14#pesan

2.7K 318 75
                                    

Jati menatap Oci yang tertidur memunggunginya. Makanan sisa chiki-chiki berserakan di kasurnya. Jati segera membereskan semuanya.

" ci saya pulang ya.. " ucap Jati.

" sayang mas pulang ya " ralat Jati. kemudian Jati tersenyum ia mengelus rambut Oci dengan lembut.

Jati segera menggendong ranselnya. Ia segera turun dari kamar Oci. Jati menemukan orang tua oci sedang menonton tv.

" om.. tante. saya pamit pulang, oci juga sudah tidur. makasih om tante, maaf merepotkan " ucap Jati.

Citra menarik lengan Jati, ia membawanya duduk bersamanya dan suaminya.

" gimana pendekatan kamu sama oci? " tanya Hadi.

" alhamdulillah om.. Oceana baik, dan sekarang gak keberatan. saya juga tidak memaksa, kehilangan Aksa begitu berbeda, ini bukan perkara putus biasa.. saya sadar. perlu waktu yang lama untuk mendapatkan ruang di hati Oci, bang Aksa dan Oci adalah hal yang sangat berharga bagi saya " jawab Jati bijak.

" om hanya titip pesan. tolong bahagiakan oci ya, om ingin melihat kembali putri om antusias dengan cintanya. " ucap Hadi.

" insha allah om. rukmini juga perlu waktu lima tahun untuk move on dari pierre. sama halnya dengan Oceana om, saya siap menunggu sampai Oci siap menjadi istri saya. saya juga meminta doa.. agar luka dan duka milik Oceana disembuhkan dan Jati punya ruang dihatinya " balas Jati. Hadi mengangguk, ia mengusap punggung Jati.

" selalu Jati. tante dan om selalu doakan kamu agar bisa meluluhkan Oceana.. tante percaya. dalam waktu dekat Oci bisa luluh dan mencintaimu, tante yakin Oci akan sangat bahagia hidup dengan kamu. terimakasih ya Jati, telah ikut andil dalam penyembuhan luka Oci, telah menjadi sandaran bagi Oci dulu, telah turut serta mendidik dan menyayangi Rega seperti anak kamu sendiri. terimakasih telah menepati janji kamu sama Oci untuk menjaga om dan tante sepenuh hati " ujar Citra. Jati mengangguk sungkan.

" terimakasih juga om tante.. telah mendukung dan merestui saya untuk mendapatkan cinta Oceana "

Citra mengangguk pun sama halnya dengan Hadi. Mereka mengantar Jati kedepan gerbang hingga mereka pulang.

Diperjalanan Jati melihat mobil milik Sena melintas. Ia ingat mobil merah berplat B 5 ENA itu mobil adiknya.

Jati segera mengikuti mobil adiknya itu. mobilnya sampai disebuah cafe yang cukup ramai.

Jati ikut masuk ia melihat Dimas berada disana. Jati menggelengkan kepalanya pelan, Sena sedikit cipika cipiki dengan Dimas. Jati yang melihatnya hanya memutar bola matanya.

Jujur Jati tak mendengar apa yang diobrolkan sejoli itu. Hanya saja ia dapat melihat Sena dan Dimas tertawa bersama. sesekali Dimas mencomoti makanan dipiring Sena. dan Sena meminum jus pesanan Dimas.

Tak lama mata Jati melotot. Ia melihat Sena dibelikan sebuah ponsel teranayar oleh Dimas. gila.. Jati sampai menelan ludahnya. Ia saja malas membelikan Sena ponsel itu. lagi-lagi Jati melotot melihat Dimas mengalungkan sebuah kalung yang begitu gemerlap keleher Sena ia tahu itu kalung dari merk ternama. Jati dibuat syok...

" pacaran boros "

Jati segera menghampiri meja sepasang sejoli yang tengah berbahagia itu.

" assalamualaikum ya ahli kubur " ucap Jati.

" kurang ajar " balas dimas

" akhir zaman.. innalilahi gak ada yang jawab salam " ujar Jati lagi.

" wa alaikum salam... ya ahli akherat, dahal lo nyapanya ahli kubur, bukan kita " balas Sena kesal. Jati hanya mengangkat tangannya kemudian mengaminkan ucapan Sena.

ARGAJATITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang