Oci bersama Jati keluar dari ruangan dokter. Jati membawa map hasil rontgen, sedangkan Oci memegang baju Jati bagian belakang. Ia menghela nafas panjang, bukti kekesalannya.
" ihh.. gak bisa banget ya lo menyesuaikan mana langkah cewek mana langkah cowok?! panjang banget langkahnya " omel Oci pada Jati.
" kamu saja yang buntet, mirip boneka mampang " balas Jati. Oci melotot lagi! Bisa bisanya ia yang lucu dan semampai ini disamakan dengan boneka itu!
" kurang aja banget tuh bibir. minta ditabok atau dikuras biar bersih " ujar Oci dengan kesal.
" minta dicium " jawab Jati santai. Oci menggeplak bibir Jati dengan telapak tangannya.
" udah 4 kali kamu pukul bibir saya.. kamu nafsu ya sama bibir saya? kamu minta di cium? " ucap Jati gemas.
" enak aja! tuh bibir melenceng terus gue denger dari tadi! mau gue jahit aja tuh mulut. siapa yang nyetir? " tanya oci pada akhirnya.
" kamu.. " jawab Jati.
Baru kali ini oci menemukan pria seperti Jati, mana ada prajurit manja, memble macam ini. sudah ke 43 kali oci beristigfar karena Jati akhir-akhir ini.
" mau makan apa? " tanya Oci.
" nasi.. kita makan dirumah saya saja " jawab Jati.
" ngomong-ngomong kita ini baikan? " tanya Jati.
Oci belum menjawab. Ia asik mengendarai mobilnya, lampu merah, mall sudah ia lewati bersama Jati. semua jalan sangat ramai karena sekarang malam minggu, banyak orang berkencan.
" rame banget jalan " ucap Oci.
" malam minggu banyak yang kencan. gak kayak kamu jomblo " jawab Jati.
" lah.. situ yang ngomong gak jomblo gitu.. kaca.. mana kaca "
Jati hanya tersenyum, mereka sampai di depan rumah Jati. Jati memasukan kunci rumahnya dan menyalakan semua lampu.
" diruang tengah aja jangan disini. saya mau mandi, ikut? " tanya Jati.
" ngapain gak ada menariknya lo buat gue.. " balas Oci. Dapat Oci lihat, pria itu tertawa kecil tanpa suara kemudian ia hilang menuju lantai atas.
Oci diam diruang tengah ini sendirian, hening sekali rumah ini. kemana tante Dy? om Aidan? Sena? kalau Bana dan Yasa sudah tentu dinas, Oci tahu.
" serem juga ni rumah kalau sendirian begini " gumam Oci.
suara gemericik kolam ikan menambah suasana sunyi disini. ah.. Oci tidak bisa kalau begini.
Oci melirik arlojinya, ih.. ternyata Jati baru meninggalkannya sepuluh menit yang lalu.
" om... Tante.. Sena.. Jati? " panggil Oci. Hanya ada suaranya sendiri yang bergema.
" Jati.. " panggil Oci.
" Jatii!! " panggil Oci lebih kencang.
Oke! Jati pasti sedang mandi. Oci memilih memainkan ponselnya dalam diam kembali.
" Oceana.. " panggil Jati kemudian.
" lama bener lo mandi.. smedi lo? " jawab Oci kesal.
" yang lain kemana? rumah kok sepi? " tanya Oci.
" mereka di Bandung. malam minggu biasanya kita kesana " jawab Jati.
" kurang ajar lo.. kita berdua disini? lo mau iya-iyain gue kan? " tuduh Oci pada Jati, Jati menghela nafasnya.
" saya lagi sakit.. gak mood iya-iyain kamu... ditambah capek! maunya makan nasi.. bukan makan kamu " jawab Jati.
" mau masak? " tawar Jati.

KAMU SEDANG MEMBACA
ARGAJATI
Romancesequel dari MENIKAH TITIK spin Off Just to you ini saya yang berjuang mendapatkan wanita yang selama ini hanya angan. saya mencintainya dilatih rindu dibumbui segan dan rasa bersalah juga tak pantas. " oceana.. sebenarnya kakak mencintaimu entah se...