23.khawatir

4.3K 310 6
                                        

Selamat membaca:)
(VOTE DAN COMEN DARI KALIAN SANGAT BERHAGA BAGI AUTHOR)

Selamat membaca:)(VOTE DAN COMEN DARI KALIAN SANGAT BERHAGA BAGI AUTHOR)

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.





Alana sedari tadi mengumpati motornya yang tidak bisa jalan, jam sudah menunjukan 06.50, sedangkan sekolah masuk jam 07.15, dia akan terlambat masuk sekolah. Alana sudah beberapa kali memesan ojek online tapi sudah beberapa kali juga pesanannya di batalkan. Alana terdiam mencoba berpikir siapa yang akan bersedia mengantarnya. Alana membuka risleting tas nya untuk mengambil HP, dia akan menghubungi seseorang yang mungkin bisa membantunya.

"Hallo,"

"........"

"Hmm, bisa bantu gue?"

"........"

"Tolong jemput gue, motor gue gak bisa jalan."

"......."

"Oke, makasih."

5 menit kemudian, motor Rigel berhenti di depan Alana. Alana yang terkejut karena Rigel datang terlalu cepat padahal baru 5 menit Alana menghubungi Rigel. Alana mengerut keningnya, "kenapa cepet?"

"Sengaja gue, biar lama lama dijalan sama lo." Rigel melempar helm ke arah Alana. Alana memutar bola matanya malas, dia menaiki motor Rigel dengan berpegangan pada pundak.

"Kenapa pegangan di pundak? Emang gue abang ojek apa?" Rigel menarik tangan Alana dari pundak Rigel lalu menaruh di pinggangnya. Alana segera melepaskan tangannya dari perut Rigel, karena banyak orang memandang mereka. Ingat Alana masih menyamar menjadi seorang cowok. Apa kata orang saat melihat cowok tengah berpelukan dengan seorang cowok.

"Tampang lo mendukung buat jadi tukang ojek." kata Alana sambil memukul bahu Rigel. "Cepet jalan nanti telat."

Rigel mulai menjalankan motornya, dia sengaja memperlambat laju motornya agar bisa berlama lama dengan Alana. "Jalan kok kaya siput, cepet jalan nanti telat, gue gak mau nanti dihukum." gemas Alana.

"Iya iya," Rigel melajukan motornya dengan kecepatan di atas rata rata, Refles Alana memeluk Rigel. Dibalik helmnya Rigel tersenyum kemenangan, akhirnya dia bisa modus juga.

Saat dirasa kecepatan motor Rigel melambat, Alana melepaskan pelukannya. Alana memukul bahu Rigel, "modus lo."

Alana baru menyadari bahwa dia sudah sampai di depan parkiran untung saja parkiran sepi, jadi tidak ada seorang pun yang melihat aksinya memeluk Rigel. Kalian tahu kan alasan Alana khawatir? Alana hanya takut ada gosip tentang Rigel dekat Alana, membuat Rigel kesusahan. Dia tidak mau Rigel dibully karena dikata gay atau homo padahal tidak, Rigel cowok normal yang menyukai perempuan, mungkin perempuan seperti dirinya. Aiss, kenapa kesan nya Alana berharap Rigel menyukainya? Alana menggeleng gelengkan kepalanya. Tidak, tidak mungkin Alana mulai menyukai Rigel.

~~~~~

suara bel istirahat berbunyi, Alana tidak mau ke kantin. Dia akan beristirahat di ruangan khusus papanya, Alana berjalan di koridor sendirian. Rigel? Dia sudah di geret oleh Dodi dan Yoyo ke kantin padahal Rigel ingin bersama Alana. Suara ringisan seseorang memekak di indra pendengaran Alana. Alana yang memiliki rasa ingin tahu yang tinggi, mengikuti suara. Alangkah terkejutnya dia melihat Bagas tengah membully seorang siswi perempuan. Rupanya Bagas belum kapok di beri pelajaran oleh Alana.

Alana(TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang