13.sebuah peluang

4.4K 320 6
                                        

Selamat membaca:)

Selamat membaca:)

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Hari ini suasana kelas ramai tidak seperti biasanya, bukan karena jamkos tetapi karena murid murid kesal harus berpindah tempat

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Hari ini suasana kelas ramai tidak seperti biasanya, bukan karena jamkos tetapi karena murid murid kesal harus berpindah tempat. Terlebih lagi bu Wana wali kelas mereka menyuruh mereka untuk bertukar teman sebangku. Jika hanya tempat saja mungkin mereka tidak akan kesal seperti ini, akan tetapi teman sebangku juga ikut ikutan pindah. Akan sulit bagi mereka yang sudah terbiasa dengan teman sebangku mereka.

"Yah kok dipindah sih bu."

"Iya bu kenapa harus pindah."

"Bu saya gak mau pindah, pokoknya saya sama pita."

"Bu gak enak kalau teman sebangku ikut ikutan pindah."

"Bu pokoknya saya sama Niya titik, gak pakek tanda koma."

"Saya gak mau jauh jauh sama dia bu, dia belahan jiwa saya. Ah ralat maksudnya belahan jiwa contekan saya."

"Bisa bahaya kalau Rigel pindah, terus gue nyontek ke siapa? Bu saya pokoknya sama Rigel."

Begitulah celoletan anak anak kelas yang rusuh. Alana hanya memutar bola matanya malas, menurutnya ini sangat berlebihan. Mereka hanya tukar tempat duduk dan teman sebangku bukan mau pindah sekolah. Bu Wana yang dikenal dengan kesabarannya di SMA Cendrawasi, mendadak marah terhadap anak kelasnya. Bukan karena apa, bu Wana di tegur oleh guru guru karena anak kelasnya dikenal bandel dan suka tidak mendengarkan guru. Bu Wana memutuskan untuk mengganti teman sebangku dan tempat. Yang nakal berada di depan dan yang pintar berada di belakang.

"DIAM!"

Mendadak kelas menjadi senyap karena suara bu Wana."SAYA HANYA MEMINDAH TEMPAT DUDUK KALIAN BUKAN MAU MINDAH KALIAN KE SEKOLAH LAIN!"

Anak kelas semua menunduk takut akan kemarahan bu Wana yang dikenal sabar. Mungkin kesalahan mereka cukup fatal sehingga membuat guru yang sabar menjadi pemarah. "Saya akan memanggil kalian dan menunjuk tempat duduk yang kalian tempati. Kalau ada yang pindah awas aja! Dan kemasi barang barang kalian yang ada di laci!"

"Iya bu,"ucap semua kelas dengan nesuh.

"Saya panggil, Yoyo sama Naila duduk didepan sebelah kiri."tunjuk bu Wana.

Naila ingin sekali menolak tetapi dia tak cukup berani untuk membantah bu Wana. Orang yang sabar ketika marah akan menyeramkan, Naila ingin cari aman saja. Sedangkan Yoyo bersorak gembira akhirnya dia bisa duduk dengan Naila.

"Niya sama Titon di belakang, Pita dengan Pipit, Naina dengan Bagus, dan Rigel dengan Alan."ucap Bu Wana.

Didalam hati Rigel bersorak gembira, rencana untuk membongkar Alan semakin mudah. Dia akan semakin mudah untuk mengungkap rahasia Alan dan mengapa sampai cewek itu harus menyamar menjadi Alan. Walau Rigel tak begitu yakin, otaknya bilang kalau Alan itu cowok tetapi hatinya bilang kalau Alan itu cewek yang membuat Rigel berdebar.

Sialan, kenapa harus sama cowok itu sih! Maki Alana dalam hati.

"Dan kalian ada tugas dari bu guru, kerjakan halaman 289 itu tugas kelompok dengan teman sebangku."

"Yahhh,"ucap mereka bersamaan.

Rigel mendekat ketelinga Alana. "Gue gak tau kenapa lo nyamar jadi cowok. Yang pasti gue bakal bongkar rahasia lo. dan dengan gue duduk sama lo jalan gue semakin mudah."ucap Rigel tersenyum miring.

Deg

Jantung Alana berdetak tak karuan, bagaimana jika Rigel tau alasan Alana menyamar menjadi Alan? Apa Rigel akan membongkar kepada semua orang? Sepertinya Alana harus jauh jauh dengan Rigel agar rencananya tak hancur.

"Lo ngomong apa sih? Gue gak ngerti?" ucap Alana seolah olah Alana tak mengerti ucapan Rigel.

Rigel mengedikan bahu, "terserah lo mau ngelak apa enggak yang pasti gue akan cari tau."

Dan gue gak akan biarin lo tau tentang gue, Batin Alana.

"Dari pada lo omong ngalur ngidur gak jelas, mending bahas kerja tugas kelompok."ucap Alana menatap Rigel sinis.

Rigel tersenyum miring,"oke."

"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Halooo Alana update, maaf kalau partnya sedikit

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Halooo Alana update, maaf kalau partnya sedikit. Kalau ada typo komen dan maaf kalau cara kepenulisan aku salah, aku masih pemula.

Kira kira apa alasan Alana nyamar ya?

Jawab dong>.<

IG:dwi.anggita.96558

Jangan lupa tekan bintang pojok

Alana(TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang