16#sekarang di pipi

2.7K 333 81
                                    

Oci menatap para bujang yang sibuk memasang lampu tambahan dibelakang. Oci hanya duduk menatap mereka sembari sedikit memoto aktivitasnya.

Oci mendapat kenalan baru disini. plus pacar-pacar mereka. ada Jihan, Gina, Abel, Suci, dan Salwa. mereka cantik-cantik dan sangat aktif dan tentunya berumur dibawah Oci.

" kamu bosen? " tanya Jati. Oci hanya tersenyum.

" gue mau ditemenin.. " jawab Oci. Jati mengangguk ia kemudian duduk disamping oci sembari menusukkan beberapa daging.

" ikut sana sama anak-anak " ujar Jati.

" masa mereka sama pacarnya gue sendiri, ya gak lucu Jati! gue tadi sama yasa gak boleh. apalagi sama si kembar gak boleh! kan lo ngeselin " jawab Oci. Jati hanya tertawa kecil.

" gak boleh, entar Yasa naksir kamu. " balas Jati.

" orang Yasa punya pacar. yaudah gue mau sama Bana aja didepan kan dia " ujar Oci sembari beranjak.

" woy! jangan sama Bana! " bentak Jati. Oci tertawa kemudian berlari menjauhi Jati. Jati segera mengikuti Oci yang berlari kearah depan yang tepatnya berada Bana bersama Rendi dan Dimas.

grepp

Oci tertawa Jati berhasil menangkapnya. Oci sudah lemas karena tertawa dan Jati berhasil memeluknya, Jati segera membawa oci ke balkon rumahnya.

" mau berdua lo? " tanya Oci.

" iya " balas Jati jujur. Oci hanya tersenyum.

Oci melihat aktivitas dibawahnya, ada yang memetik gitar. ada yang asik makan, ada yang asik memperhatikan film yaitu para wanita yang berkumpul disana.

" kalau kamu jadi istri saya.. mereka keluarga kamu. rumah ini rumah kita semua " ujar Jati.

" loh, gue kira ini rumah lo " balas Oci.

" kita nyicil rumahnya selama 33 bulan. jadi yang bayar gantian setiap bulannya " jawab Jati. oci menggelengkan kepalanya, dasar Jati demi terbebas dari keluarganya ia sampai membeli rumah.

" kenapa gak manggil saya mas Jati lagi. kan lucu " ujar Jati. Oci menepuk bahu Jati.

" mas Jati.. " ucap Oci.

" mas Jati.. " ucap Oci lagi sembari mendekatkan wajahnya pada Jati,

" mas Jati " bisik Oci yang terakhir kali membuat jati gemas dan merangkul keras tubuh kecil Oci. Oci hanya tertawa.

" kalau saya berhasil nikahin kamu.. sudah saya makan kamu " ucap Jati.

" nih makan nih "

Jati menggigit lengan Oci hingga Oci berteriak sakit. dan para penghuni dibawah melihat kearahnya. Oci segera menunduk, menyembunyikan kepalanya di perut Jati.

" aman kan ti? gak macam-macam? " teriak Al kakak tertuanya.

" aman " balas Kati.

" malu... " bisik Oci. Jati hanya tertawa melihat wajah Oci yang begitu merah. Jati memperhatikan tubuh Oci yang masih terbalut kemeja putih, celana bahan panjang, blazer nya ia tinggal dikamar Jati.

" kamu mau mandi? gak gerah pakai baju itu? " tanya Jati. Oci mengangguk, ia akan beranjak ikut dengan Jati tapi ia duduk kembali.

" kayaknya gue pulang aja ti.. gue gak bawa baju ganti. lain kali aja gue nginep disini "

" sena pasti bawa baju lebih " ujar Jati.

" sen! lo bawa baju lebih gak? kakak ipar lo mau mandi gak ada baju ganti! " teriak Jati dari balkon.

ARGAJATITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang