.

" saya sakit jiwa? kenapa begitu? saya mencelakai Oceana dan Argajati karena Argajati tidak pernah sudi dekat dengan saya.. Oceana dekat dengannya dengan mudah.. orang tua saya sering memukul saya tanpa alasan.. justru saya mencelakai Oceana dan Argajati karena saya mempunyai alasan "

Djavier memerintahkan beberapa polisi membawanya.

" dia memiliki sifat antisosial, bahkan otaknya sangat cerdas, namun.. dia memiliki kecenderungan sosiopat.. atau kita lebih mengenal dengan psikopat.. yang jelas. ia mengalami keterbelakangan mental.. dilihat dari caranya yang sangat percaya diri, amarah berlebihan, antisosial, dan pandai sekali berkilah dan tidak mempunyai rasa bersalah "

Dyora hanya bisa menangis mendengarnya. Djavier segera memeluknya. ia menenangkan Dyora, adik sepupunya mempunyai masalah besar dalam hidupnya kini.

" dia dirumah sangat normal bang " ujar Dyora.

" itu dia yang membahayakan.. semua ada hikmahnya, ini cobaan.. kita yakin Oceana dan Jati dapat sembuh dan kembali seperti semula.. vira ada didalam..kita semua percaya kepada vira.. oh iya.. jangan ada yang beritahu dulu papi Rey dan mami.. astaga breaking news dan pers  " ucap Djavier sembari memijat pelipisnya.

Citra berjalan menuju ruang icu ia melihat Oci terbaring disana.. wajahnya membengkak dan biru. kepalanya diperban.

ke lain sisi Citra melihat Jati, Jati sama dengan Oci terbaring lemah. beberapa alat penunjang kehidupan menempel di tubuhnya.

Citra kembali terduduk lemas. ia menelungkupkan kepalanya ia menangis dalam ruangan yang sepi itu.

" kenapa cobaan ini selalu menimpa keluarga kami.. awalnya engkau renggut putra ku bersama istrinya.. kemudian merenggut calon suami putri saya.. kenapa sekarang putri saya dan calon suaminya harus terbaring disana.. kenapa harus berikan ini kepada keluarga kami.. saya gak kuat " isak Citra

" mbak.. " ucap Dyora. Citra langsung memeluk Dyora yang berjalan lemas.

" kenapa semuanya harus menimpa keluarga kita? " tanya Dyora. Citra menggelengkan kepalanya.

" kenapa selalu hal besar yang menimpa kita? " tanya Dyora lagi. Citra hanya bisa memeluk dyora.

" kita harus kuat untuk anak-anak kita Dy.. mereka segalanya bagi kita. dalam keadaan apapun mereka, kita harus terus mendukungnya. mungkin ini jalan takdir untuk Jati dan Oci "

tiba-tiba pintu Icu terbuka Dyora melihat orang tua dan mertuanya masuk dengan penuh cucuran air mata.

" Jati ini oma sama opa.. " ucap Aulia.

" mbah sama uti disini Jati.. ayo bangun.. segera kenalkan Oceana pada kami " ucap Winda dengan pilu. mereka hanya bisa menangis. Dyora segera memeluk kedua ibunya itu, ia amat tidak kuat menyaksikan Jati yang terbaring disana.

" Jati pendarahan dikepala mi.. Dyora gak tahu harus ngapain. sedangkan Oci.. selain pendarahan di kepala tangan kanannya retak mi.. Dyora gak tahu lagi.. bahkan Jati baru sembuh cedera di dadanya.. "

Aulia hanya bisa mengusap punggung Dyora begitu pula dengan Winda. Aulia mendekat kepada Citra, ia segera memeluknya, Citra langsung memeluk Aulia menumpahkan segala kesakitannya. Citra tak seberuntung Dyora yang ditemani ibu dan mertuanya Citra hanya sendiri.

" sudah nak.. kita harus kuat. ini menguji keluarga kita untuk lebih erat.. juga menjadikan hubungan Oci serta Jati lebih kuat.. rencana yang diatas selalu berbeda dari jalan pikir kita. yang diatas selalu memberikan yang terbaik "

Citra mengangguk, ia menatap Oci dan Jati dari luar ruangan ICU. mereka terpejam lemas, kemulut Jati dan Oci sama-sama terdapat selang.

Dyora menatap putranya yang tadi pagi amat bahagia bersama Oci.. memeluknya, menciumnya, becanda bersamanya. nyatanya pahit, mereka harus sama-sama tertidur disana entah sampai kapan.

" vira.. gimana keadaanya? " tanya Aulia kepada Djaviera yang menangani Oci dan Jati.

" mi.. vira sudah berusaha yang terbaik. kita berdoa mereka cepat membaik dan pulih.. itu yang kita harus pasrahkan sekarang " balas Djaviera.

" Raihan sedang menangani kasus ini, mas Haidar juga ikut disini.. bang Djavier bahkan sudah mendiagnosis pelaku dibalik kecelakaan ini mi.. dia memiliki keterbelakangan mental " jelas Djaviera.

" vira keluar dulu.. vira harus ikut meeting sama tim forensik dan satlantas juga. "

Dyora memegang lengan Citra yang lemas itu, tak lama Dyora memberikan sesuatu pada Citra.

" Jati akan melamar oci jumat depan disebuah taman dengan suasana romantis.. dia meminta Dy untuk memilihkan cincin terbaik untuk Oci.. ini.. Dy berikan "

" biar Jati yang berikan pada oci langsung Dy.. mbak gak mau " tolak Citra.

" kita tidak tahu apa yang terjadi selanjutnya mbak. Dy minta mbak simpan.. " pinta Dyora.

" pertama kalinya putra saya terbuka soal urusan wanita.. Jati sangat mencintai Oceana " ucap Dyora pada Citra.

" untuk pertama kalinya saya melihat Jati tersenyum cerah melihat wanita selain saya dan Sena di jendela kamarnya. yaitu Oci yang baru turun dari mobilnya "

" dan baru kali ini hati saya bergetar melihat Jati yang bukan bermanja lagi pada saya melainkan pada Oceana "




huaaaaaaaa gak tau lagi part ini gimana, dibilang sedih menurut gue gak sedih gue gak dapet feel.

menurut kalian gimana?

janga lupa di vote dikomen...

aul

ARGAJATITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang